Jadilah Teman Curhat yang Baik Kalau Temanmu Lagi Galau
A
A
A
Kamu lagi sibuk banget, tapi tiba-tiba ada teman yang butuh cerita masalahnya. Apa yang mesti kamu lakukan?
Sebisa mungkin, luangkan waktu kamu secepatnya untuk dia. Orang lagi galau jangan dianggap remeh, karena kalau dibiarkan, bisa merembet jadi stres berat atau malah depresi.
Stres dan depresi sering banget dianggap remeh oleh sebagian orang. Padahal depresi adalah penyumbang angka kematian ke-18 di dunia.
Sebanyak 80-90% bunuh diri berkaitan dengan kesehatan mental dan depresi. Sekitar 40% orang yang depresi berpikir serius untuk bunuh diri, dan 15% benar-benar melakukannya.
Nah, supaya hal mengerikan ini gak terjadi pada teman-teman kamu, ini tips menjadi teman curhat yang baik bagi temanmu yang sedang punya masalah.
1. DENGARKAN SAJA, JANGAN MENGHAKIMI ATAU INTERVENSI
Foto: medium.com
Percaya, deh, temanmu yang sedang punya masalah dan memilihmu sebagai teman curhatnya hanya ingin didengar. Mereka sama sekali gak mengharapkan penghakiman, nasihat, ataupun semangat klise dari kamu. Mereka hanya butuh tempat untuk meluapkan dan meringankan bebannya sejenak. Jadi yang harus kamu lakukan adalah cukup mendengarkan.
2. STOP KASIH UNGKAPAN 'TOXIC POSITIVITY'
Foto: thrivingtiger
“Jangan nyerah ya”, “Kamu bisa melaluinya, kok”, “Ambil hikmahnya aja”, “Stop mikir negatif”. Nah ungkapan-ungkapan ini adalah contoh toxic positivityatau kata-kata penyemangat yang klise.
Ada kalanya kata-kata penyemangat di atas sangat sensitif bagi orang-orang yang sedang punya masalah. Ungkapan tersebut justru dapat memicu gangguan psikis bagi sebagian orang. Jadi mulai sekarang, berhenti melakukannya karena hal ini bisa berdampak buruk bagi sebagian orang.
3. BERI DIA WAKTU UNTUK CERITA, BARU KASIH SARAN
Foto: restaurantnz.co.nz
Jangan coba-coba untuk memotong percakapan dan memberi saran kepada temanmu yang masih menceritakan masalahnya kepadamu. Biarkan dia menyelesaikan ceritanya, kamu cukup mendengarkan. Jika dirasa dia sudah selesai meluapkannya, pelan-pelan beri dia saran yang positif. Ingat, jangan beri ungkapan toxic positivity ataupun terkesan menghakimi, ya.
4. BERI DUKUNGAN TERUS-MENERUS
Foto: cancersupportcommunity.org
Tetaplah beri dukungan untuknya. Meskipun ia sudah menceritakan masalahnya kepadamu, bukan berarti masalahnya telah selesai. Akan ada masanya dia merasa down dan butuh penyemangat lagi. Nah, di sini peran kamu sangat dibutuhkan. Jadi orang baik gak bakal bikin kamu rugi, kok.
5. SEBISA MUNGKIN SELALU ADA UNTUK DIA
Foto: thehopeline.com
Dia sudah memercayai kamu sebagai teman curhatnya. Jangan kecewakan. Cobalah sebisa mungkin untuk selalu ada saat dibutuhkan. Sewaktu-waktu dia butuh teman curhat, dengarkanlah. Jangan buat dia memendam masalahnya sendiri.
Jadilah teman curhat yang baik. Kalau kamu gak menemukan orang baik di sekelilingmu, maka jadilah salah satunya.
Maya Selawati Dewi
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @mselaa_
Sebisa mungkin, luangkan waktu kamu secepatnya untuk dia. Orang lagi galau jangan dianggap remeh, karena kalau dibiarkan, bisa merembet jadi stres berat atau malah depresi.
Stres dan depresi sering banget dianggap remeh oleh sebagian orang. Padahal depresi adalah penyumbang angka kematian ke-18 di dunia.
Sebanyak 80-90% bunuh diri berkaitan dengan kesehatan mental dan depresi. Sekitar 40% orang yang depresi berpikir serius untuk bunuh diri, dan 15% benar-benar melakukannya.
Nah, supaya hal mengerikan ini gak terjadi pada teman-teman kamu, ini tips menjadi teman curhat yang baik bagi temanmu yang sedang punya masalah.
1. DENGARKAN SAJA, JANGAN MENGHAKIMI ATAU INTERVENSI
Foto: medium.com
Percaya, deh, temanmu yang sedang punya masalah dan memilihmu sebagai teman curhatnya hanya ingin didengar. Mereka sama sekali gak mengharapkan penghakiman, nasihat, ataupun semangat klise dari kamu. Mereka hanya butuh tempat untuk meluapkan dan meringankan bebannya sejenak. Jadi yang harus kamu lakukan adalah cukup mendengarkan.
2. STOP KASIH UNGKAPAN 'TOXIC POSITIVITY'
Foto: thrivingtiger
“Jangan nyerah ya”, “Kamu bisa melaluinya, kok”, “Ambil hikmahnya aja”, “Stop mikir negatif”. Nah ungkapan-ungkapan ini adalah contoh toxic positivityatau kata-kata penyemangat yang klise.
Ada kalanya kata-kata penyemangat di atas sangat sensitif bagi orang-orang yang sedang punya masalah. Ungkapan tersebut justru dapat memicu gangguan psikis bagi sebagian orang. Jadi mulai sekarang, berhenti melakukannya karena hal ini bisa berdampak buruk bagi sebagian orang.
3. BERI DIA WAKTU UNTUK CERITA, BARU KASIH SARAN
Foto: restaurantnz.co.nz
Jangan coba-coba untuk memotong percakapan dan memberi saran kepada temanmu yang masih menceritakan masalahnya kepadamu. Biarkan dia menyelesaikan ceritanya, kamu cukup mendengarkan. Jika dirasa dia sudah selesai meluapkannya, pelan-pelan beri dia saran yang positif. Ingat, jangan beri ungkapan toxic positivity ataupun terkesan menghakimi, ya.
4. BERI DUKUNGAN TERUS-MENERUS
Foto: cancersupportcommunity.org
Tetaplah beri dukungan untuknya. Meskipun ia sudah menceritakan masalahnya kepadamu, bukan berarti masalahnya telah selesai. Akan ada masanya dia merasa down dan butuh penyemangat lagi. Nah, di sini peran kamu sangat dibutuhkan. Jadi orang baik gak bakal bikin kamu rugi, kok.
5. SEBISA MUNGKIN SELALU ADA UNTUK DIA
Foto: thehopeline.com
Dia sudah memercayai kamu sebagai teman curhatnya. Jangan kecewakan. Cobalah sebisa mungkin untuk selalu ada saat dibutuhkan. Sewaktu-waktu dia butuh teman curhat, dengarkanlah. Jangan buat dia memendam masalahnya sendiri.
Jadilah teman curhat yang baik. Kalau kamu gak menemukan orang baik di sekelilingmu, maka jadilah salah satunya.
Maya Selawati Dewi
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @mselaa_
(her)