7 Hal Kepemimpinan Ini Bisa Dipelajari Dari Wanita

Kepemimpinan transformasional sendiri adalah gaya kepemimpinan yang mengidentifikasi perubahan yang diperlukan dan melaksanakan rencana yang diperlukan agar perubahan itu terjadi.
Pria menghabiskan lebih banyak waktu untuk memenangkan hati orang lain, tapi jika memimpin dengan EQ (kecerdasan emosional) dan IQ (kecerdasan intelektual) mereka akan menjadi pemimpin yang lebih baik.
4. DAHULUKAN KEPENTINGAN ORANG LAIN

Foto: Getty Images

Akan sulit membuat tim kamu kompak kalau kamu hanya memikirkan diri sendiri. Nah, masalahnya pria umumnya lebih berfokus pada dirinya sendiri daripada perempuan.

Akibatnya, pria akan lebih mungkin memimpin dengan sikap yang narsis dan egois. Kalau pria ingin meningkatkankinerja mereka, mereka harusnya mengadopsi gaya kepemimpinan yang tidak hanya mementingkan diri sendiri. (Baca Juga: Dirgantara Indonesia, Berawal Dari Patungan Beli Pesawat )

5. JANGAN MEMERINTAHCOBALAH BEREMPATI

Ada anggapan karena wanita bersikap terlalu baik dan peduli, mereka tidak cocok menjadi pemimpin.

Sebaliknya, seseorang yang kurang perhatian dan bersikap buruk, itulah yang lebih cocok menjadi pemimpin.

Padahal, gaya kepemimpinan yang dituntut sekarang adalah justru memiliki hubungan emosional dengan bawahannya.

Memang, kecerdasan buatan (AI) akan mengambil alih elemen teknis dan hard skill dari seorang pemipin. Tapi AI tidak memiliki rasa empati dan apresiasi.

Pria bisa mempelajari soal ini dari melihat cara wanita memipin.

6. FOKUS MENDUKUNG ORANG LAIN

Pemimpin wanita sudah terbukti dapat melatih ataupun menjadi mentor yang lebih baik daripada pimpinan pria.

Mereka menggunakan respon bawahan dan mengarahkan mereka untuk membantu bawahan mereka berkembang.

Mereka juga tidak segan untuk memperkerjakan seseorang yang lebih baik daripada diri mereka sendiri. Hal ini membuat mereka membuka potensi orang lain sehingga kerjasama tim yang efektif pun bisa terjadi.

7. BERSIKAP RENDAH HATI

Foto: Shutterstock

Tidak semua wanita rendah hati, tentu saja, tetapi memilih pemimpin berdasarkan kerendahan hati akan menghasilkan lebih banyak pemimpin wanita daripada pria.

Kerendahan hati pada dasarnya adalahsifat feminim. Itu juga salah satu yang penting untuk menjadi pemimpin yang hebat.

Tanpa kerendahan hati akan sangat sulit bagi siapa pun yang bertanggung jawab untuk mengakui kesalahan mereka.

Serta belajar dari pengalaman, mempertimbangkan sudut pandang orang lain, dan bersedia untuk berubah dan menjadi lebih baik.

Kerendahan hati merupakanhal krusial dari efektivitas kepemimpinan baik pada pria maupun wanita.

Nyayu Bela Aldia
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @nyayu_bela_aldia