Sudah Tau? Literasi Gak Sebatas Soal Baca dan Tulis

Selasa, 05 November 2019 - 14:15 WIB
Sudah Tau? Literasi Gak Sebatas Soal Baca dan Tulis
Sudah Tau? Literasi Gak Sebatas Soal Baca dan Tulis
A A A
Literasi sering dikaitkan dengan kemampuan membaca dan menulis. Padahal, arti literasi lebih luas dari sekadar itu.

Sebagai pelajar, pasti kita sudah gak asing dengan kata "literasi". Kata tersebut identik dengan kegiatan yang berhubungan dengan teks atau buku.

Tapi apa kalian tahu bahwa literasi memiliki makna lebih luas? Jadi bukan sekedar membaca atau menulis.

Menurut penulis Fahd Pahdepie, literasi adalah proses untuk membebaskan orang dari belenggu ketidaktahuan. Dia pun memberi contoh dengan perumpaan sebuah gua dan empat kelompok yang berbeda.

Kelompok pertama adalah yang cuma melihat bayangan di dinding gua selama hidupnya. Kelompok kedua yang cuma mengenal cahaya api unggun semata.

Kelompok ketiga yang berhasil sampai di mulut gua dan mengenal cahaya yang lebih terang dibandingkan api. Yang keempat adalah kelompok yang terbebas dari gua, dan berhasil melihat luasnya dunia yang sebenarnya.

"Nah, kalau masing-masing kelompok memberitahukan kebenaran tentang dunia yang dia ketahui kepada orang lain, maka orang lain itu akan meragukannya," ujar Fahd Pahdepie saat mengisi salah satu sesi di Festival Literasi: Humaniora Bercerita, yang diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora (Dema FAH) UIN Syarif Hidayatullah, Senin (4/11).

Sudah Tau? Literasi Gak Sebatas Soal Baca dan Tulis

Foto: Finka Fahryah

Masih menurut Fahd, di sinilah literasi bekerja, yaitu memberikan pencerahan, baik pengetahuan, pemahaman, maupun berbagai hal kepada orang yang belum tercerahkan.

Nah, untuk membantu orang lain mengetahui sesuatu, maka tulisanlah yang menjadi perantaranya. Ia mencontohkan, ketika seseorang membeli komputer baru, maka orang tersebut akan membaca buku panduan untuk mengetahui cara mengoperasikan komputernya.

Adapun, membaca juga sebagai alat bantu untuk melepaskan diri dari kekerasan struktur sosial pada masyarakat.

Gak baca dan gak nulis juga gapapa, tapi ada harga yang harus dibayar untuk itu. Beda antara orang yang tahu dengan orang yang tidak tahu. Meskipun, pengetahuan tidak selalu didapatkan hanya melalui membaca,” tegasnya.

Selain itu, melakukan pembelajaran literasi juga butuh kebijaksanaan. Orang yang tahu harus memberitahu orang yang belum tahu dengan sabar, bukan dengan menyalahkan.

“Jadilah orang yang tercerahkan, yang berani melepaskan belenggunya masing-masing dan membantu orang lain keluar dari penjara struktur yang tidak bisa lepas dari dirinya. Itulah literasi,” pungkasnya.

Finka Fahryah
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah
Instagram: @finkafahryah
(her)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2306 seconds (0.1#10.140)