Kucing Jadi Terapis, Ikut Latihan dan Punya Sertifikat

Sabtu, 19 September 2020 - 11:00 WIB
loading...
Kucing Jadi Terapis, Ikut Latihan dan Punya Sertifikat
Draven, kucing terapis yang jadwalnya superpadat dalam memberi terapi bagi anak-anak sampai orang tua. Foto/Facebook Fanpage Draven the Therapy Cat
A A A
JAKARTA - Kamu mungkin sudah tahu bahwa anjing bisa menjadi terapis, tapi bagaimana dengan kucing yang jadi terapis?

Ternyata, hewan yang dikenal cuek dan acuh tak acuh ini bisa memberikan kenyamanan dan penyembuhan untuk manusia yang sedang stres.

Biasanya, terapi dengan kucing ditujukan untuk membantu aktivitas penyembuhan atau pembelajaran seperti di sekolah, rumah sakit, dan panti jompo.

Dengan terapi ini, kucing bukan cuma bisa ngasih dukungan emosional dan sosial, tapi juga bisa membantu seseorang melatih fisik dan meningkatkan cara belajar yang berkualitas.

Kucing Jadi Terapis, Ikut Latihan dan Punya Sertifikat

Foto: Getty Images

Contohnya dengan bermain lempar bola yang bisa melatih mobilisasi dan keaktifan seseorang. Atau meningkatkan pendidikan dengan memberi kesempatan pada anak untuk membacakan cerita kepada kucing.

Untuk menjadi terapis, kucing juga perlu sertifikat yang menunjukkan bahwa dia terjamin bisa membantu orang lain. Ada dua komunitas atau lembaga yang mengurusi pelatihan dan sertifikasi terapi hewan di luar negeri, yaitu Love on a Leash dan Pet Partners.

Menurut situs web Love on a Leash, sertifikasi yang dikeluarkan mencakup perlindungan asuransi, pedoman kunjungan dan perilaku yang konsisten, jaminan kesehatan hewan, dan standar kebersihan.

Sementara Pet Partners punya tahapan berbeda sebelum memberikan sertifikat terapi kucing. Melalui CatWatch, Elisabeth Van Every, perwakilan Pet Partners, menjelaskan tiga tahapan utama, yaitu pelatihan, kerja sama antara pemilik dan kucing, serta evaluasi.

Kucing Jadi Terapis, Ikut Latihan dan Punya Sertifikat

Foto: FacebookFanpage Draven the Therapy Cat

Dalam pelatihan, kriteria umum kucing yang bisa jadi terapis adalah kucing yang punya sifat ramah kepada manusia, bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi, dan bisa bersosialisasi dengan baik di lingkungan apa pun.

Tahap awal pelatihan adalah dengan menyesuaikan kucing dengan tali kekang saat bepergian dan selama kunjungan terapi. Hal ini untuk mengukur kemampuan kucing saat kontak dengan orang baru.

Kucing juga mesti nyaman dengan belaian dan sentuhan siapa pun. Karena itu, kucing terapis mesti sehat, bersih, dan rapi untuk mencegah penyebaran parasit atau agen infeksi.

Kucing Jadi Terapis, Ikut Latihan dan Punya Sertifikat

Foto: FacebookFanpage Draven the Therapy Cat

Kucing juga harus nyaman saat disikat dan dimandikan, serta kuku yang dipotong untuk mencegah goresan yang gak disengaja.

Yang pasti, kucing juga mesti cocok dengan pemiliknya, dan gak boleh stres, karena kalau kucing stres justru gak bakal efektif untuk orang lain.

Salah satu kucing terapis bersertifikat adalah Draven. Kucing adopsi ini dilatih dan diberi sertifikat oleh Love on a Leash pada 19 Oktober 2013. Sebagai kucing terapis, jadwal Draven padat, karena dia harus ikut kegiatan pramuka sampai kegiatan amal.

GenSINDO
Afifah Rahmah Nurdifa
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
(it)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5097 seconds (0.1#10.140)