Perjalanan ‘All You Can Eat’, dari Eropa ke Indonesia
loading...

Restoran berkonsep all you can eat sedang jadi tren di kalangan anak muda di Indonesia. Foto/Pexels
A
A
A
JAKARTA - Restoran dengan konsep all you can eat (AYCE) makin populer di kalangan anak muda. Nah, kalau ditelusuri sejarahnya, ternyata konsep penyajian makanan ini sudah dimulai sejak abad ke-16, lho!
Dalam konsep AYCE, pengunjung bisa makan sepuasnya dari seluruh menu yang tersaji di sana, dengan harga dan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
Nah, rupanya, meski makin populer belakangan ini, ternyata konsep restoran AYCE sudah ada sejak abad ke-16. Mengutip dari Food and Wine , konsep ini berawal di Eropa pada abad ke-16. Masyarakat Swedia adalah yang pertama kali mencetuskannya.
![Perjalanan ‘All You Can Eat’, dari Eropa ke Indonesia]()
Foto: Pexels
Pada masa itu, sering kali diadakan pesta besar formal. Sebelum pesta besar diadakan, mereka akan lebih dulu menyambut tamu yang datang dengan hidangan makanan sepuasnya atau yang disebut brännvinsbordyang berarti meja roh.
Di meja roh inilah berisi makanan kecil sederhana, seperti roti, mentega, keju, daging yang diawetkan, dan ikan asap. Hidangan utama yang paling ditunggu ialah vodka tradisional yang dikenal dengan brännvin. Brännvin disuling dari kentang atau biji-bijian yang kemudian disajikan di atas meja bersama minuman alkohol lainnya. Pada hidangan ini, para tamu boleh makan sepuasnya sesuka hati mereka.
Pada awal abad ke-18, masyarakat Swedia mengubah brännvinsbord dari konsep menu pembuka makan malam menjadi menu makanan tersendiri. Masyarakat Swedia menyebutnya menjadi smörgåsbord dan pada saat itu sering disajikan kepada para tamu yang kelaparan akibat perjalanan jarak jauh. Hidangan ini biasanya menyajikan campuran hidangan hangat dan dingin, seperti ikan asin, telur, buah-buahan, dan sayuran.
![Perjalanan ‘All You Can Eat’, dari Eropa ke Indonesia]()
Foto: Pexels
Tradisi smörgåsbord dari Swedia mendapatkan ketenaran internasional pertama kalinya dalam ajang Olimpiade di Stockholm pada 1912. Ketika itu, restoran kota menyajikan smörgåsbord untuk masyarakat yang berbondong-bondong ke Swedia untuk mengikuti olimpiade tersebut.
Baca Juga: Yuk, Makan di Restoran All You Can Eat Termurah di Bogor!
Dalam konsep AYCE, pengunjung bisa makan sepuasnya dari seluruh menu yang tersaji di sana, dengan harga dan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
Nah, rupanya, meski makin populer belakangan ini, ternyata konsep restoran AYCE sudah ada sejak abad ke-16. Mengutip dari Food and Wine , konsep ini berawal di Eropa pada abad ke-16. Masyarakat Swedia adalah yang pertama kali mencetuskannya.

Foto: Pexels
Pada masa itu, sering kali diadakan pesta besar formal. Sebelum pesta besar diadakan, mereka akan lebih dulu menyambut tamu yang datang dengan hidangan makanan sepuasnya atau yang disebut brännvinsbordyang berarti meja roh.
Di meja roh inilah berisi makanan kecil sederhana, seperti roti, mentega, keju, daging yang diawetkan, dan ikan asap. Hidangan utama yang paling ditunggu ialah vodka tradisional yang dikenal dengan brännvin. Brännvin disuling dari kentang atau biji-bijian yang kemudian disajikan di atas meja bersama minuman alkohol lainnya. Pada hidangan ini, para tamu boleh makan sepuasnya sesuka hati mereka.
Pada awal abad ke-18, masyarakat Swedia mengubah brännvinsbord dari konsep menu pembuka makan malam menjadi menu makanan tersendiri. Masyarakat Swedia menyebutnya menjadi smörgåsbord dan pada saat itu sering disajikan kepada para tamu yang kelaparan akibat perjalanan jarak jauh. Hidangan ini biasanya menyajikan campuran hidangan hangat dan dingin, seperti ikan asin, telur, buah-buahan, dan sayuran.

Foto: Pexels
Tradisi smörgåsbord dari Swedia mendapatkan ketenaran internasional pertama kalinya dalam ajang Olimpiade di Stockholm pada 1912. Ketika itu, restoran kota menyajikan smörgåsbord untuk masyarakat yang berbondong-bondong ke Swedia untuk mengikuti olimpiade tersebut.
Baca Juga: Yuk, Makan di Restoran All You Can Eat Termurah di Bogor!
Lihat Juga :