5 Fakta Menarik tentang Bahasa Tubuh yang Perlu Kamu Tahu

JAKARTA - Bahasa tubuh atau body language sering disebut bisa dipakai untuk mendeteksi kebohongan orang lain, tapi apakah ini benar?

Buat kamu yang penasaran tentang fakta-fakta seputar bahasa tubuh , silakan mencari tahu jawabannya di bawah ini, mengutip dari Psychology Today .

1. BAHASA TUBUH BUKANLAH "BAHASA"

Foto: Veectezy

Tidak ada kamus untuk komunikasi nonverbal. Arti dari isyarat bergantung pada masing-masing konteks individu dan hubungan antara pengirim dan penerima isyarat. Kecuali isyarat umum yang digunakan, seperti simbol “OK” yang dibuat dengan ibu jari.

2. BAHASA TUBUH TERKAIT RUANG PERSONAL INDIVIDU

Foto: Pexels

Saat seseorang masuk ke ruang personal individu, maka reaksinya bisa positif atau negatif. Reaksi positif akan berdampak pada minat dan rasa suka yang meningkat, sementara reaksi negatif bisa berupa kemarahan atau ketakutan.

Baca Juga: Banyak yang Tak Sadar, Ini 8 Tokoh Animasi Penyandang Disabilitas

3. EKSPRESI WAJAH TERTENTU PUNYA MAKNA UNIVERSAL

Foto: Pexels

Ekspresi wajah dasar seperti marah, bahagia, sedih, jijik, terkejut, dan takut ditampilkan dengan cara yang sama di seluruh budaya. Kita bisa mengenali wajah bahagia di hampir semua orang di dunia.

4. ADA YANG SANGAT AHLI MEMBACA BAHASA TUBUH



Foto: Pexels

Orang-orang tertentu sangat terampil dalam mengekspresikan diri mereka secara nonverbal. Sementara yang lain sangat pandai membaca isyarat nonverbal orang lain. Kedua kemampuan ini berkorelasi sehingga pengirim yang baik lebih mungkin menjadi penerima yang baik.

5. HAMPIR TIDAK MUNGKIN SECARA SEMPURNA MENDETEKSI KEBOHONGAN LEWAT BAHASA TUBUH

Foto:Pexels

Ada yang bilang bahwa kita bisa mengetahui apakah seseorang berbohong atau tidak melalui bahasa tubuh. Misalnya orang yang tidak berani menatap mata kita berarti dia berbohong. Namun hal itu tidak akurat untuk mendeteksi kebohongan. Artinya, tak ada yang benar-benar bisa diyakini kebenarannya hanya sekadar melihat bahasa tubuh saja.

GenSINDO
Dwi Oktaviani
Politeknik Negeri Jakarta