Ini Bedanya Socially Awkward, Social Anxiety, dan Introvert
loading...

Socially awkward atau rasa canggung saat berada di keramaian bisa mengganggu proses sosialisasi seseorang. Foto/Getty Images
A
A
A
JAKARTA - Apakah kamu sering merasa canggung ketika berada di tengah keramaian? Bisa jadi kamu adalah si socially awkward.
Hal yang sangat wajar ketika seseorang mengalami kejadian yang membuatnya canggung. Namun ada sebagian orang yang mengalami hal tersebut setiap kali berada di lingkungan sosial. Mereka adalah orang-orang yang kerap disebut socially awkward .
Melansir dari King University Online, peneliti Joshua Clegg menjelaskan bahwa socially awkward merupakan suatu perasaan yang dialami oleh seseorang ketika ia percaya bahwa keinginannya untuk diterima oleh orang lain terancam ketika dalam situasi tertentu.
Rasa canggung yang dirasakan tak sekadar sebuah rasa canggung biasa. Mereka harus berjuang dengan kecemasan yang tinggi, merasa selalu tidak mampu dengan tingkat harga diri yang rendah, serta meragukan dirinya sendiri. Hal itu karena ia terus-menerus terkungkung dalam prasangkanya tentang pandangan orang lain tentang dirinya.
![Ini Bedanya Socially Awkward, Social Anxiety, dan Introvert]()
Foto: Getty Images
Tak hanya itu, sebagian besar orang dengan socially awkward mungkin akan lumayan bermasalah saat dalam percakapan. Ia akan selalu merasa ragu apakah yang akan ia katakan itu baik atau buruk, penting dikatakan, menyakiti atau tidak, atau didengar atau tidak.
Mereka juga kebingungan untuk menyampaikannya, kapan harus memulai berbicara, kapan harus berhenti berbicara, dan bahkan mereka cenderung akan menghindari kontak mata ketika terlibat dalam sebuah perbincangan.
Mengutip Insider, cerita dari salah seorang yang socially awkward disebutkan bahwa hampir dalam setiap acara pertemuan besar, ia harus terpaksa hadir. Ia akan melihat ke sekelilingnya untuk mencari orang yang sangat cerewet atau orang yang memang bisa diajak mengobrol. Namun hal itu berakhir dengan dirinya yang hanya berdiri di belakang orang-orang yang terus berbincang.
Baca Juga: 3 Cara untuk Bahagia menurut Sains, Cocok Dipraktikkan saat Puasa
Dia juga bercerita bahwa meskipun orang-orang fokus pada percakapannya, tapi ia yakin mereka jelas melihatnya berkeliaran dengan canggung. Pemikiran ini membuat kecemasannya meningkat, lalu ia makin canggung dan bingung. Akhirnya, ia memilih pergi ke kamar mandi untuk menenangkan diri.
Hal yang sangat wajar ketika seseorang mengalami kejadian yang membuatnya canggung. Namun ada sebagian orang yang mengalami hal tersebut setiap kali berada di lingkungan sosial. Mereka adalah orang-orang yang kerap disebut socially awkward .
Melansir dari King University Online, peneliti Joshua Clegg menjelaskan bahwa socially awkward merupakan suatu perasaan yang dialami oleh seseorang ketika ia percaya bahwa keinginannya untuk diterima oleh orang lain terancam ketika dalam situasi tertentu.
Rasa canggung yang dirasakan tak sekadar sebuah rasa canggung biasa. Mereka harus berjuang dengan kecemasan yang tinggi, merasa selalu tidak mampu dengan tingkat harga diri yang rendah, serta meragukan dirinya sendiri. Hal itu karena ia terus-menerus terkungkung dalam prasangkanya tentang pandangan orang lain tentang dirinya.

Foto: Getty Images
Tak hanya itu, sebagian besar orang dengan socially awkward mungkin akan lumayan bermasalah saat dalam percakapan. Ia akan selalu merasa ragu apakah yang akan ia katakan itu baik atau buruk, penting dikatakan, menyakiti atau tidak, atau didengar atau tidak.
Mereka juga kebingungan untuk menyampaikannya, kapan harus memulai berbicara, kapan harus berhenti berbicara, dan bahkan mereka cenderung akan menghindari kontak mata ketika terlibat dalam sebuah perbincangan.
Mengutip Insider, cerita dari salah seorang yang socially awkward disebutkan bahwa hampir dalam setiap acara pertemuan besar, ia harus terpaksa hadir. Ia akan melihat ke sekelilingnya untuk mencari orang yang sangat cerewet atau orang yang memang bisa diajak mengobrol. Namun hal itu berakhir dengan dirinya yang hanya berdiri di belakang orang-orang yang terus berbincang.
Baca Juga: 3 Cara untuk Bahagia menurut Sains, Cocok Dipraktikkan saat Puasa
Dia juga bercerita bahwa meskipun orang-orang fokus pada percakapannya, tapi ia yakin mereka jelas melihatnya berkeliaran dengan canggung. Pemikiran ini membuat kecemasannya meningkat, lalu ia makin canggung dan bingung. Akhirnya, ia memilih pergi ke kamar mandi untuk menenangkan diri.