Ini 5 Perbedaan Hantu Lokal vs Hantu Luar Negeri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Namanya sama-sama hantu yang menyeramkan, tapi hantu lokal dengan hantu dari luar negeri tetap punya perbedaan yang besar.
Sebagian orang percaya hantu cuma mitos, tapi cerita maupun film horor tetap ditunggu-tunggu banyak orang. Gak cuma Indonesia, negara lain juga rutin memproduksi cerita hantu .
Uniknya, ada ciri khas tersendiri dari masing-masing negara tempat makhluk mistis itu berada. Nah, ciri dan perbedaannya seperti yang berikut ini. (Baca Juga: 10 Cara Nonton Film Horor Bareng Teman yang Penakut)
1. TAMPANG DAN FISIK
Foto: Wikipedia
Hantu atau makhluk buatan luar negeri umumnya punya tampang cakep dan postur tinggi, misalnya drakula atau vampir. Sementara hantu di Indonesia identik dengan wajah seram atau hancur, seperti genderuwo atau pocong.
2. PENAMPILAN
Foto: SINDOnews
Penampilan hantu lokal seringkali acak-acakan dan lusuh, misalnya pocong, atau kuntilanak dengan gaun robek dan berdarah, juga tuyul yang cuma pakai celana dalam. Sementara hantu asing sebagian besarnya berpenampilan rapi dan elegan, misalnya vampir China yang pakai baju bangsawan mewah, atau hantu Belanda yang sering berbusana ala era Victoria.
3. TEMPAT TINGGAL
Foto: Jeremy Woodhouse/Getty Images/Blend Images RM
Hantu lokal tinggal di tempat yang menyedihkan, misalnya di gedung tua atau pepohonan. Beda dengan hantu luar negeri yang bisa tinggal di kerajaan atau kastil. ( )
4. ASAL-USUL
Foto: Soraya Intercine Films
Makhluk drakula dipercaya berasal dari bangsawan pengisap darah di Transylvania, Rumania. Sementara hantu Indonesia biasanya adalah manusia yang tewas secara mengerikan, misalnya kuntilanak yang sering dianggap sebagai jelmaan perempuan yang meninggal dan kehilangan anak karena terbunuh atau diperkosa.
5. JALAN CERITA
Foto:Rogue Pictures/Entertainment Pictures
Hantu di luar negeri bisa seperti pembunuh berantai, misalnya vampir, boneka Chucky, dan Freddy Krueger. Sedangkan hantu di Indonesia jarang punya kemampuan langsung untuk membunuh manusia. Selain itu, film horor lokal juga suka ditambah bumbu adegan ‘panas’ untuk menarik penonton.
GenSINDO
Faqihah Muharroroh Itsnaini
Universitas Padjadjaran
Sebagian orang percaya hantu cuma mitos, tapi cerita maupun film horor tetap ditunggu-tunggu banyak orang. Gak cuma Indonesia, negara lain juga rutin memproduksi cerita hantu .
Uniknya, ada ciri khas tersendiri dari masing-masing negara tempat makhluk mistis itu berada. Nah, ciri dan perbedaannya seperti yang berikut ini. (Baca Juga: 10 Cara Nonton Film Horor Bareng Teman yang Penakut)
1. TAMPANG DAN FISIK
Foto: Wikipedia
Hantu atau makhluk buatan luar negeri umumnya punya tampang cakep dan postur tinggi, misalnya drakula atau vampir. Sementara hantu di Indonesia identik dengan wajah seram atau hancur, seperti genderuwo atau pocong.
2. PENAMPILAN
Foto: SINDOnews
Penampilan hantu lokal seringkali acak-acakan dan lusuh, misalnya pocong, atau kuntilanak dengan gaun robek dan berdarah, juga tuyul yang cuma pakai celana dalam. Sementara hantu asing sebagian besarnya berpenampilan rapi dan elegan, misalnya vampir China yang pakai baju bangsawan mewah, atau hantu Belanda yang sering berbusana ala era Victoria.
3. TEMPAT TINGGAL
Foto: Jeremy Woodhouse/Getty Images/Blend Images RM
Hantu lokal tinggal di tempat yang menyedihkan, misalnya di gedung tua atau pepohonan. Beda dengan hantu luar negeri yang bisa tinggal di kerajaan atau kastil. ( )
4. ASAL-USUL
Foto: Soraya Intercine Films
Makhluk drakula dipercaya berasal dari bangsawan pengisap darah di Transylvania, Rumania. Sementara hantu Indonesia biasanya adalah manusia yang tewas secara mengerikan, misalnya kuntilanak yang sering dianggap sebagai jelmaan perempuan yang meninggal dan kehilangan anak karena terbunuh atau diperkosa.
5. JALAN CERITA
Foto:Rogue Pictures/Entertainment Pictures
Hantu di luar negeri bisa seperti pembunuh berantai, misalnya vampir, boneka Chucky, dan Freddy Krueger. Sedangkan hantu di Indonesia jarang punya kemampuan langsung untuk membunuh manusia. Selain itu, film horor lokal juga suka ditambah bumbu adegan ‘panas’ untuk menarik penonton.
GenSINDO
Faqihah Muharroroh Itsnaini
Universitas Padjadjaran
(it)