Penjelasan Kasus 'Butter' Remix BTS dan Megan Thee Stallion, ARMY Siapkan Donasi #TheeARMYFund
Kamis, 26 Agustus 2021 - 14:32 WIB
8. PERSETERUAN MEGAN DAN 1501 SUDAH PERNAH TERJADI SEBELUMNYA
Foto: 1501 Certified Entertainment
Ini bukan pertama kalinya Megan berseteru dengan label musiknya. Tahun lalu, 1501 juga menolak merilis mini-albumnya bertajuk "Suga". Megan lalu membawa kasus ini ke pengadilan dengan mengatakan bahwa kontrak yang dibuat 1501 tidak adil. Dia juga menyebut mendapat ancaman dari 1501.
Pengadilan lantas memutuskan bahwa 1501 tidak boleh melarang atau mencegah Megan merilis karya-karyanya. Saat itu, pengadilan juga mengeluarkan TRO untuk Megan hingga akhirnya dia bisa merilis "Suga" pada 2020.
9. MEGAN HANYA DIBAYAR RATUSAN JUTA DARI PENDAPATAN RATUSAN MILIAR
Foto: Frazer Harrison/Getty Images
Mengutip Billboard , dalam perseteruannya tahun lalu dengan 1501, Megan mengklaim bahwa dia hanya dibayar USD15 ribu (Rp216 juta) dari keuntungan streaming dan download setara USD7 juta (Rp100 miliar).
Megan juga tidak memiliki hak atas rekaman asli (master) dari lagu-lagunya. Label juga menguasai 60% royalti karya-karyanya, 30% untuk merchandise, sponsorship, dan endorsement, dan 30% dari pertunjukan live. Padahal Megan mengklain bahwa labelnya itu tak banyak membantu dalam promosi maupun pembiayaan.
10. MEGAN SEBUT LABEL MUSIKNYA SANGAT KEJAM
James Prince. Foto:Getty/Mindy Best/SXSW
Megan menyebut dua orang yang bertanggung jawab atas ketidakadilan yang dialaminya selama ini. Mereka yaitu Carl Crawford dan rekannya, James Prince alias J.Prince.
Yang disebut terakhir dikatakan Megan sebagai orang yang sangat berpengaruh dan ditakuti dalam musik hip hop di Amerika. Megan juga menyebut Prince sebagai orang yang dikenal senang mengancam, termasuk ancaman fisik.
Baca Juga: Suga BTS Produseri Musik Resmi Samsung, Ini 5 Hal yang Membuatnya Jadi Langkah Besar untuknya
11. ARMY MEMBUAT DONASI ATAS NAMA MEGAN
Foto: 1501 Certified Entertainment
Ini bukan pertama kalinya Megan berseteru dengan label musiknya. Tahun lalu, 1501 juga menolak merilis mini-albumnya bertajuk "Suga". Megan lalu membawa kasus ini ke pengadilan dengan mengatakan bahwa kontrak yang dibuat 1501 tidak adil. Dia juga menyebut mendapat ancaman dari 1501.
Pengadilan lantas memutuskan bahwa 1501 tidak boleh melarang atau mencegah Megan merilis karya-karyanya. Saat itu, pengadilan juga mengeluarkan TRO untuk Megan hingga akhirnya dia bisa merilis "Suga" pada 2020.
9. MEGAN HANYA DIBAYAR RATUSAN JUTA DARI PENDAPATAN RATUSAN MILIAR
Foto: Frazer Harrison/Getty Images
Mengutip Billboard , dalam perseteruannya tahun lalu dengan 1501, Megan mengklaim bahwa dia hanya dibayar USD15 ribu (Rp216 juta) dari keuntungan streaming dan download setara USD7 juta (Rp100 miliar).
Megan juga tidak memiliki hak atas rekaman asli (master) dari lagu-lagunya. Label juga menguasai 60% royalti karya-karyanya, 30% untuk merchandise, sponsorship, dan endorsement, dan 30% dari pertunjukan live. Padahal Megan mengklain bahwa labelnya itu tak banyak membantu dalam promosi maupun pembiayaan.
10. MEGAN SEBUT LABEL MUSIKNYA SANGAT KEJAM
James Prince. Foto:Getty/Mindy Best/SXSW
Megan menyebut dua orang yang bertanggung jawab atas ketidakadilan yang dialaminya selama ini. Mereka yaitu Carl Crawford dan rekannya, James Prince alias J.Prince.
Yang disebut terakhir dikatakan Megan sebagai orang yang sangat berpengaruh dan ditakuti dalam musik hip hop di Amerika. Megan juga menyebut Prince sebagai orang yang dikenal senang mengancam, termasuk ancaman fisik.
Baca Juga: Suga BTS Produseri Musik Resmi Samsung, Ini 5 Hal yang Membuatnya Jadi Langkah Besar untuknya
11. ARMY MEMBUAT DONASI ATAS NAMA MEGAN
Lihat Juga :
tulis komentar anda