Selain Obat Batuk, Bunga Belimbing Wuluh Bisa Hambat Bakteri Berbagai Penyakit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) sudah lama dikenal bisa mengencerkan dahak, Jadi dahak gampang keluar dan penyakit batuk bisa segera hilang.
Nah, selain untuk obat batuk, ternyata bunga belimbing wuluh juga bisa untuk menghambat kerja bakteri.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Alhamfaib Ardananurdin, Sri Winarsih, dan Mahono Widayat pada 2004, diketahui bahwa bunga belimbing wuluh bisa menghambat aktivitas bakteri Salmonella typhi.
Selain Salmonella typhi, bunga belimbing wuluh juga efektif untuk menghambat bakteri pseudomonas aeruginosa dan escherichia coli.
Bunga belimbing buluh di pohon belimbing. Foto:Devy Putri Nur Oktavia
Salmonella typhi adalah bakteri gram negatif yang menyebabkan penyakit tifus, demam tifoid, dan diare. Bahkan beberapa kasus yang cukup parah bisa sampai menyebabkan kematian. Bakteri ini menginfeksi manusia lewat saluran pencernaan.
Adapun sumber infeksi ini bisa lewat air minum dan makanan yang kurang higenis, dan akhirnya terkontaminasi bakteri salmonella.
Sedangkan bakteri pseudomonas aeruginosa adalah penyebab infeksi saluran kemih, saluran pernafasan hingga dermatitis.
Kemampuan bunga belimbing wuluh ini karena adanya kandungan bahan aktif, di antaranya saponin, polifenol, dan flavonoids.
Bahan aktif saponin dalam bunga belimbing wuluh adalah senyawa kimia yang berasal dari tumbuhan dalam bentuk glikosida yang terikat dengan steroid atau triterpena.
Bunga belimbing yang sudah dipanen. Foto:Devy Putri Nur Oktavia
Saponin punya aktivitas farmakologi sebagai immunomodulator, antikarsinogenik, antiinflamasi, antivirus, antimikroba, antiprotozoa, hipoglikemik, hipokolesterolemik, dan antioksidan.
Sebagai antimikroba, saponin bekerja dengan cara mengganggu stabilitas membran sel bakteri sehingga menyebabkan sel bakteri lisis atau pecah.
Saponin juga berguna untuk menurunkan kadar kolesterol darah dengan mengikat asam empedu dalam usus sehingga bisa dikeluarkan bersama feses.
Polifenol berfungsi sebagai anti oksidan yang bisa mencegah peradangan berlebih di tubuh, mencegah terjadinya sel kanker, memperbaiki sirkulasi darah, mencegah penyakit jantung, dan diabetes.
Air rebusan bunga belimbing wuluh. Foto:Devy Putri Nur Oktavia
Sedangkan flavonoids berguna untuk membantu penyerapan vitamin C, mencegah alergi, infeksi virus, dan arthritis. Flavonoids juga efektif untuk meningkatkan mood dan memperbaiki sel yang rusak karena radikal bebas.
Nah, supaya bisa mendapat manfaat ini, kamu cukup merebus air sampai mendidih, lalu rendam bunga belimbing wuluh ke dalam air mendidih sampai airnya berubah warna menjadi merah.
Setelah itu saring air untuk memisahkan ampas bunga belimbing wuluh. Air rebusan bunga belimbing wuluh siap, deh, untuk kamu minum.
Devy Putri Nur Oktavia
Kontributor GenSINDO
Institut Pertanian Bogor
Instagram: @devyputrinurokta
Nah, selain untuk obat batuk, ternyata bunga belimbing wuluh juga bisa untuk menghambat kerja bakteri.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Alhamfaib Ardananurdin, Sri Winarsih, dan Mahono Widayat pada 2004, diketahui bahwa bunga belimbing wuluh bisa menghambat aktivitas bakteri Salmonella typhi.
Selain Salmonella typhi, bunga belimbing wuluh juga efektif untuk menghambat bakteri pseudomonas aeruginosa dan escherichia coli.
Bunga belimbing buluh di pohon belimbing. Foto:Devy Putri Nur Oktavia
Salmonella typhi adalah bakteri gram negatif yang menyebabkan penyakit tifus, demam tifoid, dan diare. Bahkan beberapa kasus yang cukup parah bisa sampai menyebabkan kematian. Bakteri ini menginfeksi manusia lewat saluran pencernaan.
Adapun sumber infeksi ini bisa lewat air minum dan makanan yang kurang higenis, dan akhirnya terkontaminasi bakteri salmonella.
Sedangkan bakteri pseudomonas aeruginosa adalah penyebab infeksi saluran kemih, saluran pernafasan hingga dermatitis.
Kemampuan bunga belimbing wuluh ini karena adanya kandungan bahan aktif, di antaranya saponin, polifenol, dan flavonoids.
Bahan aktif saponin dalam bunga belimbing wuluh adalah senyawa kimia yang berasal dari tumbuhan dalam bentuk glikosida yang terikat dengan steroid atau triterpena.
Bunga belimbing yang sudah dipanen. Foto:Devy Putri Nur Oktavia
Saponin punya aktivitas farmakologi sebagai immunomodulator, antikarsinogenik, antiinflamasi, antivirus, antimikroba, antiprotozoa, hipoglikemik, hipokolesterolemik, dan antioksidan.
Sebagai antimikroba, saponin bekerja dengan cara mengganggu stabilitas membran sel bakteri sehingga menyebabkan sel bakteri lisis atau pecah.
Saponin juga berguna untuk menurunkan kadar kolesterol darah dengan mengikat asam empedu dalam usus sehingga bisa dikeluarkan bersama feses.
Polifenol berfungsi sebagai anti oksidan yang bisa mencegah peradangan berlebih di tubuh, mencegah terjadinya sel kanker, memperbaiki sirkulasi darah, mencegah penyakit jantung, dan diabetes.
Air rebusan bunga belimbing wuluh. Foto:Devy Putri Nur Oktavia
Sedangkan flavonoids berguna untuk membantu penyerapan vitamin C, mencegah alergi, infeksi virus, dan arthritis. Flavonoids juga efektif untuk meningkatkan mood dan memperbaiki sel yang rusak karena radikal bebas.
Nah, supaya bisa mendapat manfaat ini, kamu cukup merebus air sampai mendidih, lalu rendam bunga belimbing wuluh ke dalam air mendidih sampai airnya berubah warna menjadi merah.
Setelah itu saring air untuk memisahkan ampas bunga belimbing wuluh. Air rebusan bunga belimbing wuluh siap, deh, untuk kamu minum.
Devy Putri Nur Oktavia
Kontributor GenSINDO
Institut Pertanian Bogor
Instagram: @devyputrinurokta
(it)