Kaum Adam Berperan Besar terhadap Ledakan Kehamilan Tidak Direncanakan

Sabtu, 20 Juni 2020 - 02:22 WIB
loading...
Kaum Adam Berperan Besar terhadap Ledakan Kehamilan Tidak Direncanakan
UNFPA menyebutkan bahwa pandemi diperkirakan akan menambah 7 juta kehamilan tidak direncanakan secara global. / Foto: ilustrasi/Healthline
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah memporak-porandakan tatanan sosial di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kebijakan physical distancing, work from home sejak awal Maret 2020, telah mengubah perilaku komunal menjadi perilaku individu yang terpusat di rumah. Ingar bingar kehidupan di luar senyap menjadi kehidupan terisolasi dalam rumah.

(Baca juga: Musik Rock Surabaya Menggema di Tengah Pandemi Covid-19 )

Salah satu dampaknya adalah kenaikan kehamilan tidak direncanakan selama pandemi Covid-19 dan potensi meningkatkan penularan HIV-AIDS, terutama di kalangan ibu rumah tangga dan anak. UNFPA menyebutkan bahwa pandemi diperkirakan akan menambah 7 juta kehamilan tidak direncanakan (KTD) secara global, sedangkan BKKBN menyebutkan bahwa di Indonesia, pandemi Covid-19 berpotensi untuk meningkatkan kehamilan tidak direncanakan di Indonesia sebesar 420 ribu.

"Tidak dimungkiri bahwa masih banyak masyarakat yang mengabaikan imbauan untuk menggunakan kontrasepsi pada masa pandemi. Padahal kehamilan di masa pandemi memiliki berbagai macam tantangan kesehatan karena akses terhadap layanan kesehatan saat ini lebih banyak diprioritaskan untuk pelayanan pasien dengan indikasi Covid-19," kata Head of Market Access & Programs DKT Indonesia, Basuki Dwi Harjanto dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (19/6).

"Selain itu, ibu hamil di masa pandemi banyak yang tidak mendapatkan screening triple elimininasi HIV, sifilis, dan juga hepatitis secara menyeluruh, sehingga hal tersebut berisiko untuk meningkatkan penularan kepada janin," sambungnya.

Data perkembangan situasi HIV-AIDS terkini di Indonesia menyebutkan bahwa persentase kasus transmisi HIV pada Januari-Maret 2020, 21,8% adalah ibu hamil. Sementara ibu rumah tangga menjadi profesi ketiga pengidap AIDS tertinggi setelah karyawan dan wiraswasta. Sebesar 70,4% risiko penularan terbanyak melalui hubungan seksual berisiko.

Menurut jenis kelamin, 67% ODHA adalah laki-laki dan 33% perempuan. Laki-laki mempunyai andil besar dalam upaya pencegahan terhadap ledakan kehamilan tidak direncanakan, penularan HIV-AIDS dari ibu dan anak, serta pencegahan terhadap Covid-19. Adapun sebagai suami, lelaki andalan memiliki 8 peran utama dalam hal perlindungan kesehatan keluarga.

(Baca juga: WHO Optimistis Ratusan Juta Dosis Vaksin Covid-19 Bisa Siap Sebelum 2021 )

Peran-peran tersebut di antaranya adalah membantu mempertahankan dan meningkatkan kesehatan ibu hamil, merencanakan persalinan aman oleh tenaga medis, menghindari keterlambatan dalam mencari pertolongan medis, membantu perawatan ibu dan bayi setelah persalinan, menjadi ayah yang bertanggung-jawab, mencegah penularan infeksi menular seksual dan menghindari kekerasan terhadap perempuan, serta bias gender.

Lelaki andalan juga turut berpartisipasi dalam program Keluarga Berencana (KB) dengan menggunakan kontrasepsi. Namun, kesadaran laki-laki untuk menggunakan kontrasepsi masih sangat kurang, terbukti dengan hanya 2,5% laki-laki yang menggunakan kondom dan 0,2% laki-laki yang melakukan vasektomi untuk program perencanaan keluarga mereka. Bahkan, tak jarang banyak laki-laki yang melarang istrinya untuk berkontrasepsi.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1504 seconds (0.1#10.140)