10 Lagu BTS yang Terinspirasi Buku dan Karya Sastra Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - BTS dikenal dengan diskografi atau kumpulan lagu dengan beragam genre musik, serta lirik tentang kehidupan dengan kalimat mendalam.
Tak heran lirik lagu-lagu BTS mampu menyentuh hati para pendengarnya, karena rupanya banyak lagu mereka yang liriknya terinspirasi dari karya-karya sastra, mulai dari nonfiksi hingga kisah fiksi.
Mengutip Kpopmap, berikut beberapa lagu BTS yang terinspirasi dari buku atau karya sastra dari sejumlah penulis dunia.
1. Magic Shop - Into The Magic Shop (James R. Doty MD)
Foto:Avery Publishing Group
Buku pertama datang dari karya James R. Doty, MD, seorang profesor klinis di Departemen Bedah Saraf Universitas Stanford sekaligus DirekturCenter for Compassion and Altruism Research and Education (CCARE) di Stanford University. Terbit pada 2 Februari 2016, buku ini menginspirasi terciptanya lagu Magic Shop” yang dirilis pada 18 Mei 2018.
Secara garis besar, buku ini bercerita tentang perjalanan hidup James R. Doty, yang memiliki nama kecil “Jim”. Ia terlahir dari kalangan bawah, ayahnya merupakan seorang pemabuk dan ibunya menderita depresi sekaligus pengonsumsi obat-obatan.
Singkat cerita, dirinya mengalami perubahan besar dalam kehidupannya setelah memelajari trik sulap dari seorang perempuan asing bernama Ruth yang tinggal di toko sulap Cactus Rabbit Magic Shop. Berkat sulap tersebut, Jim bisa melewati kehidupannya yang berat dengan lebih tenang, hingga mengantarkannya pada profesinya saat ini, yakni seorang dokter beda saraf.
Nah, lagu Magic Shopmenyampaikan pesan inti yang ada dalam buku tersebut, yakni suatu metafora indah bagi para pendengarnya untuk membuka hati dan menyadari bahwa kenyamanan sejati berasal dari diri sendiri.
Melalui lagu tersebut, BTS juga memberi tahu para penggemarnya bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi cobaan berat yang disuguhkan kehidupan karena lagu-lagu BTS ibarat sebuah ;toko sulap' yang akan menjadi comfort zone bagi para pendengarnya.
2. Blood Sweat & Tears dan Boy Meets Evil - Demian (Hermann Hesse)
Foto:Penguin Books
Hermann Hesse adalah seorang penyair, novelis, dan pelukis asal Jerman-Swiss. Adapun buku Demian menceritakan perjalanan menuju kedewasaan dari karakter Emil Sinclair. Tepatnya tentang gejolak batin anak muda dalam menentukan jati dirinya, antara memilih dunia yang terang atau gelap.
Dalam kedua video musik dan lirik tersebut, terdapat tampilan visual yang menggambarkan godaan dunia dan pilihan hidup, mirip dengan cerita yang dibawa oleh buku Demian. Bukan cuma itu, RM bahkan juga membacakan bagian dari buku Demiandalam video musik Blood Sweat & Tears. Perlu diketahui, Demian adalah karya klasik yang pertama kali diterbitkan satu abad lalu, tepatnya pada 1919 silam.
3. Butterfly - Kafka on the Shore (Haruki Murakami)
Foto:Shinchosha
Kafka on the Shore” (2002) merupakan buku karya Haruki Murakami, seorang penulis kelahiran 12 Januari 1949 yang tulisannya sudah diakui di kancah Internasional. Adapun lagu Butterfly yang dirilis pada 30 November 2015 merujuk langsung pada kata-kata yang ada dalam buku tersebut.
Buku ini berfokus pada dua karakter utama, yaitu Kafka Tamura dan Nakata. Keduanya memiliki latar belakang dan perjuangan hidup berbeda yang diceritakan dalam masing-masing plot, tapi tetap saling terhubung. Ini serupa dengan Butterfly yang bermakna perjuangan hidup yang diibaratkan sebagai seekor kupu-kupu yang terbang bebas, tapi rapuh.
Perumpamaan ini merujuk pada seluruh tujuan atau mimpi di dunia ini harus dilalui dengan penuh perjuangan dan semangat sekalipun sering kali mengalami kegagalan.
4. Sea - 1Q84 (Haruki Murakami)
Foto:Shinchosha
Tak heran lirik lagu-lagu BTS mampu menyentuh hati para pendengarnya, karena rupanya banyak lagu mereka yang liriknya terinspirasi dari karya-karya sastra, mulai dari nonfiksi hingga kisah fiksi.
Mengutip Kpopmap, berikut beberapa lagu BTS yang terinspirasi dari buku atau karya sastra dari sejumlah penulis dunia.
1. Magic Shop - Into The Magic Shop (James R. Doty MD)
Foto:Avery Publishing Group
Buku pertama datang dari karya James R. Doty, MD, seorang profesor klinis di Departemen Bedah Saraf Universitas Stanford sekaligus DirekturCenter for Compassion and Altruism Research and Education (CCARE) di Stanford University. Terbit pada 2 Februari 2016, buku ini menginspirasi terciptanya lagu Magic Shop” yang dirilis pada 18 Mei 2018.
Secara garis besar, buku ini bercerita tentang perjalanan hidup James R. Doty, yang memiliki nama kecil “Jim”. Ia terlahir dari kalangan bawah, ayahnya merupakan seorang pemabuk dan ibunya menderita depresi sekaligus pengonsumsi obat-obatan.
Singkat cerita, dirinya mengalami perubahan besar dalam kehidupannya setelah memelajari trik sulap dari seorang perempuan asing bernama Ruth yang tinggal di toko sulap Cactus Rabbit Magic Shop. Berkat sulap tersebut, Jim bisa melewati kehidupannya yang berat dengan lebih tenang, hingga mengantarkannya pada profesinya saat ini, yakni seorang dokter beda saraf.
Nah, lagu Magic Shopmenyampaikan pesan inti yang ada dalam buku tersebut, yakni suatu metafora indah bagi para pendengarnya untuk membuka hati dan menyadari bahwa kenyamanan sejati berasal dari diri sendiri.
Melalui lagu tersebut, BTS juga memberi tahu para penggemarnya bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi cobaan berat yang disuguhkan kehidupan karena lagu-lagu BTS ibarat sebuah ;toko sulap' yang akan menjadi comfort zone bagi para pendengarnya.
2. Blood Sweat & Tears dan Boy Meets Evil - Demian (Hermann Hesse)
Foto:Penguin Books
Hermann Hesse adalah seorang penyair, novelis, dan pelukis asal Jerman-Swiss. Adapun buku Demian menceritakan perjalanan menuju kedewasaan dari karakter Emil Sinclair. Tepatnya tentang gejolak batin anak muda dalam menentukan jati dirinya, antara memilih dunia yang terang atau gelap.
Dalam kedua video musik dan lirik tersebut, terdapat tampilan visual yang menggambarkan godaan dunia dan pilihan hidup, mirip dengan cerita yang dibawa oleh buku Demian. Bukan cuma itu, RM bahkan juga membacakan bagian dari buku Demiandalam video musik Blood Sweat & Tears. Perlu diketahui, Demian adalah karya klasik yang pertama kali diterbitkan satu abad lalu, tepatnya pada 1919 silam.
3. Butterfly - Kafka on the Shore (Haruki Murakami)
Foto:Shinchosha
Kafka on the Shore” (2002) merupakan buku karya Haruki Murakami, seorang penulis kelahiran 12 Januari 1949 yang tulisannya sudah diakui di kancah Internasional. Adapun lagu Butterfly yang dirilis pada 30 November 2015 merujuk langsung pada kata-kata yang ada dalam buku tersebut.
Buku ini berfokus pada dua karakter utama, yaitu Kafka Tamura dan Nakata. Keduanya memiliki latar belakang dan perjuangan hidup berbeda yang diceritakan dalam masing-masing plot, tapi tetap saling terhubung. Ini serupa dengan Butterfly yang bermakna perjuangan hidup yang diibaratkan sebagai seekor kupu-kupu yang terbang bebas, tapi rapuh.
Perumpamaan ini merujuk pada seluruh tujuan atau mimpi di dunia ini harus dilalui dengan penuh perjuangan dan semangat sekalipun sering kali mengalami kegagalan.
4. Sea - 1Q84 (Haruki Murakami)
Foto:Shinchosha