Ini Film Berbau Superhero yang Jauh Lebih Brutal dibanding Joker
A
A
A
Film "Joker" dianggap berbahaya karena bisa memicu kekerasan dan tindak kejahatan. Padahal, film "The Toxic Avenger" lebih bikin merinding dibanding "Joker".
Kalau kamu gak tau film "The Toxic Avenger", gak usah merasa kuperkarena ini memang film jadul, dirilis pada 1984 silam.
Kalau "Joker" adalah film yang bercerita tentang musuh superhero, "The Toxic Avenger" adalah film yang berkisah tentang superhero. Meski beda karakter, tapi dua film ini setidaknya punya dua kesamaan.
Pertama, dua-duanya dianggap 'berbahaya'. Kedua, karakter utamanya sama-sama korban perundungan.
Foto: Warner Bros Pictures
Ceritanya Ekstrem
Sebelum diputar untuk umum di bioskop, "Joker" sudah mengundang kontroversi karena dianggap bisa memicu kekerasan. Gara-gara ini, saat hari pertama pemutarannya di bioskop di Amerika Serikat, polisi mesti berjaga-jaga.
Mereka gak mau kecolongan lagi setelah kasus penembakan di bioskop Aurora saat pemutaran "The Dark Knight Rises" pada 2012 lalu, yang menewaskan 12 orang dan puluhan orang terluka. Dalam penembakan tersebut, pelakunya memang menyebut dirinya sebagai 'Joker'.
Meski dianggap berbahaya, "Joker" sebenarnya gak banyak menampilkan adegan kekerasan. Adegan-adegannya memang intens dan bikin tegang, tapi tetap gak ada adegan kekerasan ekstrem yang benar-benar eksplisit alias terpampang nyata di depan mata.
Yang ada 'cuma' adegan tembok di apartemen Arthur Fleck yang kecipratan darah, dan tembakan di kepala saat adegan livetalkshow.
Foto: Warner Bros Pictures
Nah, yang bikin "Joker" dianggap berbahaya sebenarnya adalah kisahnya yang sangat realistis, terasa sangat nyata sampe banyak orang merasa punya kisah yang mirip dengan Arthur. Ini dikhawatirkan bisa memicu sebuah 'pemberontakan' dari masyarakat sipil.
Nah, kalau "The Toxic Avenger", bahayanya ada pada adegan-adegan kekerasan yang frontal banget. Informasi tambahan, film ini adalah film asli, bukan adaptasi dari komik. Genrenya adalah black comedy splatter. Splatter adalah subgenre horor yang banyak menampilkan adegan-adegan kekerasan eksplisit. Jadi, gak heran, lah, ya.
Pertanyaannya, seberapa brutalnya, sih, film lawas ini?
Foto: Troma Entertainment
Korban Perundungan
Sama seperti Arthur Fleck, karakter utama "The Toxic Avenger", yaitu Melvin Ferd, adalah seorang pria kurus kering (beratnya cuma 44 kg) yang melakukan kerja 'rendahan'.
Melvin adalah petugas kebersihan di pusat kebugaran. Dia selalu dihina dina oleh para pelanggan di tempat itu. Dia lalu lari demi menghindari teror dari mereka, tapi malah masuk ke limbah beracun. Mirip salah satu versi asal-usul Joker, ya.
Nah, setelah itu, Melvin bertransformasi menjadi Toxie, monster sekaligus pahlawan super pembela kebenaran. Yang bikin aneh, kadang-kadang dia pake kain pel sebagai senjatanya. Ini jadi salah satu bagian dari komedinya yang absurd.
Selain absurd, komedi gelapnya juga penuh adegan-adegan kekerasan mengerikan. Dikutip dari CBR, disebutkan ada adegan bayi ditodong senjata, anjing ditembak, nenek-nenek dipukul dengan tongkat, sampai penjahat yang disiksa sampai tangannya lepas, lalu tangan itu dipakai untuk memukuli si penjahat. Masih kurang sadis? Orang yang tangannya copot itu lalu direbus!
Adegan mutilasi sampai memasak organ tubuh juga berkali-kali muncul. Jadi memang sadisnya tingkat 'sultan'.
Foto: Troma Entertainment
Adegan-adegan sadis itu seringnya memang digambarkan sebagai lelucon, dengan latar belakang musik 80-an. Dalam satu adegan juga digambarkan bahwa sekomplotan orang yang 'main bunuh-bunuhan' dengan cara sesadis mungkin di malam hari, lalu menghentikan permainannyagara-gara salah satu anggotanya harus bangun pagi untuk beribadah. Yap, segila itulah film ini. Menggabungkan kekerasan dengan komedi absurd pol.
Lebih gila lagi, film kelas B-movie ini kini masuk kategori cult movie alias film yang punya banyak penggemar fanatik. Padahal awalnya, film ini cuma dipandang sebelah mata, sebelum akhirnya sukses besar sampai dibuat dua sekuelnya. Lalu juga diadaptasi jadi komik, video game, pertunjukan musikal, dan serial kartun di televisi. Ajaibnya, serial ini ditujukan untuk anak-anak!
Memang, cuma pada era 1980-an, film sesadis seperti "Robocop" dan "The Toxic Avenger" bisa dibuat film kartun untuk anak-anak.
Foto: Troma Entertainment
Buat kamu para pencinta film yang penasaran film ini kayak apa, bayangin "Kick Ass", "Carrie", "Daredevil", dan "Swamp Things" digabung jadi satu.
Yang masih belum kebayang, berharap aja film ini bakal dibuat reboot-nya. Soalnya kabarnya Legendary Pictures bakal bikin versi barunya, dengan mengajak kreator asli film ini, Lloyd Kaufman dan Michael Herz dari Troma Entertainment sebagai produser.
Yang penting siap mental aja kalo mau nonton, nih!
Kalau kamu gak tau film "The Toxic Avenger", gak usah merasa kuperkarena ini memang film jadul, dirilis pada 1984 silam.
Kalau "Joker" adalah film yang bercerita tentang musuh superhero, "The Toxic Avenger" adalah film yang berkisah tentang superhero. Meski beda karakter, tapi dua film ini setidaknya punya dua kesamaan.
Pertama, dua-duanya dianggap 'berbahaya'. Kedua, karakter utamanya sama-sama korban perundungan.
Foto: Warner Bros Pictures
Ceritanya Ekstrem
Sebelum diputar untuk umum di bioskop, "Joker" sudah mengundang kontroversi karena dianggap bisa memicu kekerasan. Gara-gara ini, saat hari pertama pemutarannya di bioskop di Amerika Serikat, polisi mesti berjaga-jaga.
Mereka gak mau kecolongan lagi setelah kasus penembakan di bioskop Aurora saat pemutaran "The Dark Knight Rises" pada 2012 lalu, yang menewaskan 12 orang dan puluhan orang terluka. Dalam penembakan tersebut, pelakunya memang menyebut dirinya sebagai 'Joker'.
Meski dianggap berbahaya, "Joker" sebenarnya gak banyak menampilkan adegan kekerasan. Adegan-adegannya memang intens dan bikin tegang, tapi tetap gak ada adegan kekerasan ekstrem yang benar-benar eksplisit alias terpampang nyata di depan mata.
Yang ada 'cuma' adegan tembok di apartemen Arthur Fleck yang kecipratan darah, dan tembakan di kepala saat adegan livetalkshow.
Foto: Warner Bros Pictures
Nah, yang bikin "Joker" dianggap berbahaya sebenarnya adalah kisahnya yang sangat realistis, terasa sangat nyata sampe banyak orang merasa punya kisah yang mirip dengan Arthur. Ini dikhawatirkan bisa memicu sebuah 'pemberontakan' dari masyarakat sipil.
Nah, kalau "The Toxic Avenger", bahayanya ada pada adegan-adegan kekerasan yang frontal banget. Informasi tambahan, film ini adalah film asli, bukan adaptasi dari komik. Genrenya adalah black comedy splatter. Splatter adalah subgenre horor yang banyak menampilkan adegan-adegan kekerasan eksplisit. Jadi, gak heran, lah, ya.
Pertanyaannya, seberapa brutalnya, sih, film lawas ini?
Foto: Troma Entertainment
Korban Perundungan
Sama seperti Arthur Fleck, karakter utama "The Toxic Avenger", yaitu Melvin Ferd, adalah seorang pria kurus kering (beratnya cuma 44 kg) yang melakukan kerja 'rendahan'.
Melvin adalah petugas kebersihan di pusat kebugaran. Dia selalu dihina dina oleh para pelanggan di tempat itu. Dia lalu lari demi menghindari teror dari mereka, tapi malah masuk ke limbah beracun. Mirip salah satu versi asal-usul Joker, ya.
Nah, setelah itu, Melvin bertransformasi menjadi Toxie, monster sekaligus pahlawan super pembela kebenaran. Yang bikin aneh, kadang-kadang dia pake kain pel sebagai senjatanya. Ini jadi salah satu bagian dari komedinya yang absurd.
Selain absurd, komedi gelapnya juga penuh adegan-adegan kekerasan mengerikan. Dikutip dari CBR, disebutkan ada adegan bayi ditodong senjata, anjing ditembak, nenek-nenek dipukul dengan tongkat, sampai penjahat yang disiksa sampai tangannya lepas, lalu tangan itu dipakai untuk memukuli si penjahat. Masih kurang sadis? Orang yang tangannya copot itu lalu direbus!
Adegan mutilasi sampai memasak organ tubuh juga berkali-kali muncul. Jadi memang sadisnya tingkat 'sultan'.
Foto: Troma Entertainment
Adegan-adegan sadis itu seringnya memang digambarkan sebagai lelucon, dengan latar belakang musik 80-an. Dalam satu adegan juga digambarkan bahwa sekomplotan orang yang 'main bunuh-bunuhan' dengan cara sesadis mungkin di malam hari, lalu menghentikan permainannyagara-gara salah satu anggotanya harus bangun pagi untuk beribadah. Yap, segila itulah film ini. Menggabungkan kekerasan dengan komedi absurd pol.
Lebih gila lagi, film kelas B-movie ini kini masuk kategori cult movie alias film yang punya banyak penggemar fanatik. Padahal awalnya, film ini cuma dipandang sebelah mata, sebelum akhirnya sukses besar sampai dibuat dua sekuelnya. Lalu juga diadaptasi jadi komik, video game, pertunjukan musikal, dan serial kartun di televisi. Ajaibnya, serial ini ditujukan untuk anak-anak!
Memang, cuma pada era 1980-an, film sesadis seperti "Robocop" dan "The Toxic Avenger" bisa dibuat film kartun untuk anak-anak.
Foto: Troma Entertainment
Buat kamu para pencinta film yang penasaran film ini kayak apa, bayangin "Kick Ass", "Carrie", "Daredevil", dan "Swamp Things" digabung jadi satu.
Yang masih belum kebayang, berharap aja film ini bakal dibuat reboot-nya. Soalnya kabarnya Legendary Pictures bakal bikin versi barunya, dengan mengajak kreator asli film ini, Lloyd Kaufman dan Michael Herz dari Troma Entertainment sebagai produser.
Yang penting siap mental aja kalo mau nonton, nih!
(her)