4 Hal yang Terasa Ganjil dari Film Army of Thieves

Senin, 08 November 2021 - 16:57 WIB
loading...
4 Hal yang Terasa Ganjil dari Film Army of Thieves
Army of Thieves yang merupakan prekuel film Army of the Dead masih menyimpan sejumlah plot hole dalam ceritanya. Foto/Netflix
A A A
JAKARTA - Film Army of Thieves sudah tayang di Netflix sejak 29 Oktober dan menjadi film yang paling banyak ditonton secara global sejak penayangan perdananya.

Dari data flixpatrol.com. Army of Thieves menduduki posisi pertama pada minggu lalu untuk pasar global dengan poin 5.152. Sementara per 7 November, duduk di posisi kedua di bawah Love Hard.

Perusahaan analisis data berbasis di California, Samba TV, memperkirakan bahwa film prekuel dari Army of the Dead ini telah ditonton oleh 770 ribu household (rumah tangga) di Amerika Serikat. Sementara di platform Netflix Indonesia, film ini ada di posisi puncak Top 10 in Indonesia Today.

Meski disambut positif oleh masyarakat dan kritikus - dengan skor 71% dari 78 wartawan film - Army of Thieves masih punya keganjilan atau plot hole dalam jalan ceritanya, seperti yang berikut ini.

Tentu saja, tulisan ini penuh dengan spoiler. Jadi bagi yang belum menonton dan tak mau membaca bocoran ceritanya, sebaiknya berhenti membaca sampai di sini.

1. MENGAPA BRANKAS BANK TAK DIJAGA KETAT?

4 Hal yang Terasa Ganjil dari Film Army of Thieves

Foto: Netflix

Dalam Army of Thieves, pembongkar brankas ulung Ludwig Dieter/Sebastian Schlencht-Wöhner (Matthias Schweighöfer, juga sebagai sutradara film ini) tertantang untuk membongkar tiga brankas ikonis buatan tokoh legendaris Hans Wagner, yaitu Rheingold, Valkyrie, dan Siegfried. Brankas-brankas ini tidak bisa dibuka dengan kekerasan. Jika dipaksa, maka isinya akan terbakar dan brankas tertutup untuk selamanya.

Dengan sebegitu ketat sekaligus berisikonya sistem keamanan dari brankas tersebut, terasa ganjil bahwa ketiganya tidak dijaga dengan ketat atau tidak memiliki sistem keamanan yang memadai dari bank terkait. Kecuali Rheingold yang memang bukan bank papan atas, dua tempat lainnya, yaitu bank dan kasino, adalah lokasi high profile.

Untuk Valkyrie, brankas itu hanya dijaga oleh dua satpam yang dengan relatif mudah ditumbangkan oleh Gwendoline Starr (Nathalie Emmanuel). Bagian ini juga terasa aneh karena dari percakapannya dengan Sebastian, ia tampaknya tak tahu bahwa ada satpam yang menjaga brankas tersebut. Ini artinya mereka tidak sepenuhnya menguasai kondisi lapangan.

Sementara pada kasus brankas Siegfried lebih aneh lagi. Pasalnya, pihak kasino dengan mudahnya percaya pada satu panggilan telepon saja yang mengaku dari interpol bahwa mereka akan membawa brankas lebih awal. Belakangan diketahui bahwa panggilan telepon tersebut dilakukan oleh Korina Dominguez (Ruby O. Fee) yang merupakan bagian dari tim pencuri.

Baca Juga: Gal Gadot Tegang Menari Bareng Dwayne Johnson dalam Red Notice, Sebut sang Aktor Balerina

2. MENGAPA GWENDOLINE MEMBERI KODE RAHASIA DI KOLOM KOMENTAR YOUTUBE?

4 Hal yang Terasa Ganjil dari Film Army of Thieves

Foto: Netflix

Gwendoline memberikan alamat sekaligus kata sandi kompetisi bongkar brankas bawah tanah kepada Sebastian lewat kolom komentar di video YouTube-nya. Padahal video dan komentarnya itu bisa diakses publik. Ini terbukti saat agen Interpol (Jonathan Cohen) ikut membacanya saat melakukan proses penyidikan.

Ini menjadi hal yang ganjil saat suatu kegiatan rahasia ditulis secara blak-blakan di media sosial. Padahal, Gwendoline bisa dengan mudah menemui Sebastian secara langsung. Lebih aneh lagi, dia juga tak menghapus komentarnya meski mereka telah bertemu.

3. DESAIN BRANKAS RHEINGOLD, VALKYRIE, DAN SIEGFRIED JAUH LEBIH MEGAH DIBANDING GOTTERDAMMERUNG

4 Hal yang Terasa Ganjil dari Film Army of Thieves

Foto: Netflix

Tiga brankas dalam film ini bukan hanya indah dan megah secara desain, tapi juga punya cerita di dalam lempengannya, mirip seperti kisah yang dipahat di batu-batu candi. Untuk membukanya pun membutuhkan ketelian yang tinggi, terutama pada brankas Siegfried.

Dalam pembuka cerita Army of Thieves, Sebastian bercerita bahwa empat brankas mahakarya Hans Wagner dibuat dalam masa-masa akhir hayatnya. Setelah selesai membuat empat karya besarnya itu, dia membuat brankas berikutnya yang tak kalah luar biasa. Sayangnya, brankas terakhir itu dibuatnya sebagai kuburan untuk dirinya sendiri.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1980 seconds (0.1#10.140)