8 Potret Kehidupan Nyata dalam Drakor The 8 Show, dari Dunia Kerja hingga Medsos
loading...
A
A
A
Hal yang sama juga berlaku untuk 3F yang mendapat giliran menampung kotoran manusia. Sedangkan peserta yang lain terbebas dari hal tersebut.
Foto: Netflix
Peserta lantai 1F adalah penyandang disabilitas dengan keterbatasan di kakinya. Ini membuatnya sulit naik-turun tangga.
Kondisi ini pula yang membuatnya otomatis memilih lantai terbawah, agar tidak perlu naik-turun tangga. Ini jadi gambaran kehidupan nyata, bahwa sejak awal penyandang disabilitas selalu memiliki keterbatasan pilihan dalam hidupnya, dalam bidang apa pun, karena sistem yang tidak mendukung.
Foto:Netflix
Selayaknya sistem hierarki, para penghuni lantai atas punya banyak keistimewaan. Namun itu saja ternyata tak cukup, mereka pun masih memanipulasi permainan agar peserta level bawah selalu menjadi pihak yang kalah dan dihinakan dalam tiap permainan.
Bukan hanya dihinakan secara lisan, mereka juga dilecehkan secara fisik, dipukuli hingga babak belur, dengan sistem curang yang dibuat seakan-akan adil dan berjalan dengan semestinya.
Foto:Netflix
Meski sudah babak belur, bahkan tak makan seharian, para peserta level bawah juga tidak boleh sakit atau absen dalam kegiatan berkontribusi menghasilkan waktu bagi grup.
Ini berbanding terbalik dengan para peserta level atas yang malah bisa bersantai dan bersenang-senang karena merekalah yang membuat sistem atau aturannya.
Foto:Netflix
Ini adalah potret yang pas untuk menggambarkan kehidupan di dunia hiburan dan media sosial. Dalam The 8 Show, para peserta harus melakukan hal-hal yang bisa menghibur penonton.
Mereka yang paling bisa membuat penonton senang, akan mendapatkan tambahan waktu paling besar yang terakumulasi ke jumlah uang. Nyanyian yang bagus bisa menambah beberapa jam, tapi konten seksual menjadi yang paling laku dan bisa menambah hingga puluhan jam.
Selain konten terkait seksual, konten kekerasan yang sampai melibatkan darah juga mendapatkan angka yang sangat tinggi.
Foto:Netflix
Sepanjang delapan episode, penonton berkali-kali diperlihatkan adegan pengkhianatan dari para peserta. Ada yang niatnya baik, ada juga yang berlatar kelicikan dan keserakahan semata demi menyelamatkan diri sendiri.
Hal ini tentu hal yang sangat sering terjadi dalam kehidupan manusia, dalam bidang mana pun juga.
Foto:Netflix
Fakta kehidupan paling menyedihkan yang juga tergambar dalam drama Korea The 8 Show adalah, seberapa pun kerasnya orang-orang di level bawah bekerja, mereka tetap nyaris mustahil bisa merasakan kehidupan atau kenikmatan yang dirasakan mereka yang berada di level atas.
Sistem upah dan sistem lainnya dalam kehidupan seperti bersekongkol untuk membuat peserta level bawah tak mampu mengubah nasib mereka. Ini seperti sebuah takdir kejam yang harus mereka bawa sampai mati.
3. Penyandang Disabilitas Mendapat Banyak Kesulitan
Foto: Netflix
Peserta lantai 1F adalah penyandang disabilitas dengan keterbatasan di kakinya. Ini membuatnya sulit naik-turun tangga.
Kondisi ini pula yang membuatnya otomatis memilih lantai terbawah, agar tidak perlu naik-turun tangga. Ini jadi gambaran kehidupan nyata, bahwa sejak awal penyandang disabilitas selalu memiliki keterbatasan pilihan dalam hidupnya, dalam bidang apa pun, karena sistem yang tidak mendukung.
4. Level Atas Selalu Menindas Level di Bawahnya
Foto:Netflix
Selayaknya sistem hierarki, para penghuni lantai atas punya banyak keistimewaan. Namun itu saja ternyata tak cukup, mereka pun masih memanipulasi permainan agar peserta level bawah selalu menjadi pihak yang kalah dan dihinakan dalam tiap permainan.
Bukan hanya dihinakan secara lisan, mereka juga dilecehkan secara fisik, dipukuli hingga babak belur, dengan sistem curang yang dibuat seakan-akan adil dan berjalan dengan semestinya.
5. Tidak Boleh Mati
Foto:Netflix
Meski sudah babak belur, bahkan tak makan seharian, para peserta level bawah juga tidak boleh sakit atau absen dalam kegiatan berkontribusi menghasilkan waktu bagi grup.
Ini berbanding terbalik dengan para peserta level atas yang malah bisa bersantai dan bersenang-senang karena merekalah yang membuat sistem atau aturannya.
6. Konten Seksual dan Kekerasan Paling Disukai Penonton
Foto:Netflix
Ini adalah potret yang pas untuk menggambarkan kehidupan di dunia hiburan dan media sosial. Dalam The 8 Show, para peserta harus melakukan hal-hal yang bisa menghibur penonton.
Mereka yang paling bisa membuat penonton senang, akan mendapatkan tambahan waktu paling besar yang terakumulasi ke jumlah uang. Nyanyian yang bagus bisa menambah beberapa jam, tapi konten seksual menjadi yang paling laku dan bisa menambah hingga puluhan jam.
Selain konten terkait seksual, konten kekerasan yang sampai melibatkan darah juga mendapatkan angka yang sangat tinggi.
7. Pengkhianatan demi Menyelamatkan Diri Sendiri
Foto:Netflix
Sepanjang delapan episode, penonton berkali-kali diperlihatkan adegan pengkhianatan dari para peserta. Ada yang niatnya baik, ada juga yang berlatar kelicikan dan keserakahan semata demi menyelamatkan diri sendiri.
Hal ini tentu hal yang sangat sering terjadi dalam kehidupan manusia, dalam bidang mana pun juga.
8. Seberapa pun Kerasnya Bekerja, yang Miskin Tetap Sulit Kaya
Foto:Netflix
Fakta kehidupan paling menyedihkan yang juga tergambar dalam drama Korea The 8 Show adalah, seberapa pun kerasnya orang-orang di level bawah bekerja, mereka tetap nyaris mustahil bisa merasakan kehidupan atau kenikmatan yang dirasakan mereka yang berada di level atas.
Sistem upah dan sistem lainnya dalam kehidupan seperti bersekongkol untuk membuat peserta level bawah tak mampu mengubah nasib mereka. Ini seperti sebuah takdir kejam yang harus mereka bawa sampai mati.