6 Biskuit Kaleng Legendaris yang Disuguhkan Saat Lebaran
loading...
A
A
A
Lebaran tiba. Salah satu yang dinantikan saat lebaran adalah silaturahmi ke rumah kerabat atau tetangga. Selain untuk bersalam-salaman, acara lain yang ditunggu adalah mencicipi suguhan di atas meja tamu. Biasanya, ketika kita datang ke rumah orang lain, di meja tamu akan terhidang beragam kue kering, kue basah atau jajanan lainnya. Namun, tidak bisa dipungkiri, biskuit kaleng adalah salah satu khas suguhan saat Lebaran tiba.
Saat ini sudah banyak varian biskuit kaleng di pasaran. Dari assorted biskuit atau biskuit campur-campur, biskuit cokelat, wafer, butter cookies, dan lain-lain, semuanya ada. Rasa biskuit-biskuit ini pun khas satu sama lain. Masalah rasa enak atau tidaknya, itu tergantung selera. Tanpa biskuit kaleng ini, rasanya ada kurang saat Lebaran. Kalengnya pun bisa dipakai kembali. Ibu-ibu biasanya akan menggunakannya untuk wadah kerupuk, emping melinjo, rengginang, kue bawang, kripik singkong, bahkan untuk wadah alat jahit menjahit.
Di antara sekian banyaknya variasi biskuit kaleng yang ada saat ini, ada6 biskuit kaleng paling legendaris di antaranya. Apa saja? Berikut ulasan GENSINDO!
1. Biskuit Khong Guan
Siapa yang tak kenal biskuit ini? Tiap lebaran, hampir semua rumah punya biskuit kaleng ini. Ada dua variasi biskuit kaleng Khong Guan. Pertama adalah kaleng berbentuk kotak. Variasi ini memiliki berat sekitar 1,6 kilogram dengan isian yang memang lumayan banyak. Yang kedua adalag varian kaleng bernbentuk tabung. Berat varian ini sekitar 650 gram. Isinya pun bermacam-macam dan hampir sama di setiap varian. Ada biskuit cokelat, biskuit krim, biskuit berbentuk bulat dan yang paling sering jadi incaran: wafer. Yang menjengkelkan, di antara begitu banyak varian biskuit dalam satu kaleng Khong Guan, jumlah wafer inilah yang paling sedikit.
2. Wafer Nissin
Kaleng cokelat dengan gambar perempuan sedang naik sepeda ini juga menjadi salah satu legenda di meja saat lebaran tiba. Isinya hanya satu varian, yaitu wafer cokelat. Meski begitu, camilan yang satu ini pun menjadi favorit banyak orang. Wafer renyah dengan isian cokelat tebal yang manis membuat camilan ini sampai saat ini diminati banyak orang. Saat ini, Wafer Nissin punya sejumlah varian kemasan. Ada kaleng tabung yang sudah ada sejak dulu, ada juga varian kaleng pipih. Namun, bagi yang suka, ada varian dengan bungkus karton alumunium foil dengan volume yang tentu tak sebanyak di kaleng.
3. Monde Butter Cookies
Bisa dibilang, Monde Butter Cookies ini punya kelas “lebih tinggi” dibandingkan biskuit kaleng legendaris lainnya. Harganya lebih mahal meskipun tidak punya berat yang sama dengan yang lainnya. Apa penyebabnya? Entahlah. Yang jelas, dalam satu kaleng biskuit ini, ada beberapa varian bentuk biskuit. Ada pretzel, kotak, bulat dan melingkar dengan lubang di tengahnya. Rasa menteganya sangat khas dan baunya pun harum. Di dalam satu kaleng, ada dua varian denan gula di atasnya. Lalu ada yang memiliki rasa susu yang khas. Ada juga yang dicampur dengan kismis dengan rasa kelapa yang khas. Kalian suka yang mana? Kemasan biskuit ini juga memiliki sejumlah varian. Ada yang dikemas dalam bentuk kaleng besar dan ada juga varian mininya berupa kemasan alumunium foil.
4. Monde Serena Egg Rolls
Yang satu ini juga hanya punya satu varian rasa dalam satu kemasan. Monde Serena Egg Rolls bisa dibilang biskuit kaleng “mewah”. Tak semua rumah punya hidangan ini. Biskuit berbentuk tabung ini dikemas dalam kemasan kaleng kotak. Agak susah saat mengambil satu buah biskuit ini dari dalam kaleng. Jika tidak hati-hati, maka remuklah biskuit ini. Monde Serena Egg Rolls ini sangat rapuh. Bahkan, jika digigit, banyak remahannya yang akan jatuh ke mana-mana. Walaupun begitu, rasanya yang manis dan baunya yang harum cukup menggoda iman untuk mencicipinya.
5. Roma Biskuit Kelapa
Sebelum dikemas dalam kemasan kaleng seperti yang sekarang, biskuit ini juga dijual dalam kemasan plastik. Biasanya, jika dibeli dalam kemasan plastik, ibu-ibu akan memasukkannya ke dalam stoples untuk suguhan saat lebaran. Biskuit ini cukup legendaris. Rasanya yang manis dengan dipadu aroma kelapa dan baunya yang harum, membuat siapa saja yang memakannya selalu tak puas untuk hanya menyantap satu buah saja. Biskuit ini paling cocok dijadikan teman camilan dengan secangkir teh.
6. Astor
Wafer tipis bulat panjang isi cokelat ini dulunya tak hanya dikemas dalam kemasan kaleng tabung, tapi juga stoples plastik. Rasanya yang renyah dan manis biasanya menggoda anak-anak yang datang bersilaturahmi saat Lebaran tiba. Wafer ini pun sebenarnya mudah diambil dari wadahnya. Namun, harus hati-hati juga. Jika tidak, maka, ada risiko patah atau remuk saat dicabut dari stoples atau kalengnya. Biasanya, Astor juga jadi rebutan saat menjadi suguhan di atas meja tamu.
7. Regal Marie (Bonus)
Biskuit kaleng ini agak langka ditemukan di banyak rumah. Desain kalengnya yang dihiasi dengan rantai membuat penampilan biskuit ini terlihat berbeda. Dulu, kalengnya memang sering terlihat di meja-meja tamu saat Lebaran tiba. Namun, sekarang, sudah jarang yang menyuguhkan biskuit kaleng yang satu ini. Entah apa sebabnya. Namun, ibiskuit Regal Marie ini adalah biskuit yang paling akrab dengan mereka yang menderita sakit pencernaan. Rasanya yang manis dan lembut bisa terima lambung ketika mereka memang merasa harus nyemil untuk menghindari rasa mual.
Saat ini sudah banyak varian biskuit kaleng di pasaran. Dari assorted biskuit atau biskuit campur-campur, biskuit cokelat, wafer, butter cookies, dan lain-lain, semuanya ada. Rasa biskuit-biskuit ini pun khas satu sama lain. Masalah rasa enak atau tidaknya, itu tergantung selera. Tanpa biskuit kaleng ini, rasanya ada kurang saat Lebaran. Kalengnya pun bisa dipakai kembali. Ibu-ibu biasanya akan menggunakannya untuk wadah kerupuk, emping melinjo, rengginang, kue bawang, kripik singkong, bahkan untuk wadah alat jahit menjahit.
Di antara sekian banyaknya variasi biskuit kaleng yang ada saat ini, ada6 biskuit kaleng paling legendaris di antaranya. Apa saja? Berikut ulasan GENSINDO!
1. Biskuit Khong Guan
Siapa yang tak kenal biskuit ini? Tiap lebaran, hampir semua rumah punya biskuit kaleng ini. Ada dua variasi biskuit kaleng Khong Guan. Pertama adalah kaleng berbentuk kotak. Variasi ini memiliki berat sekitar 1,6 kilogram dengan isian yang memang lumayan banyak. Yang kedua adalag varian kaleng bernbentuk tabung. Berat varian ini sekitar 650 gram. Isinya pun bermacam-macam dan hampir sama di setiap varian. Ada biskuit cokelat, biskuit krim, biskuit berbentuk bulat dan yang paling sering jadi incaran: wafer. Yang menjengkelkan, di antara begitu banyak varian biskuit dalam satu kaleng Khong Guan, jumlah wafer inilah yang paling sedikit.
2. Wafer Nissin
Kaleng cokelat dengan gambar perempuan sedang naik sepeda ini juga menjadi salah satu legenda di meja saat lebaran tiba. Isinya hanya satu varian, yaitu wafer cokelat. Meski begitu, camilan yang satu ini pun menjadi favorit banyak orang. Wafer renyah dengan isian cokelat tebal yang manis membuat camilan ini sampai saat ini diminati banyak orang. Saat ini, Wafer Nissin punya sejumlah varian kemasan. Ada kaleng tabung yang sudah ada sejak dulu, ada juga varian kaleng pipih. Namun, bagi yang suka, ada varian dengan bungkus karton alumunium foil dengan volume yang tentu tak sebanyak di kaleng.
3. Monde Butter Cookies
Bisa dibilang, Monde Butter Cookies ini punya kelas “lebih tinggi” dibandingkan biskuit kaleng legendaris lainnya. Harganya lebih mahal meskipun tidak punya berat yang sama dengan yang lainnya. Apa penyebabnya? Entahlah. Yang jelas, dalam satu kaleng biskuit ini, ada beberapa varian bentuk biskuit. Ada pretzel, kotak, bulat dan melingkar dengan lubang di tengahnya. Rasa menteganya sangat khas dan baunya pun harum. Di dalam satu kaleng, ada dua varian denan gula di atasnya. Lalu ada yang memiliki rasa susu yang khas. Ada juga yang dicampur dengan kismis dengan rasa kelapa yang khas. Kalian suka yang mana? Kemasan biskuit ini juga memiliki sejumlah varian. Ada yang dikemas dalam bentuk kaleng besar dan ada juga varian mininya berupa kemasan alumunium foil.
4. Monde Serena Egg Rolls
Yang satu ini juga hanya punya satu varian rasa dalam satu kemasan. Monde Serena Egg Rolls bisa dibilang biskuit kaleng “mewah”. Tak semua rumah punya hidangan ini. Biskuit berbentuk tabung ini dikemas dalam kemasan kaleng kotak. Agak susah saat mengambil satu buah biskuit ini dari dalam kaleng. Jika tidak hati-hati, maka remuklah biskuit ini. Monde Serena Egg Rolls ini sangat rapuh. Bahkan, jika digigit, banyak remahannya yang akan jatuh ke mana-mana. Walaupun begitu, rasanya yang manis dan baunya yang harum cukup menggoda iman untuk mencicipinya.
5. Roma Biskuit Kelapa
Sebelum dikemas dalam kemasan kaleng seperti yang sekarang, biskuit ini juga dijual dalam kemasan plastik. Biasanya, jika dibeli dalam kemasan plastik, ibu-ibu akan memasukkannya ke dalam stoples untuk suguhan saat lebaran. Biskuit ini cukup legendaris. Rasanya yang manis dengan dipadu aroma kelapa dan baunya yang harum, membuat siapa saja yang memakannya selalu tak puas untuk hanya menyantap satu buah saja. Biskuit ini paling cocok dijadikan teman camilan dengan secangkir teh.
6. Astor
Wafer tipis bulat panjang isi cokelat ini dulunya tak hanya dikemas dalam kemasan kaleng tabung, tapi juga stoples plastik. Rasanya yang renyah dan manis biasanya menggoda anak-anak yang datang bersilaturahmi saat Lebaran tiba. Wafer ini pun sebenarnya mudah diambil dari wadahnya. Namun, harus hati-hati juga. Jika tidak, maka, ada risiko patah atau remuk saat dicabut dari stoples atau kalengnya. Biasanya, Astor juga jadi rebutan saat menjadi suguhan di atas meja tamu.
7. Regal Marie (Bonus)
Biskuit kaleng ini agak langka ditemukan di banyak rumah. Desain kalengnya yang dihiasi dengan rantai membuat penampilan biskuit ini terlihat berbeda. Dulu, kalengnya memang sering terlihat di meja-meja tamu saat Lebaran tiba. Namun, sekarang, sudah jarang yang menyuguhkan biskuit kaleng yang satu ini. Entah apa sebabnya. Namun, ibiskuit Regal Marie ini adalah biskuit yang paling akrab dengan mereka yang menderita sakit pencernaan. Rasanya yang manis dan lembut bisa terima lambung ketika mereka memang merasa harus nyemil untuk menghindari rasa mual.
(alv)