Pulau Socotra: Pulau Kecil dengan Sensasi Berada di Planet Alien
loading...
A
A
A
YAMAN - Pulau Socotra ada di kepulauan kecil yang terletak di Samudera Hindia. Kepulauan kecil itu dikenal punya pemandangan yang gak biasa, seolah-olah berlokasi di di sebuah planet asing.
Nama Socotra sebenarnya punya ejaan nama suqotra dan soqotra. Asal usul nama tersebut sebenarnya ada banyak versi. Ada yang bilang Socotra berasal dari bahasa Arab yang berarti "pasar darah naga". Ada yang juga yang mengatakan diambil dari bahasa Sanskerta yang artinya "pulau kebahagiaan".
Foto: Flickr
Terlepas dari kontroversi asal usul namanya, pulau ini menjadi tempat menetap bagi beberapa flora dan fauna endemik (tidak ada di tempat lain).
Salah satu ciri khas Pulau Socotra adalah didominasi oleh pohon yang oleh penduduk lokal diberi nama the dragon’s blood trees alias pohon darah naga. Alasannya, karena getah dari pohon tersebut seperti darah.
Foto: Earth Blog
Melansir dari tenrandomfacts.com, Pulau Socotra punya flora eksotis yang berjumlah lebih dari 800 spesies dan fauna yang berjumlah 34 spesies reptil dan 96 siput darat. Hampir semuanya adalah endemik.
Ada juga 730 ikan, 300 krustasea, 4 kelelawar, dan 192 spesies burung. Bukan cuma itu, pada 2008, Konvensi Warisan Dunia UNESCO resmi mendaftarkan Pulau Socotra sebagai Situs Warisan Dunia, sehingga menjadikannya kawasan terlindung.
Foto: Allthatsinteresting.com
Pulau Socotra juga merupakan pusat kuno untuk melakukan perdagangan orang-orang yang berasal dari Roma, Yunani, dan Mesir. Mereka melakukan penjualan obat-obatan eksklusif, seperti kemenyan dan resin merah khusus yang berasal dari pohon darah naga.
Bahan itu dipakai sebagai pewarna dan untuk pengobatan. Semuanya diekstraksi dari berbagai tanaman endemik.
Dikutip dari National Geographic, disebutkan bahwa penduduk lokal Pulau Socotra punya kebiasaan bagus saat menyelesaikan sebuah perselisihan. Mereka punya tradisi menyelesaikan masalah secara damai dalam pertemuan di antara desa tetangga.
Foto: National Geographic
Untuk bisa mengakses lokasi menuju Pulau Socotra, para turis bisa melakukan penerbangan dari Kairo, Mesir, menuju Seiyun di Yaman. Dari sana, turis bisa naik transportasi Yemen Airways yang bisa langsung mengantarkan para wisatawan ke 'pulau alien' ini.
Sayangnya, Socotra saat ini sedang menjadi perebutan oleh pemerintah Yaman dan kelompok pemberontak.
Foto: SUITCASE Magazine
Iklim di Pulau Socotra tergolong panas dan kering. Biasanya, rata-rata turis yang melakukan kunjungan ke Pulau Socotra hampir 3.000 per tahun.
Sofia Hanifah
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @sofiahnfh
Nama Socotra sebenarnya punya ejaan nama suqotra dan soqotra. Asal usul nama tersebut sebenarnya ada banyak versi. Ada yang bilang Socotra berasal dari bahasa Arab yang berarti "pasar darah naga". Ada yang juga yang mengatakan diambil dari bahasa Sanskerta yang artinya "pulau kebahagiaan".
Foto: Flickr
Terlepas dari kontroversi asal usul namanya, pulau ini menjadi tempat menetap bagi beberapa flora dan fauna endemik (tidak ada di tempat lain).
Salah satu ciri khas Pulau Socotra adalah didominasi oleh pohon yang oleh penduduk lokal diberi nama the dragon’s blood trees alias pohon darah naga. Alasannya, karena getah dari pohon tersebut seperti darah.
Foto: Earth Blog
Melansir dari tenrandomfacts.com, Pulau Socotra punya flora eksotis yang berjumlah lebih dari 800 spesies dan fauna yang berjumlah 34 spesies reptil dan 96 siput darat. Hampir semuanya adalah endemik.
Ada juga 730 ikan, 300 krustasea, 4 kelelawar, dan 192 spesies burung. Bukan cuma itu, pada 2008, Konvensi Warisan Dunia UNESCO resmi mendaftarkan Pulau Socotra sebagai Situs Warisan Dunia, sehingga menjadikannya kawasan terlindung.
Foto: Allthatsinteresting.com
Pulau Socotra juga merupakan pusat kuno untuk melakukan perdagangan orang-orang yang berasal dari Roma, Yunani, dan Mesir. Mereka melakukan penjualan obat-obatan eksklusif, seperti kemenyan dan resin merah khusus yang berasal dari pohon darah naga.
Bahan itu dipakai sebagai pewarna dan untuk pengobatan. Semuanya diekstraksi dari berbagai tanaman endemik.
Dikutip dari National Geographic, disebutkan bahwa penduduk lokal Pulau Socotra punya kebiasaan bagus saat menyelesaikan sebuah perselisihan. Mereka punya tradisi menyelesaikan masalah secara damai dalam pertemuan di antara desa tetangga.
Foto: National Geographic
Untuk bisa mengakses lokasi menuju Pulau Socotra, para turis bisa melakukan penerbangan dari Kairo, Mesir, menuju Seiyun di Yaman. Dari sana, turis bisa naik transportasi Yemen Airways yang bisa langsung mengantarkan para wisatawan ke 'pulau alien' ini.
Sayangnya, Socotra saat ini sedang menjadi perebutan oleh pemerintah Yaman dan kelompok pemberontak.
Foto: SUITCASE Magazine
Iklim di Pulau Socotra tergolong panas dan kering. Biasanya, rata-rata turis yang melakukan kunjungan ke Pulau Socotra hampir 3.000 per tahun.
Sofia Hanifah
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @sofiahnfh
(it)