3 Hal Paling Mengecewakan dalam All of Us Are Dead
loading...
A
A
A
JAKARTA - All of Us Are Dead meneruskan euforia masyarakat dunia terhadap serial Korea setelah kesuksesan fenomenal Squid Game.
Sama seperti Squid Game, serial ini tak hanya menghibur dan seru untuk ditonton, tapi juga menyelipkan beberapa kritik sosial. Beberapa kritikan yang muncul di antaranya tentang sistem pendidikan, perisakan di sekolah, hingga pandangan negara tentang anak-anak.
Berkat paduan tersebut, All Of Us Are Dead tetap bertengger di posisi pertama serial Netflix paling banyak ditonton di seluruh dunia menurut data Flix Patrol. Serial hasil adaptasi webtoon itu sudah duduk di posisi puncak sejak hari pertama penayangannya.
Meski sukses besar dan ceritanya menarik, tapi bukan berarti serial ini tak punya poin-poin yang mengecewakan. All of Us Are Dead tetap punya beberapa hal yang membuat sebagian penonton kecewa dengan pilihan yang dibuat sutradara dan penulisnya, seperti yang berikut ini.
Peringatan: tulisan ini mengandung spoiler.
1. Eun-Ji Tak Membalaskan Dendamnya pada Gwi Nam
Foto: Netflix
Eun-ji (Oh Hye-soo) adalah sosok yang membuat penonton sangat bersimpati padanya. Ia menjadi murid yang mendapat aksi kekerasan seksual dari kelompok perisak di sekolahnya, salah satunya adalah Gwi-nam (Yoo In-soo).
Ia dipaksa menanggalkan seragamnya, lalu divideokan, lantas videonya akan disebarkan. Gara-gara tak sanggup menahan malu, Eun-ji sempat memutuskan untuk bunuh diri sebelum akhirnya wabah virus zombi menyerang sekolah.
Ketika Eun-ji akhirnya berubah menjadi half-bie alias setengah zombi dan setengah manusia, banyak penonton berharap agar ia bisa membalaskan dendam pada Gwi-nam yang juga sudah berubah menjadi half-bie.
Namun sayangnya, Eun-ji malah melakukan hal-hal yang tidak berguna, alih-alih mencari musuh besar yang menghancurkan hidupnya itu. Padahal akan lebih menarik jika ada pertarungan seru antara Eun-ji dan Gwi-nam.
2. Munculnya Karakter yang Tidak Perlu dan Berlebihan
Foto: Netflix
Beberapa karakter yang awalnya dipotret sedemikian rupa untuk membangun simpati penonton, nyatanya berakhir sia-sia dan tak terlalu memberi kontribusi penting bagi jalannya plot utama.
Baca Juga: 10 Aktris Drama Korea yang Rela Potong Rambut Panjangnya demi Peran
Misalnya adalah kehadiran siswa hamil dan melahirkan yang nyatanya hanya untuk membuat bayinya diselamatkan oleh polisi. Juga tentara muda yang ditelepon oleh ibunya sebelum bertugas melawan zombi, dan malah berakhir menjadi zombi. Tak ada kelanjutan tentang nasib sang tentara zombi itu setelah ia dibawa ke markas.
3. Kematian Cheong-San
Foto: Netflix
Banyak penonton yang menyayangkan kematian tragis Cheong-san (Yoon Chan-young) pada ujung musim pertama serial ini. Padahal ia sudah berjuang memimpin dan melindungi teman-temannya sepanjang 11 episode.
Baca Juga: 4 Teori untuk All of Us Are Dead 2, termasuk Bukti Nasib Baik Cheong-San
Namun, ada indikasi bahwa Cheong-san tetap hidup. Park Ji-hoo yang memerankan On-jo pun berharap Cheong-san masih hidup agar ia bisa mendengar jawaban On-jo setelah laki-laki itu menyatakan suka padanya.
Tentu saja, kita harus menunggu agak lama untuk bisa mengetahui apakah All of Us Are Dead akan dibuatkan musim keduanya, dan apakah Cheong-san benar-benar masih hidup.
Ridho Hatmanto
Kontributor GenSINDO
UIN Jakarta
Instagram: @ridhohtmnt
Sama seperti Squid Game, serial ini tak hanya menghibur dan seru untuk ditonton, tapi juga menyelipkan beberapa kritik sosial. Beberapa kritikan yang muncul di antaranya tentang sistem pendidikan, perisakan di sekolah, hingga pandangan negara tentang anak-anak.
Berkat paduan tersebut, All Of Us Are Dead tetap bertengger di posisi pertama serial Netflix paling banyak ditonton di seluruh dunia menurut data Flix Patrol. Serial hasil adaptasi webtoon itu sudah duduk di posisi puncak sejak hari pertama penayangannya.
Meski sukses besar dan ceritanya menarik, tapi bukan berarti serial ini tak punya poin-poin yang mengecewakan. All of Us Are Dead tetap punya beberapa hal yang membuat sebagian penonton kecewa dengan pilihan yang dibuat sutradara dan penulisnya, seperti yang berikut ini.
Peringatan: tulisan ini mengandung spoiler.
1. Eun-Ji Tak Membalaskan Dendamnya pada Gwi Nam
Foto: Netflix
Eun-ji (Oh Hye-soo) adalah sosok yang membuat penonton sangat bersimpati padanya. Ia menjadi murid yang mendapat aksi kekerasan seksual dari kelompok perisak di sekolahnya, salah satunya adalah Gwi-nam (Yoo In-soo).
Ia dipaksa menanggalkan seragamnya, lalu divideokan, lantas videonya akan disebarkan. Gara-gara tak sanggup menahan malu, Eun-ji sempat memutuskan untuk bunuh diri sebelum akhirnya wabah virus zombi menyerang sekolah.
Ketika Eun-ji akhirnya berubah menjadi half-bie alias setengah zombi dan setengah manusia, banyak penonton berharap agar ia bisa membalaskan dendam pada Gwi-nam yang juga sudah berubah menjadi half-bie.
Namun sayangnya, Eun-ji malah melakukan hal-hal yang tidak berguna, alih-alih mencari musuh besar yang menghancurkan hidupnya itu. Padahal akan lebih menarik jika ada pertarungan seru antara Eun-ji dan Gwi-nam.
2. Munculnya Karakter yang Tidak Perlu dan Berlebihan
Foto: Netflix
Beberapa karakter yang awalnya dipotret sedemikian rupa untuk membangun simpati penonton, nyatanya berakhir sia-sia dan tak terlalu memberi kontribusi penting bagi jalannya plot utama.
Baca Juga: 10 Aktris Drama Korea yang Rela Potong Rambut Panjangnya demi Peran
Misalnya adalah kehadiran siswa hamil dan melahirkan yang nyatanya hanya untuk membuat bayinya diselamatkan oleh polisi. Juga tentara muda yang ditelepon oleh ibunya sebelum bertugas melawan zombi, dan malah berakhir menjadi zombi. Tak ada kelanjutan tentang nasib sang tentara zombi itu setelah ia dibawa ke markas.
3. Kematian Cheong-San
Foto: Netflix
Banyak penonton yang menyayangkan kematian tragis Cheong-san (Yoon Chan-young) pada ujung musim pertama serial ini. Padahal ia sudah berjuang memimpin dan melindungi teman-temannya sepanjang 11 episode.
Baca Juga: 4 Teori untuk All of Us Are Dead 2, termasuk Bukti Nasib Baik Cheong-San
Namun, ada indikasi bahwa Cheong-san tetap hidup. Park Ji-hoo yang memerankan On-jo pun berharap Cheong-san masih hidup agar ia bisa mendengar jawaban On-jo setelah laki-laki itu menyatakan suka padanya.
Tentu saja, kita harus menunggu agak lama untuk bisa mengetahui apakah All of Us Are Dead akan dibuatkan musim keduanya, dan apakah Cheong-san benar-benar masih hidup.
Ridho Hatmanto
Kontributor GenSINDO
UIN Jakarta
Instagram: @ridhohtmnt
(ita)