Siapa Gerangan si Anak Indie?
A
A
A
Belakangan ini kata anak indie sedang melejit dan menjadi pusat perhatian. Mulai dari pelaku musik lokal hingga media, semua turut andil dalam memperkenalkan semangat indie.
Musik, kopi, dan senja. Tiga kata ini identik dengan mereka yang disebut sebagai anak indie. Soalnya, tiga hal ini memang kerap dekat dengan anak indie sekaligus jadi inspirasi mereka.
Selain tiga hal itu, tampilan anak indie juga bisa dibilang nyentrik dan ciamik. Baju atasan dengan logo, tulisan, atau nama band favorit atau tokoh panutan, celana jins di atas mata kaki, sepatu sneakers andalan, dan tak lupa membawa tote bag kesayangan.
Tapi kenapa, sih, mereka disebut anak indie? Dikutip dari tweet-nya musisi indie Fiersa Besari, indie berasal dari kata independent yang berarti ‘mandiri dan bebas’.
Dalam dunia musik, indie merupakan pilihan pegiat seni untuk tidak terjun ke perusahaan rekaman besar (major label).
Foto: pitchfork.com
Awalnya, istilah indie digunakan untuk membedakan antara musisi independen dan musisi yang terikat label besar. Dalam publishing, musisi indie biasanya mempromosikan karya melalui orang terdekat tanpa bantuan dari label besar.
"Musisi indie bisa mengaransemen lagu dan menciptakan lirik sesuka hati tanpa mengikuti tren pasar. Kebebasan ini yang tidak akan didapat apabila bergabung dengan major label," ujar vokalis band indie Dimensi, Mahdi.
Jadi, perlu ditekankan nih, kalo indiebukanlah genre musik ya.
Makin Mudah Berekspresi
Berkembangnya tren indie di Indonesia dimulai pada era 1980-an, seiring banyaknya kehadiran musik punk-rock yang bergerak secara independen. Kebanyakan musisi indie mengadopsi budaya Barat dalam berkarya.
Pada tahun 1990-an istilah underground melejit menggantikan indie seiring munculnya band legendaris seperti Pas Band yang mampu menjual album sebanyak 5.000 keping meskipun dipromosikan secara independen.
Pada tahun 1995 Pure Saturday menjadi band indie pertama yang membuat album rekamannya sendiri setelah band metal. Hal tersebut juga diikuti oleh Mocca yang berhasil menjual album mereka di atas 100.000 keping.
Foto: musicolo.id
Akibat keberhasilan tersebut, musisi dari berbagai kalangan hadir untuk mengikuti jejak keberhasilan mereka.
Seiring berjalannya waktu, para musisiindieIndonesia mulai mempertimbangkan banyak hal dalam menarik minat pendengar.
Ada banyak musisi indie yang kualitas bermusiknya tidak perlu diragukan lagi, seperti Barasuara, Nosstress, dan Kelompok Penerbang Roket.
Mahdi mengungkapkan, salah satu faktor berkembangnya trenindiedi Indonesia disebabkan kemudahan dalam memublikasikan karya melalui platform musik.
Foto: Instagram @fiersabesari
"Misalnya Fiersa Besari. Ia menciptakan lagu bertema jatuh cinta namun dikemas dengan lirik yang begitu mendalam sehingga makna lagunya sampai pada pendengar," jelasnya.
Begitu pula dengan band indie asal Bali, Nosstress Band. Band ini punya keunikan khusus karena tiap liriknya menyindir politisi dan mengangkat isu lingkungan di Bali," ujarnya.
Nah, jadi kamu sudah paham, dong, ya, tentang istilah indie, yaitu berkarya dengan bebas, langsung dari hati tanpa disetir pihak lain.
GenSINDO
Ditha Adinda
Universitas Indonesia
Musik, kopi, dan senja. Tiga kata ini identik dengan mereka yang disebut sebagai anak indie. Soalnya, tiga hal ini memang kerap dekat dengan anak indie sekaligus jadi inspirasi mereka.
Selain tiga hal itu, tampilan anak indie juga bisa dibilang nyentrik dan ciamik. Baju atasan dengan logo, tulisan, atau nama band favorit atau tokoh panutan, celana jins di atas mata kaki, sepatu sneakers andalan, dan tak lupa membawa tote bag kesayangan.
Tapi kenapa, sih, mereka disebut anak indie? Dikutip dari tweet-nya musisi indie Fiersa Besari, indie berasal dari kata independent yang berarti ‘mandiri dan bebas’.
Dalam dunia musik, indie merupakan pilihan pegiat seni untuk tidak terjun ke perusahaan rekaman besar (major label).
Foto: pitchfork.com
Awalnya, istilah indie digunakan untuk membedakan antara musisi independen dan musisi yang terikat label besar. Dalam publishing, musisi indie biasanya mempromosikan karya melalui orang terdekat tanpa bantuan dari label besar.
"Musisi indie bisa mengaransemen lagu dan menciptakan lirik sesuka hati tanpa mengikuti tren pasar. Kebebasan ini yang tidak akan didapat apabila bergabung dengan major label," ujar vokalis band indie Dimensi, Mahdi.
Jadi, perlu ditekankan nih, kalo indiebukanlah genre musik ya.
Makin Mudah Berekspresi
Berkembangnya tren indie di Indonesia dimulai pada era 1980-an, seiring banyaknya kehadiran musik punk-rock yang bergerak secara independen. Kebanyakan musisi indie mengadopsi budaya Barat dalam berkarya.
Pada tahun 1990-an istilah underground melejit menggantikan indie seiring munculnya band legendaris seperti Pas Band yang mampu menjual album sebanyak 5.000 keping meskipun dipromosikan secara independen.
Pada tahun 1995 Pure Saturday menjadi band indie pertama yang membuat album rekamannya sendiri setelah band metal. Hal tersebut juga diikuti oleh Mocca yang berhasil menjual album mereka di atas 100.000 keping.
Foto: musicolo.id
Akibat keberhasilan tersebut, musisi dari berbagai kalangan hadir untuk mengikuti jejak keberhasilan mereka.
Seiring berjalannya waktu, para musisiindieIndonesia mulai mempertimbangkan banyak hal dalam menarik minat pendengar.
Ada banyak musisi indie yang kualitas bermusiknya tidak perlu diragukan lagi, seperti Barasuara, Nosstress, dan Kelompok Penerbang Roket.
Mahdi mengungkapkan, salah satu faktor berkembangnya trenindiedi Indonesia disebabkan kemudahan dalam memublikasikan karya melalui platform musik.
Foto: Instagram @fiersabesari
"Misalnya Fiersa Besari. Ia menciptakan lagu bertema jatuh cinta namun dikemas dengan lirik yang begitu mendalam sehingga makna lagunya sampai pada pendengar," jelasnya.
Begitu pula dengan band indie asal Bali, Nosstress Band. Band ini punya keunikan khusus karena tiap liriknya menyindir politisi dan mengangkat isu lingkungan di Bali," ujarnya.
Nah, jadi kamu sudah paham, dong, ya, tentang istilah indie, yaitu berkarya dengan bebas, langsung dari hati tanpa disetir pihak lain.
GenSINDO
Ditha Adinda
Universitas Indonesia
(her)