12 Fakta yang Perlu Diketahui sebelum Nonton All of Us Are Dead

JAKARTA - Drama Korea terbaru All of Us Are Dead yang bergenre horor thriller resmi tayang hari ini (28/1) di Netflix, sebanyak 12 episode.

Serial berbasis webtoon garapan sutradara Lee JQ ini bercerita tentang wabah zombi yang bermula dari gedung SMA di Hyosan, Korea Selatan. Para murid yang tersisa lantas berusaha bertahan hidup dengan alat seadanya saat melawan pasukan zombi yang menguasai gedung sekolah.

All of Us Are Dead mendapat rating dewasa 18+ karena penuh dengan adegan kekerasan, darah, dan adegan bunuh diri. Sebelum kamu menontonnya, simak dulu beberapa fakta menariknya berikut ini.

1. Perbedaan dengan Film dan Serial Zombi Pada Umumnya

Foto: Netflix

Konten zombi yang pernah ada sebelumnya kebanyakan dibuat dengan skala besar, dengan latar tempat di banyak lokasi. Namun All of Us Are Dead justru kebalikannya. Lokasinya mayoritas di dalam gedung sekolah.

Selain itu, senjata yang dipakai untuk melawan zombi juga bukan senjata canggih, malah ala kadarnya. Para murid yang selamat hanya menggunakan alat-alat yang biasa ada di sekolah, mulai dari meja, bangku, lemari, keranjang, sampai alat musik.

2. Pesan yang akan Kamu Dapat

Foto: Netflix

Serial ini tidak hanya bercerita tentang perjuangan melawan zombi, tapi juga menyorot permasalahan khas di sekolah. Mulai dari perisakan verbal, fisik, hingga seksual; pihak sekolah yang mengabaikan laporan murid; tekanan menjalani tes masuk kuliah; hingga status sosial yang berbeda jauh antarmurid.

Sutradara Lee JQ mengatakan bahwa ia tertarik dengan kisah anak-anak SMA yang belum dewasa saat dihadapkan pada situasi darurat. "Aku ingin melihat pilihan apa yang akan mereka buat," ujarnya saat konferensi pers daring pada Rabu (26/1).

Drama ini memang punya banyak karakter yang unik, dengan latar belakang dan kepribadian yang berbeda. Perbedaan ini, serta kondisi hidup dan mati yang harus mereka hadapi, akan menunjukkan sifat asli dari masing-masing karakter tersebut.

Untuk melihat profil karakter-karakter utama dalam drama ini, kamu bisa membacanya di sini .

3. Ritme Ceritanya Sangat Cepat

Foto: Netflix

Sejak awal, All of Us Are Dead sudah menyajikan tempo cerita yang cepat. Tak ada kesempatan untuk kamu buat bernapas, karena masalah dan konflik datang silih berganti.

Setiap satu konflik selesai, muncul lagi konflik dan masalah baru yang jauh lebih bikin deg-degan. Dengan ritme seperti ini, sangat mungkin kamu akan susah berhenti menonton serial ini, dan berujung pada menontonnya secara maraton.

Cerita justru akan melandai pada dua episode terakhir. Namun, dua episode ini juga akan membuat penonton lebih emosional dari episode-episode sebelumnya.

4. Ada Banyak Jenis Zombi

Foto: Netflix

Dalam serial ini, zombi muncul dalam berbagai bentuk. Ada yang matanya hilang, ada yang kakinya terjebak dalam segitiga pengaman jalan, ada juga zombi yang belum 100% menjadi zombi, alias setengah zombi, setengah manusia. Inilah jenis zombi yang paling mengerikan dan mengancam.

5. Masih Ada Komedinya

Foto: Netflix

Meski ceritanya sangat mencekam dengan banyak adegan mengerikan, tapi All of Us Are Dead masih dibumbui dialog-dialog kocak, terutama dari karakter Dae-su yang diperankan Lim Jae-hyuk.

6. Banyak Adegan dibuat dalam Sekali Take

Foto: Netflix

Pada episode ke-2, adegan serbuan zombi di kantin, juga perpustakaan, banyak diambil dengan hanya sekali pengambilan gambar alias one take. Para pemain pun harus melakukan latihan berkali-kali agar hasil gambar bisa serealistis mungkin sekaligus mengerikan saat ditonton.

7. Butuh 200 Figuran dan Pembuatan Gedung Sekolah

Foto: Netflix

Untuk pemeran zombi, drama ini membutuhkan 200 penari dan koreografer yang bisa melakukan gerakan "patah-patah" zombi dengan sangat meyakinkan. Tim produksi juga membangun set bangunan empat lantai yang menjadi lokasi sekolah.

8. Pemain sampai Muntah karena Latihan Fisik yang Keras

Foto: Netflix

Tiga aktor utama drama ini, yaitu Yoon Chan-young yang memerankan Lee Cheong-san, lalu Park Solomon yang menjadi Lee Soo-hyuk, dan Yoo In-soo yang menjadi Yoon Gwi-nam harus menjalani pelatihan terpisah dengan pemeran lainnya.

Ketiganya harus menjalani tiga sesi pelatihan, masing-masing berdurasi satu jam. Pada sesi pertama, In-soo yang memerankan karakter antagonis langsung muntah saking kerasnya latihan fisik tersebut. Tak berapa lama, Chan-young pun ikutan muntah.

Hanya Park Solomon yang tak sampai tumbang. Namun setelah latihan selesai, ia mengaku tak bisa bangun selama tiga hari, dan akhirnya minta dipijat akupuntur demi memulihkan kondisinya.

Baca Juga: Profil NMIXX, Girl Group Baru JYP Debut Februari 2022

9. Aksi Romantis Yoon Chan-Young demi Totalitas Peran

Foto: Netflix

Karakter Cheong-san diceritakan jatuh cinta pada teman sedari kecil sekaligus sahabatnya di sekolah, Nam On-jo (Park Ji-hoo). Namun ia tak berani mengungkapkannya.

Demi totalitas memerankan laki-laki yang memendam cinta, ia menaruh nama On-jo di belakang ponselnya. Cara ini terbukti berhasil, karena chemistry kedua pemain muda ini sangatlah kuat.

10. Hanya Park Ji-Hoo yang Beneran Anak Sekolah

Foto: Netflix

Seluruh pemain dalam drama ini sudah lulus SMA, kecuali pemeran On-jo. Saat syuting, ia benar-benar masih menjadi junior di SMA, sama seperti On-jo.

Baca Juga: Deretan Drama Korea yang Dibintangi Para Rookie, yang Mana Favoritmu?

11. Pemeran si Kocak Dae-Su Menciptakan Lagu yang Dinyanyikannya

Foto: Netflix

Dae-su adalah pria berbadan gemuk yang kocak, dan punya cita-cita menjadi penyanyi. Dalam salah satu episode, Dae-su pun menyanyikan sebuah lagu sendu.

Rupanya, Lim Jae-hyuk yang membuat sendiri lagu tersebut, dan suaranya memanglah merdu. Selain itu, ia juga pemain yang paling banyak melakukan improvisasi dalam dialog.

12. Pemeran Squid Game Ikut Bermain

Foto: Netflix

Pemeran Squid Game, yaitu Lee Yoo-mi ikut bermain sebagai Lee Na-yeon. Saat bermain dalam Squid Game, ia berperan sebagai Ji-yeong.

Berbeda dengan peran sebelumnya yang mengundang simpati karena nasib tragisnya, peran Yoo-mi di sini sangat menyebalkan. Yang menarik, karena harus menjadi orang yang menyebalkan, ia kerap bertanya pada teman-teman pemain lainnya, apakah aktingnya sudah cukup membuat orang kesal.

Percayalah, saat menontonnya nanti, kamu akan benar-benar kesal dan sangat membenci Na-yeon.