Apakah Podcast Bisa Dijadikan Lahan Bisnis?
A
A
A
Hari gini, telah banyak platform yang bisa dijadikan bisnis atau bisa dibilang dapat menghasilkan uang. Sebagai salah satu ‘anak baru’ di dunia digital, apakah podcast bisa juga dijadikan lahan mengeruk pundi-pundi keuangan?
Menurut Mizter Popo, salah satu orang di balik podcast Do You See What I See (DYSWIS), saat ini podcast memang belum bisa dimonetasi, tapi tetap ada cara untuk mengeruk keuntungan materi dari podcast.
Misalnya saja Mizter Popo yang mengelola dua podcast, Cerita Usaha (podcast kewirausahaan) dan Do You See What I see (podcast horor).
Podcast lainnya yang diproduksi yaitu podcast Rumah Dandelion (podcast pengasuhan anak dan psikologi keluarga), Book & Brunch and Book Club (podcast bedah buku) serta Sebuah Rasa (podcast narasi).
Podcast Do You See What I See biasanya berdurasi 5-45 menit dan podcast lainnya berdurasi 30-60 menit.
Foto: gramedia.com
“DalampodcastCerita Usaha saya ada kontrak kerja sama membuat sebuahworkshopdan pelatihan dengan beberapa instansistart updan pemerintahan," kata Mizter Popo.
Lalu kalaupodcastDYSWIS saya lakukan monetisasi dengan menerbitkan buku danmerchandiseserta berusaha masuk ke YouTube untuk mendapatkanadsensewalaupun belum aktif hingga saat ini,” ujar pemilik akun Instagram @mizter.popo itu.
Baginya, membuatpodcastpun hanya hobi, jadi awalnya memang tidak berpikir untuk menghasilkan uang. Meski begitu, dia yakin dalam watu dekat monetisasi dari platform akan segera ada.
Foto: yahoo.com
Mizter Popo juga memberi tips bagi para podcaster agar bisa membuat podcast yang bisa mendatangkan uang atau agar podcast dapat dijadikan bisnis ke depannya.
“Bagi podcaster, bisa lebih kreatif untuk mencari monetisasi dari luar platform. Bisa dengan aktif mencari iklan sendiri seperti adlips dan sponsor pada episode khusus, bekerja sama membuat konten eksklusif, membuat kegiatan berbayar seperti workshop, menjual merchandise, buku atau pun karya lainnya yang sejalan dengan konsep podcast-nya,” ujarnya.
Putri Disa Kiftiani
GenSINDO
Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
Menurut Mizter Popo, salah satu orang di balik podcast Do You See What I See (DYSWIS), saat ini podcast memang belum bisa dimonetasi, tapi tetap ada cara untuk mengeruk keuntungan materi dari podcast.
Misalnya saja Mizter Popo yang mengelola dua podcast, Cerita Usaha (podcast kewirausahaan) dan Do You See What I see (podcast horor).
Podcast lainnya yang diproduksi yaitu podcast Rumah Dandelion (podcast pengasuhan anak dan psikologi keluarga), Book & Brunch and Book Club (podcast bedah buku) serta Sebuah Rasa (podcast narasi).
Podcast Do You See What I See biasanya berdurasi 5-45 menit dan podcast lainnya berdurasi 30-60 menit.
Foto: gramedia.com
“DalampodcastCerita Usaha saya ada kontrak kerja sama membuat sebuahworkshopdan pelatihan dengan beberapa instansistart updan pemerintahan," kata Mizter Popo.
Lalu kalaupodcastDYSWIS saya lakukan monetisasi dengan menerbitkan buku danmerchandiseserta berusaha masuk ke YouTube untuk mendapatkanadsensewalaupun belum aktif hingga saat ini,” ujar pemilik akun Instagram @mizter.popo itu.
Baginya, membuatpodcastpun hanya hobi, jadi awalnya memang tidak berpikir untuk menghasilkan uang. Meski begitu, dia yakin dalam watu dekat monetisasi dari platform akan segera ada.
Foto: yahoo.com
Mizter Popo juga memberi tips bagi para podcaster agar bisa membuat podcast yang bisa mendatangkan uang atau agar podcast dapat dijadikan bisnis ke depannya.
“Bagi podcaster, bisa lebih kreatif untuk mencari monetisasi dari luar platform. Bisa dengan aktif mencari iklan sendiri seperti adlips dan sponsor pada episode khusus, bekerja sama membuat konten eksklusif, membuat kegiatan berbayar seperti workshop, menjual merchandise, buku atau pun karya lainnya yang sejalan dengan konsep podcast-nya,” ujarnya.
Putri Disa Kiftiani
GenSINDO
Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
(her)