Sutradara The Glory Dituduh Lakukan Bullying, Ini Kronologinya

SEOUL - Sutradara drama Korea The Glory Ahn Gil-ho dituduh melakukan bullying atau perisakan saat masih duduk di bangku SMA di Filipina.

Dilaporkan oleh The Daily An dan Donga, tuduhan ini disampaikan oleh seorang pria A yang kini tinggal di Amerika Serikat. Lewat sebuah artikel di komunitas daring, A menceritakan bahwa peristiwa ini terjadi saat Ahn Gil-ho bersekolah di SMA lokal di Filipina pada tahun 1996.

Saat itu, sutradara yang juga membesut drama-drama populer seperti Stranger, Rooftop Prince, Memories of Alhambra, dan Happiness, itu dikatakan berpacaran dengan seorang gadis B yang masih duduk di bangku SMP. Adapun A juga masih duduk di bangku SMP sekolah internasional tahun kedua.





Saat mengetahui B berpacaran dengan Ahn Gil-ho, A dan teman-teman sekelasnya lantas mengolok-olok B. Mengetahui hal ini, Ahn Gil-ho lewat temannya di sekolah internasional lantas meminta agar B dipanggil.

Dari sini, menurut A, ada sekitar 10 orang termasuk Ahn Gil-ho yang bertanya mengapa A dan teman-temannya mengolok-olok. Karena tak bisa menjawab, aksi pemukulan terhadap A dan temannya-temannya pun terjadi.



Foto: Netflix

Masih menurut A, ada kata-kata seperti "bawa pisaunya" dan "dorong" saat peristiwa pemukulan itu terjadi. Ia mengatakan, aksi tersebut terjadi selama hampir dua jam.

Tuduhan ini dilontarkan hanya kurang dari dua jam sebelum The Glory Part 2 dirilis di Netflix. Menurut A, ia tidak menonton serial, jadi tidak mengetahui bahwa Ahn Gil-ho menyutradarai The Glory. Serial tersebut tayang perdana pada 30 Desember 2022.

Menurutnya, ia tidak berkeberatan bahwa Ahn Gil-ho menjalani kehidupan yang menyenangkan. Namun menurutnya, sutradara itu tidak layak menyutradarai serial yang kontra pada aksi bullying di sekolah.



"Jika Ahn Gil-ho menampik tuduhan ini, teman yang waktu itu ada di sana akan bersaksi. Jika Ahn Gil-ho meresponsnya secara hukum, saya juga akan menanggapinya secara aktif," ujar A.

Mengutip Yonhap News, Ahn Gil-ho langsung menampik tudingan A. Ia mengatakan dirinya memang sempat bersekolah di Filipina selama setahun, tapi tidak pernah melakukan perkelahian fisik dengan para murid dari Korea.

Ia mengatakan bahwa "peristiwa (yang dituduhkan) tidak terjadi" dan "seberapa pun kerasnya aku mengingat, aku tidak ingat pernah memukul orang dalam sebuah grup".

Tuduhan aksi perisakan yang datang 'tiba-tiba' ini menimbulkan kekhawatiran akan ditariknya The Glory Part 2 dari penayangannya, atau dievaluasi ulang.