SOROT: yang Perlu Dilakukan Catatan Si Boy Agar Tak Bernasib seperti Balada Si Roy dan Gita Cinta dari SMA
loading...

Tim film Catatan Si Boy bisa belajar dari kurang suksesnya dua film Indonesia legendaris yang dibuat ulang. Foto/MD Pictures
A
A
A
JAKARTA - Tanggal 3 November 2020 bisa jadi adalah hari bersejarah bagi IDN Pictures. Pada hari tersebut, rumah produksi baru itu mengumumkan rencana produksi perdananya, sebuah rebootdari hak kekayaan intelektual (IP) novel populer berjudul Balada Si Roy.
Pembuat film di mana pun rasanya mungkin memang menyukai nostalgia. Karenanya mereka tak segan-segan membangkitkan IP lama seperti Balada Si Roy yang sudah begitu lama tertidur. Tapi di Indonesia, kita membangkitkan IP lama dari tidur panjangnya tanpa betul-betul menyadari bahwa penonton bioskop hari ini mungkin sama sekali tak pernah mendengar cerita sukses IP tersebut.
Novel Balada Si Roy karya Gol A Gong diterbitkan pertama kali pada 1989 dan ceruk terbesar penonton bioskop hari ini justru belum lahir pada tahun tersebut. Hasilnya memang cukup fatal. Di luar kualitas artistik film Balada Si Royyang dipujikan, film tersebut ternyata hanya bisa beroleh kurang dari 200 ribu penonton ketika dirilis di bioskop pada awal tahun ini.
Rupanya pembuat film masih terlena dengan nostalgia dan kembali mengulang kesalahan yang sama ketika merilis reboot IP lama berikutnya pada tahun ini, yaitu Gita Cinta dari SMA. Mereka yang lahir pada akhir tahun 1970-an seperti saya hampir pasti tahu soal film yang melambungkan nama Rano Karno dan Yessy Gusman tersebut.
![SOROT: yang Perlu Dilakukan Catatan Si Boy Agar Tak Bernasib seperti Balada Si Roy dan Gita Cinta dari SMA]()
Foto: IDN Pictures
Namun kami juga tak menontonnya di bioskop, lha wong ketika dirilis pada 1979 kami masih berusia satu tahun! Tapi Gita Cita dari SMAyang disadur dari novel populer karya Eddy D Iskandar tersebut menjadi film terlaris ketiga di Jakarta dengan perolehan penonton mencapai 162 ribu orang.
Lantas bagaimana dengan versi 2023-nya? Sekali lagi, di luar kualitas artistik yang juga dipujikan, Gita Cinta dari SMAgagal merebut perhatian penonton seperti saya yang ingin bernostalgia, juga tak cukup kuat menarik minat anak-anak muda untuk menyaksikannya di bioskop. Gita Cita dari SMAyang dirilis jelang Valentine tahun ini bahkan memperoleh penonton kurang dari yang dicapai Balada Si Roy.
Mempelajari dua kegagalan dari reboot IP lama, pertanyaan yang muncul pertama kali adalah apakah mungkin reboot IP lama menuai sukses di bioskop Indonesia?
Film Catatan Si Boyyang akan dirilis MD Pictures pada 17 Agustus 2023 mendatang perlu berhati-hati dan tak perlu percaya diri betul bahwa IP lama akan dengan mudah menaklukkan hati calon penontonnya. Justru perlu belajar dari kegagalan beruntun dari Balada Si Roy dan Gita Cinta dari SMAagar bisa mengelak dan mencelat menuju sukses. Tapi ada banyak hal yang sejatinya perlu dilakukan.
Pembuat film di mana pun rasanya mungkin memang menyukai nostalgia. Karenanya mereka tak segan-segan membangkitkan IP lama seperti Balada Si Roy yang sudah begitu lama tertidur. Tapi di Indonesia, kita membangkitkan IP lama dari tidur panjangnya tanpa betul-betul menyadari bahwa penonton bioskop hari ini mungkin sama sekali tak pernah mendengar cerita sukses IP tersebut.
Novel Balada Si Roy karya Gol A Gong diterbitkan pertama kali pada 1989 dan ceruk terbesar penonton bioskop hari ini justru belum lahir pada tahun tersebut. Hasilnya memang cukup fatal. Di luar kualitas artistik film Balada Si Royyang dipujikan, film tersebut ternyata hanya bisa beroleh kurang dari 200 ribu penonton ketika dirilis di bioskop pada awal tahun ini.
Baca Juga :
SOROT: Stop Bikin Film Horor Sampah!
Rupanya pembuat film masih terlena dengan nostalgia dan kembali mengulang kesalahan yang sama ketika merilis reboot IP lama berikutnya pada tahun ini, yaitu Gita Cinta dari SMA. Mereka yang lahir pada akhir tahun 1970-an seperti saya hampir pasti tahu soal film yang melambungkan nama Rano Karno dan Yessy Gusman tersebut.

Foto: IDN Pictures
Namun kami juga tak menontonnya di bioskop, lha wong ketika dirilis pada 1979 kami masih berusia satu tahun! Tapi Gita Cita dari SMAyang disadur dari novel populer karya Eddy D Iskandar tersebut menjadi film terlaris ketiga di Jakarta dengan perolehan penonton mencapai 162 ribu orang.
Lantas bagaimana dengan versi 2023-nya? Sekali lagi, di luar kualitas artistik yang juga dipujikan, Gita Cinta dari SMAgagal merebut perhatian penonton seperti saya yang ingin bernostalgia, juga tak cukup kuat menarik minat anak-anak muda untuk menyaksikannya di bioskop. Gita Cita dari SMAyang dirilis jelang Valentine tahun ini bahkan memperoleh penonton kurang dari yang dicapai Balada Si Roy.
Mempelajari dua kegagalan dari reboot IP lama, pertanyaan yang muncul pertama kali adalah apakah mungkin reboot IP lama menuai sukses di bioskop Indonesia?
Film Catatan Si Boyyang akan dirilis MD Pictures pada 17 Agustus 2023 mendatang perlu berhati-hati dan tak perlu percaya diri betul bahwa IP lama akan dengan mudah menaklukkan hati calon penontonnya. Justru perlu belajar dari kegagalan beruntun dari Balada Si Roy dan Gita Cinta dari SMAagar bisa mengelak dan mencelat menuju sukses. Tapi ada banyak hal yang sejatinya perlu dilakukan.
Lihat Juga :