4 Mitos tentang Kesehatan Mental yang Sangat Berbahaya

Kamis, 22 Oktober 2020 - 20:00 WIB
loading...
4 Mitos tentang Kesehatan Mental yang Sangat Berbahaya
Kesadaran tentang kesehatan mental yang semakin meningkat bisa menghapus berbagai mitos dalam bidang ini. Foto/Shutterstock
A A A
JAKARTA - Isu kesehatan mental emang mulai banyak disadari dan dianggap penting oleh banyak orang, khususnya anak muda. Meski begitu, masih ada beberapa informasi yang salah.

Contohnya adalah anggapan bahwa gangguan kesehatan mental pertanda bahwa orang yang mengalaminya punya karakter lemah. Atau depresi cuma dialami orang dewasa.

Nah, berikut ini beberapa mitos lainnya seputar kesehatan mental, dikutip dari Seventeen. (Baca Juga: Cek, Ini Mitos atau Fakta Kesehatan Mental?)

1. KALAU GAK ADA YANG SADAR KAMU DEPRESI, MAKA KAMU BAIK-BAIK AJA

4 Mitos tentang Kesehatan Mental yang Sangat Berbahaya

Foto: Shutterstock

Pernyataan ini jelas ngaco. Beberapa orang jago dalam menyembunyikan perasaan atau dirinya yang sebenarnya.

Orang yang di kampus nilainya selalu A, aktif bersosialisasi, atau selalu ceria, bukan berarti gak bisa depresi. Cuma kamu yang tahu apa yang kamu pikirkan dan rasakan.

2. GAK BERTEMAN DENGAN PENDERITA MASALAH KESEHATAN MENTAL BISA BIKIN KAMU LEBIH SEHAT

4 Mitos tentang Kesehatan Mental yang Sangat Berbahaya

Foto: 123rf

Ini ada benarnya, tapi juga ada salahnya. Yang utama adalah, kamu mesti mengurus diri kamu sendiri, baru kamu bisa menolong orang lain. ( )

Nah, kalau kamu lagi ada masalah dengan diri kamu sendiri, maka kamu sebaiknya memang menghindar. Tapi ini bukan berarti kamu 'membuang' teman kamu. Ambil jarak sejenak sampai suasana hati kamu juga lebih baik.

Intinya adalah, sebagai seorang teman, kamu memang harus membantu, tapi jangan ditanggung sendiri. Bahkan seorang psikolog pun tetap butuh orang lain untuk curhat.

3. PERISAKAN ADALAH ALASAN UTAMA REMAJA BUNUH DIRI

4 Mitos tentang Kesehatan Mental yang Sangat Berbahaya

Foto: Shutterstock

Kebanyakan orang gak bunuh diri 'cuma' karena di-bully atau kena perisakan/perundungan. Yang banyak terjadi, perisakan cuma bagian kecil dari banyak dan bertumpuknya peristiwa buruk yang menimpa seseorang, hingga akhirnya dia berpikir atau memilih untuk bunuh diri.

Meski begitu, udah jelas, bahwa jadi target atau korban perisakan bisa menjatuhkan mental seseorang dengan cepat. Kalau kamu termasuk korbannya, carilah teman atau orang yang bisa kamu ceritakan. Ingat, jangan dipendam sendiri!!

4. DEPRESI DAN AKSI BUNUH DIRI GAK MENULAR

4 Mitos tentang Kesehatan Mental yang Sangat Berbahaya

Foto: Agencies

Sebelum salah sangka, penjelasannya adalah seperti ini. Kalau kamu terlalu banyak menghabiskan waktu dengan orang yang depresi, maka kamu bisa aja ikut menyerap energi negatifnya. Meski begitu, kamu gak akan punya gejala depresi layaknya kayak kamu kena gejala flu.

Walau begitu, saat ada orang bunuh diri, hal tersebut bisa memicu orang-orang yang rentan untuk meniru aksi tersebut. Intinya, 'menular' atau tidak, semua bergantung pada kesehatan mental tiap individu. ( )
(it)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2451 seconds (0.1#10.140)