Para Model yang Mengubah Standar Kecantikan Dunia
Selasa, 30 April 2019 - 17:15 WIB

Tehya Elam, model berwajah penuh flek cokelat. Tampilan seperti ini malah jadi tren dunia. Foto/folkr.fr
A
A
A
Penampilan fisik mereka jauh dari sempurna. Tapi justru ini yang membuat para pencari bakat tertarik dengan keunikan mereka.
Siapa saja para model tersebut? nih beberapa di antaranya.
HALIMA ADEN, 21 TAHUN

Foto: Instagram/@halima
Halima dua kali mencatat sejarah. Pertama, dia adalah perempuan berhijab pertama yang mengikuti kompetisi Miss Minnesota, dan berhasil mencapai semifinal. Kedua, baru-baru ini model berdarah Somalia ini menjadi model sampul depan edisi Swimsuit Issue keluaran Sports Illustrated dan tampil mengenakan burkini.
"Don’t change yourself .. Change the GAME!! Ladies anything is possible!!!," tulis Halima yang lahir di kamp pengungsian di Kenya ini, dalam akun Instagram-nya, @halima.
TEHYA ELAM, 19 TAHUN

Foto: Elle
Elam sangat menyukai bintik-bintik di wajahnya. “Nenekku bilang, ini adalah bekas ciuman bidadari,” kata model berdarah Irlandia dan Indian ini. Selain flek cokelat di seluruh wajah, alis tipis Elam juga jadi ciri khas yang disukai dari dirinya.
TIA JONSSON, 21 TAHUN

Foto: Elle
Tia mengalami kondisi yang disebut Vitiligo, yaitu saat rambut dan kulit kehilangan pigmen hingga berubah menjadi putih.
Waktu umur 5-6 tahun, dia malu dengan kondisinya. Tapi kini, dia sudah bisa menerimanya bahkan bangga dengan penampilannya yang berbeda dengan yang lain.
JOANI JOHNSON, 68 TAHUN

Foto: Elle
Joani selalu bermimpi untuk jadi model, tapi badannya yang pendek (kurang dari 165 cm) dan warna rambut abu-abu yang panjangnya hampir setinggi badannya itu membuat dirinya mengabaikan keinginan tersebut.
Warna rambut Joani berubah jadi abu-abu saat usianya memasuki 30 tahun. Tapi dia tetap percaya diri, dan justru itu jadi kekuatan Joani yang berhasil berjalan di runway peragaan busana dalam usia 65 tahun. Selain sebagai model, kini Joani juga menjadi desainer untuk perhiasan.
DIANDRA FORREST, 28 TAHUN

Foto: Elle
Diandra lahir di Bronx, tempat semua orang berkulit cokelat atau hitam. Karena kulitnya pucat, dia menganggap dirinya tidak cantik sama sekali.
Belakangan diketahui bahwa dia menderita albinisme, yaitu kondisi kekurangan melanin yang membuat warna rambut, kulit, dan mata pengidapnya terlihat sangat pucat atau cenderung putih. Diandra berharap ada orang serupa dirinya yang bisa dijadikan panutan dan teman, tapi dia tidak menemukannya.
Tapi nyatanya, pada 2009, saat usianya 18 tahun, dia berhasil menandatangani kontrak sebagai model. Dia pun menjadi model pertama pengidap albinisme.
TSUNAINA

Foto: Elle
Tsunaina adalah antithesis dari citra model perempuan yang selama ini kita ketahui.
Tinggi badannya tak lebih dari 165 cm, hidung dan bibirnya terlalu besar dan penuh, bahkan mirip orang yang gagal operasi plastik (sebagian lagi bilang, hidungnya mirip suku Na’vi dalam film “Avatar”). Belum lagi wajahnya yang banyak tahi lalat beragam ukuran.
Saat pindah ke London pada usia 18 tahun, perempuan berdarah Nepal ini bahkan sudah menabung untuk menghilangkan tahi lalatnya. Tapi pesan di Instagram dari seniman tata rias Pat McGrath yang menawarinya menjadi model, lantas mengubah hidupnya.
Nah, buat kamu yang merasa penampilan kamu jauh dari standar kecantikan, kamu juga bisa bikin standar kecantikan baru kayak model-model ini. Aturan nomor satu, TETAP PEDE!
(her)