Dulu Nge-Hit, 10 Film Ini Sekarang Dilupakan Banyak Orang
loading...
A
A
A
Ada banyak film yang berhasil menggebrak box office dan menjadi hit di masanya. Tapi, itu tidak menjamin film tersebut jadi legenda dan diingat orang. Malahan, ada sejumlah film yang dulunya hype banget dan sukses di box office, tapi kemudian dilupakan orang seiring waktu.
Film-film ini bukannya yang jelek. Beberapa di antaranya bahkan mendapatkan penghargaan di Oscar dan ajang lainnya. Tapi, entah mengapa orang seakan melupakan kehadiran film-film ini dan tergantikan film lain yang malah lebih jelek.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan film itu jadi meredup hype-nya setelah tayang. Kampanye marketing bisa menjadi salah satu alasannya. Selain itu, film itu juga tidak menua dengan baik. Terlepas dari sudut komersial, setiap film punya hati, jiwa, dan kepribadian yang tidak hanya terkungkung pada dampak teatrikal dan hidup lantas menghilang setelah dirilis. Apa saja film yang dulunya hype tapi kemudian dilupakan orang? Mengutip MovieWeb, simak ulasannya berikut!
Foto: The Hollywood Reporter
Selain memberikan kredibilitas akting serius Christian Bale, Empire of the Sun juga meletakkan fondasi bagi filmografi drama sejarah Steven Spielberg. Berlatar di Shanghai saat invasi Jepang, Empire of the Sun menyoroti kegelapan peran dan dampaknya terhadap bocah Inggris bernama Jamie. Terpisah dari orang tuanya saat konflik, Jamie menghadapi kehidupan yang asing yang membuatnya membela diri dan berusaha bertahan hidup. Dibuat dengan dana USD25 juta, film ini meraup USD66,7 juta di box office dan tidak lagi dibahas orang.
Foto: Deadline
Sebelum Twilight menodai citra vampir, ada Underworld yang menggambarkan vampir dengan nada gelap dan gotik dengan memberi mereka aura stylistis. Menangkap bentrokan antara vampir dan manusia serigala, Underworld menciptakan kehebohan tersendiri saat dirilis. Tapi, begitu sekuelnya yang mengecewakan dirilis, hype-nya pun memudar. Dibandingkan dengan film vampir sekarang, Underworld tetap tidak terkalahkan dalam pendekatan puristisnya. Dibuat dengan dana USD22 juta, film ini mampu meraup USD95,7 juta di box office.
Foto: Bloody Disgusting
Era 80—90-an adalah masa kejayaan Arnold Schwarzenegger. Apa pun yang dia sentuh berubah menjadi emas, termasuk Eraser yang dibesut Charles Russell ini. Sayang, Sentuhan Midas Arnold memudar dan Eraser pun terhapus dari ingatan semua orang. Meski kalah pamor dari Terminator dan Total Recall, Eraser adalah film action bonafide 90-an yang penuh ledakan, one liner murahan, dan sikap nyeleneh Arnold. Film ini meraup USD242,3 juta.
Foto: Deadline
Look Who’s Talking berkisah tentang seorang ibu tunggal bernama Mollie yang berusaha mencarikan sosok ayah yang sempurna bagi anaknya. Dia harus memilih antara Albert yang tidak bisa diandalkan dan James yang gentle. Kehidupan cinta Mollie pun berjalan dengan komentar batin anaknya, Mikey. Dibintangi John Travolta, Kirstie Alley, dan Bruce Wilis, rom-com hit ini sudah terlupakan sebagai film terbaik tahun itu meski meraup USD297 juta di box office.
Foto: Looper
Saat dirilis, Stuart Little menjadi bahasan orang di seluruh dunia. Adaptasi novel klasik karya EB White itu membawa nama-nama besar seperti Michael J Fox dan Hugh Laurie ke dalamnya. Saat itu, film ini cukup heboh. Namun, dampak Stuart Little terus menerus tenggelam. Penggemar mulai menghilang dalam respons atas dua sekuelnya yang tak sekuat film pertamanya yang meraup USD300,1 juta. Franchise ini pun segera menghilang gaungnya.
Foto: Toledo Blade
Mengadaptasi novel terlaris karya Dan Brown tidak pernah mudah. Tapi, Ron Howard berusaha menjawab tantangan tersebut. Angels & Demons adalah adaptasi keduanya setelah The Da Vinci Code. Film ini separuh thriller dan separuh pelajaran sejarah. Tom Hanks berperan sebagai Robert Langdon, pakar sejarah dan simbol di film ini. Sayang, dibandingkan film sebelumnya, orang sepertinya sudah lupa kalau film ini pernah ada. Padahal, film ini meraup USD485,9 juta di box office.
Foto: Giant Freakin Robot
Troy adalah usaha Wolfgang Petersen untuk mewujudkan The Iliad menjadi petualangan visual epik dengan Brad Pitt sebagai pemeran utamanya. Sementara film Petersen itu punya momennya sendiri, film itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan puisi klasik asli buatan Homer itu. Tapi, Troy punya audiens. Film ini meraup USD497 juta. Sayangnya, film itu tidak diingat sebagai blockbuster atau sebuah klasik.
Foto: Screen Rant
Film bencana besutan Roland Emmerich ini menjadi hit besar ketika dirilis pada 2004. Tapi, film ini cukup terhapus dari benak banyak orang. Mengangkat perubahan iklim dan konsekuensi buruknya, film ini berkisah tentang paleoklimatolog yang berusaha menembus badai di New York demi menyelamatkan anaknya. Film ini menampilkan banyak kehancuran dengan berbagai macam landmark terkenal rusak berantakan. Film ini meraup USD552,6 juta di box office. The Day After Tomorrow bisa ditonton di Disney+ Hotstar.
Film-film ini bukannya yang jelek. Beberapa di antaranya bahkan mendapatkan penghargaan di Oscar dan ajang lainnya. Tapi, entah mengapa orang seakan melupakan kehadiran film-film ini dan tergantikan film lain yang malah lebih jelek.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan film itu jadi meredup hype-nya setelah tayang. Kampanye marketing bisa menjadi salah satu alasannya. Selain itu, film itu juga tidak menua dengan baik. Terlepas dari sudut komersial, setiap film punya hati, jiwa, dan kepribadian yang tidak hanya terkungkung pada dampak teatrikal dan hidup lantas menghilang setelah dirilis. Apa saja film yang dulunya hype tapi kemudian dilupakan orang? Mengutip MovieWeb, simak ulasannya berikut!
10. Empire of the Sun — 1987
Foto: The Hollywood Reporter
Selain memberikan kredibilitas akting serius Christian Bale, Empire of the Sun juga meletakkan fondasi bagi filmografi drama sejarah Steven Spielberg. Berlatar di Shanghai saat invasi Jepang, Empire of the Sun menyoroti kegelapan peran dan dampaknya terhadap bocah Inggris bernama Jamie. Terpisah dari orang tuanya saat konflik, Jamie menghadapi kehidupan yang asing yang membuatnya membela diri dan berusaha bertahan hidup. Dibuat dengan dana USD25 juta, film ini meraup USD66,7 juta di box office dan tidak lagi dibahas orang.
9. Underworld — 2003
Foto: Deadline
Sebelum Twilight menodai citra vampir, ada Underworld yang menggambarkan vampir dengan nada gelap dan gotik dengan memberi mereka aura stylistis. Menangkap bentrokan antara vampir dan manusia serigala, Underworld menciptakan kehebohan tersendiri saat dirilis. Tapi, begitu sekuelnya yang mengecewakan dirilis, hype-nya pun memudar. Dibandingkan dengan film vampir sekarang, Underworld tetap tidak terkalahkan dalam pendekatan puristisnya. Dibuat dengan dana USD22 juta, film ini mampu meraup USD95,7 juta di box office.
8. Eraser — 1996
Foto: Bloody Disgusting
Era 80—90-an adalah masa kejayaan Arnold Schwarzenegger. Apa pun yang dia sentuh berubah menjadi emas, termasuk Eraser yang dibesut Charles Russell ini. Sayang, Sentuhan Midas Arnold memudar dan Eraser pun terhapus dari ingatan semua orang. Meski kalah pamor dari Terminator dan Total Recall, Eraser adalah film action bonafide 90-an yang penuh ledakan, one liner murahan, dan sikap nyeleneh Arnold. Film ini meraup USD242,3 juta.
7. Look Who’s Talking — 1989
Foto: Deadline
Look Who’s Talking berkisah tentang seorang ibu tunggal bernama Mollie yang berusaha mencarikan sosok ayah yang sempurna bagi anaknya. Dia harus memilih antara Albert yang tidak bisa diandalkan dan James yang gentle. Kehidupan cinta Mollie pun berjalan dengan komentar batin anaknya, Mikey. Dibintangi John Travolta, Kirstie Alley, dan Bruce Wilis, rom-com hit ini sudah terlupakan sebagai film terbaik tahun itu meski meraup USD297 juta di box office.
6. Stuart Little — 1999
Foto: Looper
Saat dirilis, Stuart Little menjadi bahasan orang di seluruh dunia. Adaptasi novel klasik karya EB White itu membawa nama-nama besar seperti Michael J Fox dan Hugh Laurie ke dalamnya. Saat itu, film ini cukup heboh. Namun, dampak Stuart Little terus menerus tenggelam. Penggemar mulai menghilang dalam respons atas dua sekuelnya yang tak sekuat film pertamanya yang meraup USD300,1 juta. Franchise ini pun segera menghilang gaungnya.
5. Angels & Demons — 2009
Foto: Toledo Blade
Mengadaptasi novel terlaris karya Dan Brown tidak pernah mudah. Tapi, Ron Howard berusaha menjawab tantangan tersebut. Angels & Demons adalah adaptasi keduanya setelah The Da Vinci Code. Film ini separuh thriller dan separuh pelajaran sejarah. Tom Hanks berperan sebagai Robert Langdon, pakar sejarah dan simbol di film ini. Sayang, dibandingkan film sebelumnya, orang sepertinya sudah lupa kalau film ini pernah ada. Padahal, film ini meraup USD485,9 juta di box office.
4. Troy — 2004
Foto: Giant Freakin Robot
Troy adalah usaha Wolfgang Petersen untuk mewujudkan The Iliad menjadi petualangan visual epik dengan Brad Pitt sebagai pemeran utamanya. Sementara film Petersen itu punya momennya sendiri, film itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan puisi klasik asli buatan Homer itu. Tapi, Troy punya audiens. Film ini meraup USD497 juta. Sayangnya, film itu tidak diingat sebagai blockbuster atau sebuah klasik.
3. The Day After Tomorrow — 2004
Foto: Screen Rant
Film bencana besutan Roland Emmerich ini menjadi hit besar ketika dirilis pada 2004. Tapi, film ini cukup terhapus dari benak banyak orang. Mengangkat perubahan iklim dan konsekuensi buruknya, film ini berkisah tentang paleoklimatolog yang berusaha menembus badai di New York demi menyelamatkan anaknya. Film ini menampilkan banyak kehancuran dengan berbagai macam landmark terkenal rusak berantakan. Film ini meraup USD552,6 juta di box office. The Day After Tomorrow bisa ditonton di Disney+ Hotstar.