Mengapa John Walker Jadi Captain America Jahat di MCU?
loading...
A
A
A
Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler Episode 4 serial The Falcon and the Winter Soldier! Kalian sudah diperingatkan!
Penonton serial The Falcon and the Winter Soldier dikejutkan dengan perilaku jahat Captain America baru, John Walker, di episode 4. Tanpa ampun, dia menggunakan tameng keramat buatan Howard Stark itu untuk menghabisi nyawa salah satu anggota Flag Smashers. Parahnya, dia melakukannya di hadapan orang banyak. Bahkan, Sam Wilson dan Bucky Barnes pun turut menyaksikannya.
Pertanyaannya sekarang adalah apakah John Walker memang jahat di jagat komik Marvel ? Di Marvel Cinematic Universe (MCU) , John berubah sejak dia menemukan serum tentara super. Ada kemungkinan jika dia telah menyuntikkan serum itu ke tubuhnya. Selama episode 4, dia memang terllihat lemah. Dia tidak berdaya melawan Flag Smasher yang telah disuntik serum itu. Bahkan, dia pun tidak bisa menandingi kemampuan para prajurit wanita Dora Milaje dari Wakanda yang sama sekali tidak disuntik serum apa pun.
Ketika Abraham Erskine menciptakan serum tentara super, dia memperingatkan kalau serum itu tidak hanya menambah kekuatan seseorang. Serum itu punya efek perubahan terhadap karakter juga. Serum itu akan menguatkan seluruh sifat terbaik dan terburuk orang yang disuntik. Pada diri Steve Rogers, serum itu mengubah orang baik menjadi hebat. Sementara pada Red Skull, serum itu mengubah orang jahat menjadi iblis.
John Walker tentu tidak akan pernah menjadi pilihan Erskine untuk menjadi tentara super. Dia memang telah mengabdikan dirinya dengan baik di barisan negaranya di Afghanistan dengan mendapatkan tiga Medali Kehormatan. Namun, dia adalah orang yang banyak kekurangannya. Terguncang dengan kenyataan bahwa dia tidak bisa menghadapi Dora Milaje dan gagal memahami kalau mereka bukanlah musuh, dia memutuskan butuh sesuatu. John Walker pun menyuntikkan serum tentara super terakhir. Dia memang mendapatkan kekuatan manusia super seperti Steve Rogers. Namun, tidak butuh waktu lama bagi dia untuk tersentak, dengan cara yang spektakuler.
Ide Captain America jahat ini diangkat langsung dari komik. Meskipun ada bayang-bayang HydraCap Secret Empire di eksekusi John terhadap anggota Flag Smasher di episode 4 itu, plot utamanya diangkat dari cerita yang lebih lama di mana John menjadi Captain America, tapi terbukti kalau dia tidak layak mendapatkan tameng itu. Lantas seperti apa jahatnya John di jagat Marvel? Berikut ulasannya seperti dikutip dari Screen Rant!
1. Cerita latar komik jahatnya John Walker
Komik Captain America selalu politis, tepat dari hari dia terlihat menghantam rahang Adolf Hitler. Pada 1980an, penulis Mark Gruenwalkd memutuskan untuk menggunakan karakter Captain America untuk menanyakan sejumlah pertanyaan mendalam dan pencarian tentang identitas diri orang Amerika. Dia melakukannya dengan menghadapkan Steve Rogers dengan seseorang bernama John Walker. John menyebut dirinya sebagai Super-Patriot dan mengklaim kalau ide Steve sudah kuno dan tidak ada artinya di era modern. Super-Patriot mendapatkan kekuatan super dari organisasi kriminal bernama Power Broker, Inc. dan dia bekerja bersama tentara super lain untuk melancarkan serangan teroris yang dia gagalkan demi memperkuat citranya. Sementara, Komisi Aktivitas Manusia Super pemerintah AS mulai memnberlakukan larangan terhadap Steve Rogers, dengan berusaha mengikatnya agar bekerja lebih dekat dengan pemerintah dan bukan dengan Avengers. Steve menolaknya dengan menyerahkan tamengnya.
Pemerintah AS kemudian mengalihkan pandangannya ke John Walker, yang baru saja menghentikan serangan teroris sungguhan di Washington DC. John kemudian mau menjadi Captain America baru dengan merekrut salah satu rekan teroris tersamarnya, Lemar Hoskins, sebagai Bucky-nya. Dia kemudian menajdi Battlestar. Awalnya, dia memang memperbaiki perilakunya untuk membuktikan kalau dia memang layak memegang tameng Captain America.
2. Mengapa John Walker menjadi jahat?
Sayangnya, dua tentara super lain Power Broker, Left Winger dan Right Winger, mengungkapkan identitas rahasia John Walker ke seluruh dunia. Tak ayal, Captain America pun segera punya banyak musuh. Orang tua John bahkan tewas ketika mereka menjadi sasaran kelompok teroris Watchdogs. Marah, John memburu seluruh sekutu lamanya, sampai dia pun mengancam orang tua mereka. Komik Captain America #347 menyaksikan bagaimana John tersentak, dengan menikmati rasa sakit yang dia rasakan kepada para musuhnya sebelum meninggalkan mereka terikat di sebelah tanki minya bocor dan menyalakan api. Left Winger dan Right Winger terbakar dan koma setelah ledakan di tempat tersebut. Komisi yang mengoperasikan urusan manusia super berniat memecat John atas tindakannya tersebut. Namun, karena intervensi presiden AS, John tidak jadi dipecat.
3. Apa yang terjadi pada John Walker?
Pada akhirnya, John Walker dipaksa mundur sebagai Captain America setelah Steve Rogers menemukan pengaruh Red Skull di Komisi Aktivitas Manusia Super. Komisi itu memalsukan pembunuhan terhadap John dan membuatnya sebagai pahlawan baru bernama US Agent. Dia kemudian dipersenjatai dengan sebuah tameng Vibrarium. Mereka juga mengotak atik kepala John dengan menghilangkan memori yang menyakitkan dan menanamkan memori baru sebagai upaya untuk mengendalikannya. John sangat sedih saat dia tahu kebenarannya. Namun, dia memilih untuk tetap mengabdi sebagai US Agent.
US Agent tetap aktif sebagai superhero sokongan pemerintah. Dia bahkan bergabung dengan sejumlah grup sempalan Avengers. Dia selalu menjadi tokoh kontroversial. Dia keberatan ketika Sam Wilson menjadi Captain America dan berusaha mendefinisikan ulang arti menjadi Captain America di Abad 21. John dan Sam pun berseberangan dan tetap bertolak belakang satu sama lain.
4. Apakah John Walker di MCU memang jahat?
Masih terlalu dini untuk menilai kalau John Walker di MCU ini benar-benar merupakan Captain America yang jahat. Jelas kalau dia menderita PTSD setelah pengalamannya di Afghanistan dan kematian Battlestar. Kebenarannya adalah seseorang yang terluka tidak akan pernah bisa memegang tameng itu dan menjadi Captain America baru. Abraham Erskine jauh lebih bijak atas pilihannya ketimbang pemerintah AS.
Sayangnya, John telah melintasi batasan—dan seluruh dunia telah menyaksikan apa yang dia lakukan. Dia menggunakan tameng Captain America untuk membunuh salah satu anggota Flag Smasher secara brutal di apa yang bisa disebut sebagai aksi balas dendam. Aksi itu tertangkap di banyak kamera telepon genggam. Sayangnya, ketika Sam mungkin mau memahami Karli Morgenthau, dia sepertinya tidak akan mau melunak pada pria yang telah menyebabkan aib dan ketidakhormatan terhadap tameng Captain America. Jadi, pembunuhan itu sepertinya akan membuktikan kalau John telah melewati perbatasan dan tidak akan ada orang yang mau membantunya untuk menghentikannya melangkah lebih jauh.
Serum tentara super itu memperkuat apa yang ada di dalam diri seseorang. Bagi John, itu artinya adalah kemarahan dan rasa sakit terpendam yang meledak. Rasa duka dan kesedihannya menjadi lebih kuat. Bahkan, Steve Rogers berusaha tetap stabil setelah menduga Bucky tewas di Captain America: The First Avenger. Namun, John sepertinya tidak seperti itu. Dia mungkin belum menjadi Captain America yang jahat, tapi lebih seperti tidak terkendali. Namun, dia akan berada di jalan untuk menjadi antithesis apa pun yang seharusnya diperjuangkan Captain America.
Karier John sebagai Captain America di MCU memang mengalami awal yang sulit. Ketika John kali pertama mendampingi Sam dan Bucky di episode 2 The Falcon and the Winter Soldier, dia berusaha keras mendapatkan persetujuan dari dua orang tersebut dan sangat ingin mengisi kekosongan yang ditinggalkan Steve. Dalam dua episode sebelumnya, tidak ada yang berjalan sesuai cara John. Meskipun mengenakan kostum Captain America dan melemparkan tameng, tidak ada yang menghormati wewenangnya. Bucky dan Sam tidak bisa menyembunyikan tawa mereka, Dora Milaje dengan mudah menendangnya dan bahkan Lemar beberapa kali mempertanyakan kekaptenannya. Sebagaimana diucapkan Sam, satu-satunya yang dijalankan John adalah mulutnya. Perasaan tidak kompeten ini memberikan rasa rendah diri bagi John yang akhirnya meledak di klimaks episode 4.
Jahatnya John juga bisa terdampak atas kesadaran mendadaknya atas ketidakberdayaannya. Di dunia fiktif MCU, ada peningkatan besar-besaran dari konflik militer menjadi perang superhero. John mungkin telah menjadi kekuatan besar di Afghanistan, tapi melawan tentara super dan Dora Milaje, dia kewalahan. Kenyataan ini menabraknya seperti kereta kargo di episode 4. Dia pun menggunakan serum tentara super untuk mengompensasi dirinya dan frustrasi selama bertahun-tahun pun mencapai puncaknya, pengaruhnya langsung muncul di kepalanya.
Kenyataan bahwa John Walker menjadi penjahat itu memang tidak bisa dihindari di MCU. Namun, penyebabnya adalah campuran dari berbagai macam masalah lama—trauma masa lalu, rasa rendah diri, munculnya kekuatan secara mendadak, dan kurangnya rasa hormat terhadap dirinya sebagai pengganti Steve Rogers. Semua masalah emosional ini kemudian disulut oleh kematian Lemar. Sebagai teman dekat—mungkin satu-satunya, Lemar menjadi insting terburuk John. Kehilangan Lemar menyulut kemarahan John dan mengekspos nafsu untuk mendominasi yang selalu tersembunyi. Sekarang, tidak ada lagi yang menahan amarah itu.
Penonton serial The Falcon and the Winter Soldier dikejutkan dengan perilaku jahat Captain America baru, John Walker, di episode 4. Tanpa ampun, dia menggunakan tameng keramat buatan Howard Stark itu untuk menghabisi nyawa salah satu anggota Flag Smashers. Parahnya, dia melakukannya di hadapan orang banyak. Bahkan, Sam Wilson dan Bucky Barnes pun turut menyaksikannya.
Pertanyaannya sekarang adalah apakah John Walker memang jahat di jagat komik Marvel ? Di Marvel Cinematic Universe (MCU) , John berubah sejak dia menemukan serum tentara super. Ada kemungkinan jika dia telah menyuntikkan serum itu ke tubuhnya. Selama episode 4, dia memang terllihat lemah. Dia tidak berdaya melawan Flag Smasher yang telah disuntik serum itu. Bahkan, dia pun tidak bisa menandingi kemampuan para prajurit wanita Dora Milaje dari Wakanda yang sama sekali tidak disuntik serum apa pun.
Ketika Abraham Erskine menciptakan serum tentara super, dia memperingatkan kalau serum itu tidak hanya menambah kekuatan seseorang. Serum itu punya efek perubahan terhadap karakter juga. Serum itu akan menguatkan seluruh sifat terbaik dan terburuk orang yang disuntik. Pada diri Steve Rogers, serum itu mengubah orang baik menjadi hebat. Sementara pada Red Skull, serum itu mengubah orang jahat menjadi iblis.
John Walker tentu tidak akan pernah menjadi pilihan Erskine untuk menjadi tentara super. Dia memang telah mengabdikan dirinya dengan baik di barisan negaranya di Afghanistan dengan mendapatkan tiga Medali Kehormatan. Namun, dia adalah orang yang banyak kekurangannya. Terguncang dengan kenyataan bahwa dia tidak bisa menghadapi Dora Milaje dan gagal memahami kalau mereka bukanlah musuh, dia memutuskan butuh sesuatu. John Walker pun menyuntikkan serum tentara super terakhir. Dia memang mendapatkan kekuatan manusia super seperti Steve Rogers. Namun, tidak butuh waktu lama bagi dia untuk tersentak, dengan cara yang spektakuler.
Ide Captain America jahat ini diangkat langsung dari komik. Meskipun ada bayang-bayang HydraCap Secret Empire di eksekusi John terhadap anggota Flag Smasher di episode 4 itu, plot utamanya diangkat dari cerita yang lebih lama di mana John menjadi Captain America, tapi terbukti kalau dia tidak layak mendapatkan tameng itu. Lantas seperti apa jahatnya John di jagat Marvel? Berikut ulasannya seperti dikutip dari Screen Rant!
1. Cerita latar komik jahatnya John Walker
Komik Captain America selalu politis, tepat dari hari dia terlihat menghantam rahang Adolf Hitler. Pada 1980an, penulis Mark Gruenwalkd memutuskan untuk menggunakan karakter Captain America untuk menanyakan sejumlah pertanyaan mendalam dan pencarian tentang identitas diri orang Amerika. Dia melakukannya dengan menghadapkan Steve Rogers dengan seseorang bernama John Walker. John menyebut dirinya sebagai Super-Patriot dan mengklaim kalau ide Steve sudah kuno dan tidak ada artinya di era modern. Super-Patriot mendapatkan kekuatan super dari organisasi kriminal bernama Power Broker, Inc. dan dia bekerja bersama tentara super lain untuk melancarkan serangan teroris yang dia gagalkan demi memperkuat citranya. Sementara, Komisi Aktivitas Manusia Super pemerintah AS mulai memnberlakukan larangan terhadap Steve Rogers, dengan berusaha mengikatnya agar bekerja lebih dekat dengan pemerintah dan bukan dengan Avengers. Steve menolaknya dengan menyerahkan tamengnya.
Pemerintah AS kemudian mengalihkan pandangannya ke John Walker, yang baru saja menghentikan serangan teroris sungguhan di Washington DC. John kemudian mau menjadi Captain America baru dengan merekrut salah satu rekan teroris tersamarnya, Lemar Hoskins, sebagai Bucky-nya. Dia kemudian menajdi Battlestar. Awalnya, dia memang memperbaiki perilakunya untuk membuktikan kalau dia memang layak memegang tameng Captain America.
2. Mengapa John Walker menjadi jahat?
Sayangnya, dua tentara super lain Power Broker, Left Winger dan Right Winger, mengungkapkan identitas rahasia John Walker ke seluruh dunia. Tak ayal, Captain America pun segera punya banyak musuh. Orang tua John bahkan tewas ketika mereka menjadi sasaran kelompok teroris Watchdogs. Marah, John memburu seluruh sekutu lamanya, sampai dia pun mengancam orang tua mereka. Komik Captain America #347 menyaksikan bagaimana John tersentak, dengan menikmati rasa sakit yang dia rasakan kepada para musuhnya sebelum meninggalkan mereka terikat di sebelah tanki minya bocor dan menyalakan api. Left Winger dan Right Winger terbakar dan koma setelah ledakan di tempat tersebut. Komisi yang mengoperasikan urusan manusia super berniat memecat John atas tindakannya tersebut. Namun, karena intervensi presiden AS, John tidak jadi dipecat.
3. Apa yang terjadi pada John Walker?
Pada akhirnya, John Walker dipaksa mundur sebagai Captain America setelah Steve Rogers menemukan pengaruh Red Skull di Komisi Aktivitas Manusia Super. Komisi itu memalsukan pembunuhan terhadap John dan membuatnya sebagai pahlawan baru bernama US Agent. Dia kemudian dipersenjatai dengan sebuah tameng Vibrarium. Mereka juga mengotak atik kepala John dengan menghilangkan memori yang menyakitkan dan menanamkan memori baru sebagai upaya untuk mengendalikannya. John sangat sedih saat dia tahu kebenarannya. Namun, dia memilih untuk tetap mengabdi sebagai US Agent.
US Agent tetap aktif sebagai superhero sokongan pemerintah. Dia bahkan bergabung dengan sejumlah grup sempalan Avengers. Dia selalu menjadi tokoh kontroversial. Dia keberatan ketika Sam Wilson menjadi Captain America dan berusaha mendefinisikan ulang arti menjadi Captain America di Abad 21. John dan Sam pun berseberangan dan tetap bertolak belakang satu sama lain.
4. Apakah John Walker di MCU memang jahat?
Masih terlalu dini untuk menilai kalau John Walker di MCU ini benar-benar merupakan Captain America yang jahat. Jelas kalau dia menderita PTSD setelah pengalamannya di Afghanistan dan kematian Battlestar. Kebenarannya adalah seseorang yang terluka tidak akan pernah bisa memegang tameng itu dan menjadi Captain America baru. Abraham Erskine jauh lebih bijak atas pilihannya ketimbang pemerintah AS.
Sayangnya, John telah melintasi batasan—dan seluruh dunia telah menyaksikan apa yang dia lakukan. Dia menggunakan tameng Captain America untuk membunuh salah satu anggota Flag Smasher secara brutal di apa yang bisa disebut sebagai aksi balas dendam. Aksi itu tertangkap di banyak kamera telepon genggam. Sayangnya, ketika Sam mungkin mau memahami Karli Morgenthau, dia sepertinya tidak akan mau melunak pada pria yang telah menyebabkan aib dan ketidakhormatan terhadap tameng Captain America. Jadi, pembunuhan itu sepertinya akan membuktikan kalau John telah melewati perbatasan dan tidak akan ada orang yang mau membantunya untuk menghentikannya melangkah lebih jauh.
Serum tentara super itu memperkuat apa yang ada di dalam diri seseorang. Bagi John, itu artinya adalah kemarahan dan rasa sakit terpendam yang meledak. Rasa duka dan kesedihannya menjadi lebih kuat. Bahkan, Steve Rogers berusaha tetap stabil setelah menduga Bucky tewas di Captain America: The First Avenger. Namun, John sepertinya tidak seperti itu. Dia mungkin belum menjadi Captain America yang jahat, tapi lebih seperti tidak terkendali. Namun, dia akan berada di jalan untuk menjadi antithesis apa pun yang seharusnya diperjuangkan Captain America.
Karier John sebagai Captain America di MCU memang mengalami awal yang sulit. Ketika John kali pertama mendampingi Sam dan Bucky di episode 2 The Falcon and the Winter Soldier, dia berusaha keras mendapatkan persetujuan dari dua orang tersebut dan sangat ingin mengisi kekosongan yang ditinggalkan Steve. Dalam dua episode sebelumnya, tidak ada yang berjalan sesuai cara John. Meskipun mengenakan kostum Captain America dan melemparkan tameng, tidak ada yang menghormati wewenangnya. Bucky dan Sam tidak bisa menyembunyikan tawa mereka, Dora Milaje dengan mudah menendangnya dan bahkan Lemar beberapa kali mempertanyakan kekaptenannya. Sebagaimana diucapkan Sam, satu-satunya yang dijalankan John adalah mulutnya. Perasaan tidak kompeten ini memberikan rasa rendah diri bagi John yang akhirnya meledak di klimaks episode 4.
Jahatnya John juga bisa terdampak atas kesadaran mendadaknya atas ketidakberdayaannya. Di dunia fiktif MCU, ada peningkatan besar-besaran dari konflik militer menjadi perang superhero. John mungkin telah menjadi kekuatan besar di Afghanistan, tapi melawan tentara super dan Dora Milaje, dia kewalahan. Kenyataan ini menabraknya seperti kereta kargo di episode 4. Dia pun menggunakan serum tentara super untuk mengompensasi dirinya dan frustrasi selama bertahun-tahun pun mencapai puncaknya, pengaruhnya langsung muncul di kepalanya.
Kenyataan bahwa John Walker menjadi penjahat itu memang tidak bisa dihindari di MCU. Namun, penyebabnya adalah campuran dari berbagai macam masalah lama—trauma masa lalu, rasa rendah diri, munculnya kekuatan secara mendadak, dan kurangnya rasa hormat terhadap dirinya sebagai pengganti Steve Rogers. Semua masalah emosional ini kemudian disulut oleh kematian Lemar. Sebagai teman dekat—mungkin satu-satunya, Lemar menjadi insting terburuk John. Kehilangan Lemar menyulut kemarahan John dan mengekspos nafsu untuk mendominasi yang selalu tersembunyi. Sekarang, tidak ada lagi yang menahan amarah itu.