Sukses Masuk Kampus Impian setelah Pilih Gap Year

Sabtu, 05 September 2020 - 11:30 WIB
loading...
Sukses Masuk Kampus Impian setelah Pilih Gap Year
Gap year bisa dipilih kalau kamu bersikukuh untuk masuk ke kampus impian. Foto/Shutterstock
A A A
JAKARTA - Bisa lolos seleksi mahasiswa baru di kampus impian adalah hal yang diidam-idamkan oleh mereka yang baru lulus SMA. Berbagai usaha ditempuh untuk mewujudkannya, dari ikut bimbingan belajar intensif sampai rela mengambil gap year.

Inilah yang dilakukan Nia Faridatul Khasanah atau Niak. Dia gagal masuk ke kampus yang diincarnya, yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dari mulai jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Ujian Tulis (UTUL) 1, UTUL 2, hingga total tujuh kali mendaftar di jurusan sains dan teknologi, semuanya gagal.

Lelah mencoba, Niak akhirnya memutuskan mengambil gap yearaja pada 2018 lalu. Dia lalu masuk pesantren, juga mengambil les agar tahun berikutnya bisa ikut tes seleksi masuk UGM.

Saat gap year, Niak juga berusaha mencari beasiswa untuk kuliah di luar negeri. Target pertamanya adalah belajar bahasa Inggris di Kampung Inggris demi mendapatkan sertifikat bahasa. Juga harus mengajar selama empat bulan sebagai syarat mengambil beasiswa.

Sukses Masuk Kampus Impian setelah Pilih Gap Year

Nia Faridatul Khasanah. Foto: Dok. Nia Faridatul

Di sinilah, selain belajar bahasa Inggris, ia pun belajar isu-isu sosial yang membuatnya jadi tertarik dengan bidang sosial dan hukum. Niak pun mulai sadar dan realistis, serta berpikir untuk mengambil jurusan hukum aja di UGM.

Niak pun makin giat mempersiapkan diri. Saking seriusnya, empat bulan sebelum tes masuk, dia memilih keluar dari pesantren.

Dua bulan menuju Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), dia belajar materi SBMPTN. Kerja kerasnya berhasil, Niak akhirnya bisa diterima di UGM dan UNDIP pada tahun kedua kelulusannya dari SMA.

“Tadinya mau ambil HI, tapi akhirnya pilih hukum UGM. Intinya di tahun kedua lebih ngerti apa yang harus dikerjain dan gimana cara ngerjainnya,” ungkap Niak.

Sama dengan Niak, Abdullah Fatah juga menjalani gap yearsetelah lulus dari SMA 1 Simo, Boyolali pada 2017. Bahkan, dia sampai mengambil masa gap year dua tahun demi bisa masuk ke Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Sukses Masuk Kampus Impian setelah Pilih Gap Year

Abdullah Fatah. Foto: Dok. Abdullah Fatah

Setelah dua kali gagal, Fatah pun mencoba realistis. Dia akhirnya memilih masuk ke Universitas Negeri Semarang (UNNES) jurusan Ekonomi Pembangunan.

“Tapi baru dua semester, merasa tidak cocok. Akhirnya tahun ketiga mendaftar lagi di IPDN sambil tetap kuliah di UNNES,” jelasnya.

Di tengah kuliah, Fatah pun tetap semangat mempersiapkan diri demi masuk ke IPDN. Dia belajar untuk tes Samapta dengan olahraga saat sore hari. Dia juga belajar simulasi tes CAT di aplikasi ponsel, hingga belajar tes psikologi.

“Saya tidak peduli omongan atau cemoohan orang karena usaha terus sampai tahun ketiga. Saya semangat pembuktikan bahwa saya bisa," jelasnya.

"Saya lihat saudara saya diterima, kenapa saya tidak,” tegas Fatah yang akhirnya memang berhasil membuktikan bahwa dia layak masuk IPDN setelah tiga tahun berusaha keras.

GenSINDO
Rohmatul Hikmah
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(it)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2177 seconds (0.1#10.140)