Mengintip Peluang Besar bagi Lulusan Politeknik

JAKARTA - Pendidikan vokasi atau politeknik makin populer beberapa tahun belakangan ini. Salah satu alasannya adalah karena program ini dimaksudkan untuk mencetak sumber daya manusia yang siap bekerja di ranah operasional.

Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring Kemdikbud , politeknik mengacu pada hal-hal yang bersangkutan dengan pengajaran keterampilan dan ilmu terapan. Dalam hal ini, pembelajaran di politeknik umumnya menekankan pengetahuan praktis dan keahlian yang dibutuhkan oleh dunia industri, sehingga lulusannya lebih siap dalam menghadapi dunia kerja.

“Pada semester lima, mahasiswa politeknik sudah diarahkan untuk melakukan PKL (praktik kerja lapangan) di tempat yang sesuai dengan program studi yang diambil,” ujar Muhammad Salabi selaku Kepala Bagian Administrasi Akademik Politeknik Citra Widya Edukasi (CWE).

Untuk waktu PKL biasanya dilakukan selama dua bulan. “Tujuannya agar mereka (mahasiswa) lebih memahami dinamika pekerjaan, suasana kerja, dan tantangannya,” imbuh Salabi.

Ia juga menambahkan, beberapa pendidikan politeknik punya program paket, yaitu mahasiswanya akan lulus secara bersamaan tanpa ada yang lebih dulu atau tertinggal.


Foto:Instagram @mahasiswa.polnep

Untuk di CWE, Salabi menyebut bahwa lulusannya banyak yang diarahkan ke perusahaan dan industri. “Untuk mahasiswa (Jurusan) Budidaya Perkebunan, kita arahkan ke perusahaan-perusahaan sawit, begitu juga (Jurusan) Teknologi Pengolahan. Untuk mahasiswa (Jurusan) Manajemen Logistik, kita arahkan ke industri manufaktur atau bisa juga ke perusahaan-perusahaan terkait,” katanya menjelaskan.

Untuk masa tunggu mahasiswa yang ingin bekerja setelah lulus, disebutnya bervariasi setiap tahunnya. “Beberapa langsung direkrut oleh perusahaan setelah lulus, meskipun ijazahnya belum keluar, ada juga yang perlu training terlebih dahulu,” katanya.

Melly Riana Sari, dosen Jurusan Penerbitan di Politeknik Negeri Media Kreatif juga menekankan praktik pada perkuliahan di politeknik agar mahasiswanya terbiasa dengan suasana kerja.

“Liputan seperti ke (objek wisata) Dieng atau Yogya untuk memotret alam dan arsitektur,” ucapnya.

Baca Juga: 7 Jurusan D3 Politeknik yang Peluang Cepat Dapat Kerjanya Besar

Dukungan dari Kemdikbud

Sementara itu, mengutip dari situs web kemdikbud.go.id , Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Indonesia Wikan Sakarinto dalam webinar “Sukses Masa Depan Melalui Sarjana Terapan” pada Januari lalu mengatakan bahwa pendidikan vokasi perlu memiliki 'link and supermatch' yang menekankan kompetensi sebagai kunci utama bagi para lulusannya.


Foto: vokasi.kemdikbud.go.id

Dengan kata lain, lulusan politeknik punya bekal keterampilan teknis (hard skills) dan nonteknis (soft skills) serta karakter yang kuat sehingga punya peluang besar untuk bekerja dalam dunia usaha dan dunia industri.

Tidak hanya itu, Wikan pun mendorong agar lulusan perguruan tinggi vokasi bisa melanjutkan pendidikan atau bekerja di luar negeri.

“Kami juga ingin mengirim lulusan vokasi untuk bisa melanjutkan studi, magang, dan bekerja di luar negeri” ujarnya.

Adanya dukungan tersebut membuat kesempatan bagi lulusan politeknik untuk melanjutkan pendidikan maupun bekerja di luar negeri terbuka.

Baca Juga: Inilah Soft Skill yang Bikin Pekerja Disenangi di Kantor

Yuli, 21, mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) mengatakan bahwa keputusannya memilih kuliah di politeknik adalah pilihan yang tepat, meski awalnya bukan pilihan pertama. Ini karena proses pembelajarannya tidak cuma sebatas teori.

"Untungnya di Politeknik lebih banyak mengarah ke kegiatan praktik," kata Yuli yang berencana akan melanjutkan kuliah ke jenjang selanjutnya setelah lulus dari Jurusan Akuntansi.

GenSINDO
Fadillah Muhammad
Universitas Padjadjaran