Ini Alasan Simon Leviev 'The Tinder Swindler' Tidak Dipenjara meski Tipu Banyak Perempuan
loading...
A
A
A
Namun itu bukan untuk kasus penipuan yang dilakukan pada para perempuan yang ditemuinya di Tinder. Kini, Simon kembali menjalani hidup mewah dengan bekerja sebagai konsultan bisnis.
![Ini Alasan Simon Leviev 'The Tinder Swindler' Tidak Dipenjara meski Tipu Banyak Perempuan]()
Foto: Netflix
Nah, alasan utama Simon tidak atau sulit dipenjara adalah karena tidak adanya bukti kriminal saat pemindahan uang dari para korban ke rekening Simon. Semuanya memberikan uang dengan sukarela kepada pria itu.
Mengutip 24news Recorder, pengacara Brenda Alvarez yang kerap menangani kasus perempuan di Peru mengatakan bahwa investigasi untuk menyelidiki kasus kejahatan penculikan tidak sama dengan investigasi kasus saat orang tersebut dihubungi melalui media sosial, jatuh cinta, dan datang ke suatu tempat atas keinginannya sendiri.
"Akan sangat sulit untuk korban menuntut keadilan atas kasus ini karena secara teknis, korban dengan sukarela memberikan uangnya kepada pelaku atas dasar rasa sayang," ujar Brenda yang juga anggota LSM Justicia Verde.
Sementara itu, menurut pengacara spesialisasi hukum digital Erick Iriarte Ahon, hal yang paling sulit dari kasus penipuan oleh Simon adalah saat para korban harus berargumen tentang sejauh mana Simon memengaruhi mereka secara ekonomi atau psikologis.
Baca Juga: 5 Momen Lamaran Paling Romantis dalam Drama Korea, Gong Yoo Menang Banyak
"Simon bisa bilang, 'Kami punya hubungan dekat, dan dia memberiku uang'. Lalu korban akan menjawab, 'Dia bilang dia mencintaiku, tapi dia berbohong'. Namun, bagaimana membuktikan bahwa dia memang cinta? Permainan perasaan ini banyak digunakan oleh "penipu cinta", jadi sulit untuk membuktikan bahwa pemberian uang yang kelihatannya secara sukarela itu sebenarnya adalah penipuan," kata Erick menjelaskan.
Karena batasan "donasi cinta" dan "penipuan" ini tidak jelas, maka "penipuan emosional" ini memang jadi sulit dibuktikan karena ada di area abu-abu hukum.
Salsabila Izzati Alia
Kontributor GenSINDO
Universitas Pendidikan Indonesia
Instagram: @salsaizzati

Foto: Netflix
Nah, alasan utama Simon tidak atau sulit dipenjara adalah karena tidak adanya bukti kriminal saat pemindahan uang dari para korban ke rekening Simon. Semuanya memberikan uang dengan sukarela kepada pria itu.
Mengutip 24news Recorder, pengacara Brenda Alvarez yang kerap menangani kasus perempuan di Peru mengatakan bahwa investigasi untuk menyelidiki kasus kejahatan penculikan tidak sama dengan investigasi kasus saat orang tersebut dihubungi melalui media sosial, jatuh cinta, dan datang ke suatu tempat atas keinginannya sendiri.
"Akan sangat sulit untuk korban menuntut keadilan atas kasus ini karena secara teknis, korban dengan sukarela memberikan uangnya kepada pelaku atas dasar rasa sayang," ujar Brenda yang juga anggota LSM Justicia Verde.
Sementara itu, menurut pengacara spesialisasi hukum digital Erick Iriarte Ahon, hal yang paling sulit dari kasus penipuan oleh Simon adalah saat para korban harus berargumen tentang sejauh mana Simon memengaruhi mereka secara ekonomi atau psikologis.
Baca Juga: 5 Momen Lamaran Paling Romantis dalam Drama Korea, Gong Yoo Menang Banyak
"Simon bisa bilang, 'Kami punya hubungan dekat, dan dia memberiku uang'. Lalu korban akan menjawab, 'Dia bilang dia mencintaiku, tapi dia berbohong'. Namun, bagaimana membuktikan bahwa dia memang cinta? Permainan perasaan ini banyak digunakan oleh "penipu cinta", jadi sulit untuk membuktikan bahwa pemberian uang yang kelihatannya secara sukarela itu sebenarnya adalah penipuan," kata Erick menjelaskan.
Karena batasan "donasi cinta" dan "penipuan" ini tidak jelas, maka "penipuan emosional" ini memang jadi sulit dibuktikan karena ada di area abu-abu hukum.
Salsabila Izzati Alia
Kontributor GenSINDO
Universitas Pendidikan Indonesia
Instagram: @salsaizzati
Lihat Juga :