7 Pelajaran Psikologi dari Karakter Beth Harmon dalam 'The Queen's Gambit'

Jum'at, 27 November 2020 - 14:33 WIB
loading...
A A A
Keterampilan dan pesona Beth membuat dia disayangi oleh pemain catur lain yang telah dia kalahkan. Mereka menjadi teman-temannya yang mendukungnya untuk membantunya mengalahkan Borgov, juara dunia Rusia.

Perjalanan Beth tidak dilakukan sendirian. Semua tokoh heroik lain pun butuh seorang teman, dari Harry Potter hingga Katniss Everdeen, mereka takkan berhasil kalau tidak ada teman di sampingnya. ( )

5. MENJADI JENIUS TETAP PERLU KERJA KERAS

7 Pelajaran Psikologi dari Karakter Beth Harmon dalam 'The Queen's Gambit'

Foto: Netflix

Beth memang punya bakat alami yang luar biasa, tapi ada banyak adegan dalam " The Queen's Gambit " yang menunjukkan kebiasaan Beth membaca buku tentang catur dan berlatih permainan selama berjam-jam setiap hari.

Sukses tidak terjadi begitu saja. Pahlawan dari setiap cerita harus punya kedisiplinan, kesabaran, dan usaha untuk berhasil, dan ini bisa terjadi hanya setelah mengalami banyak kegagalan.

6. MANUSIA SIAPA PUN PUNYA KEKURANGAN

7 Pelajaran Psikologi dari Karakter Beth Harmon dalam 'The Queen's Gambit'

Foto: Netflix

Sehebat apa pun manusia, pasti punya kekurangan. Namun manusia cenderung mengidealkan sosok pahlawan yang sempurna dalam segala hal.

Padahal, pahlawan juga cuma manusia yang punya cacat, bermasalah, dan menderita, sama seperti setiap orang. Beth Harmon punya amarah, kecemasan, dan masalah. Dia juga tertutup secara emosional.

Apa yang membedakan pahlawan adalah kemampuan mereka untuk mengubah diri mereka sendiri dan berkomitmen pada pertumbuhan pribadi mereka sendiri. Tuan Shaibel, mentornya, mengajarinya fakta ini.

7. SAAT DIREMEHKAN

7 Pelajaran Psikologi dari Karakter Beth Harmon dalam 'The Queen's Gambit'

Foto: Netflix

Beth sering dianggap kecil dalam banyak hal. Pertama, dia adalah seorang perempuan di 'sarang' laki-laki (para pecatur). Kedua, dia bukan hanya yatim piatu, tapi dua kali menjadi yatim piatu. Ketiga, dia seorang pencandu.

Keempat, dia secara emosional terhambat. Kelima, dia miskin. Akhirnya, dia adalah orang Amerika yang memainkan permainan yang didominasi oleh Rusia.

Hampir setiap manusia memulai hidup sebagai orang yang kecil, lemah, dan tidak diunggulkan. Saat Beth menang atas juara dunia Rusia, penonton pasti merasakan kepuasan manis.

Semua fakta psikologi ini membuat "The Queen's Gambit" bukan cuma menghibur, tapi juga membuktikan kebenarannya kepada kita.

Kisah-kisah yang baik memberikan kebijaksanaan tentang cara mengatasi kesulitan dan menjadi versi terbaik dari diri kita. (Baca Juga: Rekomendasi 6 Film Korea Beragam Rasa untuk Tontonan Akhir Pekan)

Afifah Rahmah Nurdifa
Kontributor GenSINDO
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Instagram: @arnurdifa
(it)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0965 seconds (0.1#10.140)