iPhone Terlaris, Pasar Ponsel 2019 Boncos!

Kamis, 05 Maret 2020 - 11:21 WIB
iPhone Terlaris, Pasar Ponsel 2019 Boncos!
iPhone Terlaris, Pasar Ponsel 2019 Boncos!
A A A
Meski sempat tumbuh di Q3 dan Q4, namun pasar smartphone global selama 2019 secara keseluruhan turun cukup besar. Pengapalan ponsel global turun 2% ke angka 1,37 miliar unit, dibanding 1,41 miliar unit (2018) dan 1,44 miliar unit (2017).

Ada banyak hal yang terjadi di 2019. Persaingan antar vendor global terus memanas. Di kuartal 4 (Q4) 2019, pengapalan smartphone mengalami pertumbuhan. Tumbuhnya memang tidak besar. Hanya 1 persen, dengan total 369 juta unit ponsel yang dikirim ke pasar.

Screenshot 2020-03-05 09.17.34

Tapi pertumbuhan yang 1 persen itu tetap tidak sanggup mengatrol penurunan pasar smartphone selama 2019 secara keseluruhan. Secara total penurunannya mencapai 2%. Hampir tidak berbeda dengan 2018 yang 2,4%. Dibandingkan 2017 dan 2018, pengapalan pasar smartphone global tak sampai 1,4 miliar unit.

Meski demikian, Senior Analyst Canalys Ben Stanton tetap optimistis menyambut 2020. Terutama dengan pertumbuhan 1 persen di kuartal 4 2019. ”Delapan dari sepuluh vendor ponsel terbesar tumbuh di Q4,” ujarnya.

2019-09-10T000000Z_1079673363_HP1EF9A1ELP10_RTRMADP_3_APPLE-IPHONE
Di 2019, pengapalan smartphone global turun 2 persen ke 1,37 miliar unit dibanding 2018. Meski, di Q3 dan Q4 2019 pasar ponsel tumbuh.

Menurut Ben, ketika ada penurunan di pasar smartphone global sejak beberapa tahun silam, Canalys sudah memprediksi bahwa industri tidak lagi berada di era pertumbuhan. Melainkan era cyclical. ”Pasar smartphone akan terus naik turun, seiring waktu konsumen untuk mengganti ponsel mereka mencapai titik ekuilibrium (keseimbangan),” ujarnya.
Di Q4, salah satu penyumbang terbesar penjualan berasa dari pasar negara berkembang. ”Vendor asal Tiongkok sangat rajin untuk membangun dan memperkuat pasar mereka di negara berkembang,” ujar analis Shengtau Jin.

Menurut Jin, ponsel dibawah USD100 punya peran penting terhadap volume penjualan. Karena di negara berkembang masih banyak yang menggunakan feature phone. Vivo, contohnya, sukses dengan ponsel Y91C di Indonesia di Q4. Apple sendiri juga sukses dengan iPhone 11 yang mendapatkan target konsumen lebih luas,” ujarnya.

Samsung vs Huawei
Foto 1B
Hal yang menarik dicermati adalah pertarungan antara Samsung vs Huawei di 2019. Seharusnya, menurut analis Canalys Mo Jia, rivalitas Huawei dan Samsung adalah hal yang paling seru terjadi di tahun lalu.
Sejak 2018, Huawei sudah mengikis market share Samsung secara masif. Dan dari sisi strategi, di 2019, Huawei sangat siap untuk menantang Samsung dan berebut posisi 1 pasar smartphone global.
Sayangnya, pertarungan besar itu tidak pernah terjadi. Pertama, karena Samsung di 2019 sudah bersiap untuk “perang”.

Strategi memperluas portofolio lewat Galaxy A terbukti sukses. Keluarga A, kini menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi Samsung. Menargetkan segmen dari entry level hingga menengah. Selain itu, mereka juga memangkas margin operasional. Langkah tersebut membuat Samsung tetap mempertahankan posisi satu.

Kedua, adalah Amerika memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam (black list), sehingga perusahaan seperti Google tidak boleh berbisnis dengan raksasa Tiongkok itu. Hasilnya, layanan Google Mobile Service (GMS) dicabut dari semua ponsel Huawei yang berujung pada pincangnya penjualan mereka.

Menyongsong dirilisnya P40 Pro, Huawei terus mengembangkan Huawei Mobile Services (HMS) termasuk layanan navigasi sendiri yang terpisah agar benar-benar mandiri dari Google. ”Tanpa GMS, maka tujuan Huawei sekarang sangat berbeda. Beralih pada memperkuat ekosistem aplikasi mereka. Seperti di Eropa Barat. Juga mengkurasi developer untuk mendukung HMS. Dan terus menjaga skala (ukurannya). Karena jika tidak, maka developer tidak akan tertarik,” beber Mo Jia.

iPhone Terlaris, Galaxy A Mengejar
Screenshot 2020-03-05 09.18.13

Selama 2019, Samsung tetap memimpin pasar smartphone dengan 21,8% market share dan 298,1 juta unit. Tumbuh 2%. Huawei di posisi kedua dengan 17,6%. Diikuti Apple dengan 14,5%. Yang jelas, di 2020, smartphone lebih penting dari apapun. Penurunan pasar tidak berarti konsumen lebih sedikit menggunakan ponsel. Faktanya, saat ini konsumen sangat ketagihan ponsel.
Untuk ponsel terlaris di dunia selama 2019, iPhone XR menduduki posisi pertama. Di Indonesia, harga iPhone XR 256 GB adalah Rp13 juta-Rp14 jutaan. Langkah Apple untuk merilis iPhone yang lebih terjangkau terbukti sukses.

Sementara itu, di posisi kedua ada iPhone 11. Di Indonesia, iPhone 11 64 GB dijual dengan banderol mulai Rp13 juta.
Selanjutnya, trio Galaxy A10, A50, dan A20 menjadi bintang Samsung di 2019. Ketiga ponsel dengan banderol masing-masing Rp1,8 juta, Rp4 jutaan, dan Rp2,3 juta itu berada di posisi 3-5 ponsel terlaris.
Sementara itu, di posisi 6 ada Redmi Note 7 yang di Indonesia pun sangat sukses. Sukses itu sendiri diteruskan dengan Redmi Note 8 dan Redmi Note 8 Pro yang berada di 10 besar smartphone Android terlaris Q4 2019.

Screenshot 2020-03-05 09.18.21

Menariknya, model lama iPhone 8 tetap banyak peminat. Harganya pun masih tinggi. Di pasaran, iPhone 8 64 GB banderolnya Rp10 jutaan. Sementara iPhone 8 Plus 256 GB Rp14,2 jutaan. Yang menarik, iPhone 11 Pro Max 512 GB dengan banderol Rp27,5 juta tetap masuk jadi 10 besar ponsel terlaris dunia. Ini menunjukkan bagaimana konsumen sangat menggemari model premium.
Karena selain iPhone 11 Pro Max, Galaxy S10+ juga masuk ke dalam salah satu smartphone terlaris dunia. Smartphone andalan Samsung itu memang memiliki fitur yang lengkap. Termasuk lensa ultra wide dan penstabil gambar.
(dng)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4077 seconds (0.1#10.140)