Ini Hal Non-Fisik yang Bikin Kita Menarik di Mata Orang Lain
A
A
A
Kalau kita disuruh memilih lima orang yang kita kenal dan paling kita suka, pasti isinya enggak semuanya orang yang cantik atau ganteng di mata kita. Pasti ada yang di luar soal fisik semata.
Kita punya teman atau keluarga yang membuat kita bersemangat, bahagia, nyaman, dan perasaan positif lainnya. Mereka yang membuat kita merasa hidup.
Sedangkan sebaliknya, juga ada orang-orang yang membuat kita lelah, stres, dan emosi negatif lainnya. Ini tentu saja tak ada kaitannya sama sekali dengan penampilan fisik.
Lalu, apa yang membuat kita tertarik pada seseorang, dan membuat kita ketagihan untuk bersama mereka?
Dikutip dari Psychology Today, Noah Eisenkraft dan Hillary Anger Elfenbein, dalam karyanya "The Way You Make Me Feel” (2010) meneliti bagaimana seseorang memengaruhi perasaan orang lain.
Mereka meneliti data dari 48 grup. Dari sini, mereka membagi antara emosi yang dirasakan seseorang secara langsung yang disebut sifat bawaan (trait effect) dan emosi yang dirasakan akibat orang lain yang disebut sifat afektif (trait affective presence).
Menurut para peneliti, sifat afektif bisa memengaruhi kita, salah satunya kalau kita bergaul dengan teman dekat. Sifat afektif baik bisa kita rasakan kalau teman-teman kita asyik dan sama dengan kita.
Foto:helpingwritersbecomeauthors.com
Sebaliknya, sifat afektif negatif akan menimpa kita kalau kita tak punya banyak kesepahaman dengan orang tersebut.
Dalam bahasa yang lebih gampang, teman yang asyik bikin kita senang terus. Sementara teman yang gampang ngeluh atau sering berantem dengan kita bakal bikin mood kita jadi buruk.
Peneliti juga mengatakan bahwa penularan emosi positif atau negatif dari orang lain ke diri kita bisa terjadi lewat faktor perbedaan dalam gaya berekspresi, isyarat non-verbal seperti pola perilaku interpersonal, perilaku yang hangat, sampai dominasi.
Dari Sifat Afektif ke Ketertarikan Romantik
Nah, Raul Berrios dan rekan-rekannya dalam studi berjudul “Why Do You Make Us Feel Good?” (2015) menemukan bahwa sifat afektif bisa mempengaruhi ketertarikan romantik.
Para peneliti melihat data dari 40 partisipan yang ikut kegiatan kencan kilat dengan 6-7 orang lawan jenis.
Mereka mengkonfirmasi bahwa partisipan akan tertarik menemui teman kencan itu lagi kalau mereka mengalami efek afektif yang positif.
Foto:xativacult.com
Salah satu kesimpulan yang dicapai adalah mereka yang meningkatkan kemampuan emosional dan watak akan lebih besar kemungkinannya menimbulkan emosi positif terhadap orang lain.
Banyaknya kesamaan yang ditemukan oleh dua orang lawan jenis, serta sifat penuh perhatian, akan memberikan perasaan positif yang berujung pada ketertarikan romantik tadi.
Jadi, kalau kamu ingin terlihat menarik, tularkan semangat positif dan menyenangkan ke teman-teman kamu. Kalau enggak percaya, coba, deh!
Michael Giovanni Joseph
Kontributor Gen Sindo
Universitas Indonesia
Twitter: @MichaelGioJosep
Kita punya teman atau keluarga yang membuat kita bersemangat, bahagia, nyaman, dan perasaan positif lainnya. Mereka yang membuat kita merasa hidup.
Sedangkan sebaliknya, juga ada orang-orang yang membuat kita lelah, stres, dan emosi negatif lainnya. Ini tentu saja tak ada kaitannya sama sekali dengan penampilan fisik.
Lalu, apa yang membuat kita tertarik pada seseorang, dan membuat kita ketagihan untuk bersama mereka?
Dikutip dari Psychology Today, Noah Eisenkraft dan Hillary Anger Elfenbein, dalam karyanya "The Way You Make Me Feel” (2010) meneliti bagaimana seseorang memengaruhi perasaan orang lain.
Mereka meneliti data dari 48 grup. Dari sini, mereka membagi antara emosi yang dirasakan seseorang secara langsung yang disebut sifat bawaan (trait effect) dan emosi yang dirasakan akibat orang lain yang disebut sifat afektif (trait affective presence).
Menurut para peneliti, sifat afektif bisa memengaruhi kita, salah satunya kalau kita bergaul dengan teman dekat. Sifat afektif baik bisa kita rasakan kalau teman-teman kita asyik dan sama dengan kita.
Foto:helpingwritersbecomeauthors.com
Sebaliknya, sifat afektif negatif akan menimpa kita kalau kita tak punya banyak kesepahaman dengan orang tersebut.
Dalam bahasa yang lebih gampang, teman yang asyik bikin kita senang terus. Sementara teman yang gampang ngeluh atau sering berantem dengan kita bakal bikin mood kita jadi buruk.
Peneliti juga mengatakan bahwa penularan emosi positif atau negatif dari orang lain ke diri kita bisa terjadi lewat faktor perbedaan dalam gaya berekspresi, isyarat non-verbal seperti pola perilaku interpersonal, perilaku yang hangat, sampai dominasi.
Dari Sifat Afektif ke Ketertarikan Romantik
Nah, Raul Berrios dan rekan-rekannya dalam studi berjudul “Why Do You Make Us Feel Good?” (2015) menemukan bahwa sifat afektif bisa mempengaruhi ketertarikan romantik.
Para peneliti melihat data dari 40 partisipan yang ikut kegiatan kencan kilat dengan 6-7 orang lawan jenis.
Mereka mengkonfirmasi bahwa partisipan akan tertarik menemui teman kencan itu lagi kalau mereka mengalami efek afektif yang positif.
Foto:xativacult.com
Salah satu kesimpulan yang dicapai adalah mereka yang meningkatkan kemampuan emosional dan watak akan lebih besar kemungkinannya menimbulkan emosi positif terhadap orang lain.
Banyaknya kesamaan yang ditemukan oleh dua orang lawan jenis, serta sifat penuh perhatian, akan memberikan perasaan positif yang berujung pada ketertarikan romantik tadi.
Jadi, kalau kamu ingin terlihat menarik, tularkan semangat positif dan menyenangkan ke teman-teman kamu. Kalau enggak percaya, coba, deh!
Michael Giovanni Joseph
Kontributor Gen Sindo
Universitas Indonesia
Twitter: @MichaelGioJosep
(her)