Film Sinyal Nol Biji Nol, Saat Ikut Upacara Bendera Sesulit Perjuangkan Kemerdekaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bagiku, menonton film ini membuatku membantu meningkatkan empatiku pada mereka yang hidup di pelosok Tanah Air. Aku yang hidup di sebuah kota besar saja seringkali kesulitan memperoleh sinyal sesuai dengan keinginan.
Pasalnya, ada saja gangguan yang terjadi. Apalagi mereka yang hidup di daerah yang jauh dari kota.
Film pendek yang berlatar sebuah pedesaan di daerah pelosok Jawa ini mampu membuat aku yang menontonnya melek tentang kehidupan yang tengah dialami seluruh masyarakatpada masa pandemi.
Meski latarnya masih di pulau Jawa - yang bagi sebagian besar penduduk di luar Pulau Jawa membuat rasa iri karena pembangunan yang disentralkan di pulau ini - tapi nyatanya pembangunan dan teknologinya juga masih harus berjuang untuk mencapai kata ideal.
Foto: Genflix
Sinyal Nol Biji Nol menceritakan seorang murid SD bernama Tansah yang mencari koneksi internet demi mengikuti upacara bendera secara daring yang diwajibkan oleh sekolahnya. Karena upacara ini berhubungan dengan nilai sekolah, membuat ibu Tansah memaksa anaknya agar harus mengikuti kegiatan itu.
Baca Juga: Film How Deep The Hole Goes, Menggali Lubang untuk Kubur Kesalahan
Sulitnya mendapat sinyal di rumah, akhirnya memaksa ibu Tansah menyuruh adiknya (Paman Tansah) mengantarkan Tansah mencari sinyal hingga ke sebuah warkop yang memiliki wifi, meski letaknya cukup jauh dari rumahnya.
Film yang sarat dengan pesan ini mampu disampaikan dengan cara kocak. Selain mendapat hiburan yang membuat tersenyum geli, juga dapat membuat penonton mengerti dan memahami kesulitan yang dialami oleh sebagian besar penduduk Indonesia ketika pandemi merebak.
Foto: Genflix
Melihat kenyataan sulitnya perjuangan Tansah dalam mencari sinyal, penonton mungkin bisa jadi teringat dengan kalimat "Lebih sulit mempertahankan daripada meraih sesuatu".
Di sini terlihat secara nyata bahwa kemajuan negara ini, meski sudah merdeka selama tujuh puluh enam tahun, tapi ketika pandemi menyerang, kemerdekaan untuk mengikuti sebuah upacara bendera saja sulit didapat.
Baca Juga: 5 Drama Korea 2021 Paling Underrated, dari Komedi Romantis hingga Fiksi Ilmiah
Diperlukan sebuah perjuangan, kegigihan, dan keuletan agar bisa mengikuti sebuah upacara bendera, meski tujuan utamanya hanyalah untuk mendapat sebuah nilai.
Asri Wening
Penikmat film dari komunitas KamAksara
Pasalnya, ada saja gangguan yang terjadi. Apalagi mereka yang hidup di daerah yang jauh dari kota.
Film pendek yang berlatar sebuah pedesaan di daerah pelosok Jawa ini mampu membuat aku yang menontonnya melek tentang kehidupan yang tengah dialami seluruh masyarakatpada masa pandemi.
Meski latarnya masih di pulau Jawa - yang bagi sebagian besar penduduk di luar Pulau Jawa membuat rasa iri karena pembangunan yang disentralkan di pulau ini - tapi nyatanya pembangunan dan teknologinya juga masih harus berjuang untuk mencapai kata ideal.
Foto: Genflix
Sinyal Nol Biji Nol menceritakan seorang murid SD bernama Tansah yang mencari koneksi internet demi mengikuti upacara bendera secara daring yang diwajibkan oleh sekolahnya. Karena upacara ini berhubungan dengan nilai sekolah, membuat ibu Tansah memaksa anaknya agar harus mengikuti kegiatan itu.
Baca Juga: Film How Deep The Hole Goes, Menggali Lubang untuk Kubur Kesalahan
Sulitnya mendapat sinyal di rumah, akhirnya memaksa ibu Tansah menyuruh adiknya (Paman Tansah) mengantarkan Tansah mencari sinyal hingga ke sebuah warkop yang memiliki wifi, meski letaknya cukup jauh dari rumahnya.
Film yang sarat dengan pesan ini mampu disampaikan dengan cara kocak. Selain mendapat hiburan yang membuat tersenyum geli, juga dapat membuat penonton mengerti dan memahami kesulitan yang dialami oleh sebagian besar penduduk Indonesia ketika pandemi merebak.
Foto: Genflix
Melihat kenyataan sulitnya perjuangan Tansah dalam mencari sinyal, penonton mungkin bisa jadi teringat dengan kalimat "Lebih sulit mempertahankan daripada meraih sesuatu".
Di sini terlihat secara nyata bahwa kemajuan negara ini, meski sudah merdeka selama tujuh puluh enam tahun, tapi ketika pandemi menyerang, kemerdekaan untuk mengikuti sebuah upacara bendera saja sulit didapat.
Baca Juga: 5 Drama Korea 2021 Paling Underrated, dari Komedi Romantis hingga Fiksi Ilmiah
Diperlukan sebuah perjuangan, kegigihan, dan keuletan agar bisa mengikuti sebuah upacara bendera, meski tujuan utamanya hanyalah untuk mendapat sebuah nilai.
Asri Wening
Penikmat film dari komunitas KamAksara
(ita)