Lirik Lagu juga Bisa untuk Terapi Musik
A
A
A
Terapi dengan musik biasanya dilakukan dengan menggabungkan berbagai tempo, nada, irama, melodi, dan lirik untuk mencapai mood yang diinginkan pasien.
Dikutip dari JB Music Therapy, terapis Dr. Bruce Perry menyebut bahwa ritme musik bisa dipakai untuk membuat seseorang yang tadinya punya kondisi cemas jadi lebih tenang.
Foto: jbmusictherapy.com
Sementara dikutip dari buku "Psikologi Musik" karya Djohan (2003), bernyanyi juga bisa membantu orang yang mengalami gangguan artikulasi pada kemampuan berbahasa dan kontrol pernapasan.
Sedangkan untuk lirik lagu, bisa dipakai oleh manula untuk mengingat peristiwa-peristiwa dalam kehidupannya. Juga bisa dipakai untuk membantu penderita gangguan mental dalam melakukan tugasnya.
Foto: themendipschool.co.uk
Untuk penderita gangguan perilaku belajar, mengontrol impuls saraf yang kacau bisa dilakukan dengan kegiatan bermain musik secara ansambel. Sedangkan untuk mengembangkan keterampilan musik dan membangun rasa percaya diri, bisa dilakukan dengan melibatkan seseorang dalam aktivitas pertunjukan musik.
Untuk mengembangkan jangkauan kekuatan, ketangkasan atau keseimbangan, pola-pola pernapasan, dan relaksasi otot bisa dicapai dengan melakukan gerakan ritmis. Komponen ritmis ini bisa mendorong kita untuk meningkatkan motivasi, minat, perhatian, dan kegembiraan.
Foto: gsmd.ac.uk
Dalam perkembangannya, terapi musik juga sangat terkenal di berbagai negara. Dikutip dari buku "Terapi Musik" karya Dayat Suryana (2012), di Turki, gelombang dalam not-not musik dipercaya bisa memulihkan kesehatan tubuh seseorang.
Sementara di India, melodi klasik yang disebut raga diakui punya efek penyembuhan. Musik ini pun sudah sering digunakan sebagai alat terapi sejak dulu.
Tentunya, setiap sesi terapi musik berbeda dalam penanganannya, bergantung pada tujuan dilakukannya terapi tersebut.
GenSINDO
Aulia Damayanti
IISIP Jakarta
Dikutip dari JB Music Therapy, terapis Dr. Bruce Perry menyebut bahwa ritme musik bisa dipakai untuk membuat seseorang yang tadinya punya kondisi cemas jadi lebih tenang.
Foto: jbmusictherapy.com
Sementara dikutip dari buku "Psikologi Musik" karya Djohan (2003), bernyanyi juga bisa membantu orang yang mengalami gangguan artikulasi pada kemampuan berbahasa dan kontrol pernapasan.
Sedangkan untuk lirik lagu, bisa dipakai oleh manula untuk mengingat peristiwa-peristiwa dalam kehidupannya. Juga bisa dipakai untuk membantu penderita gangguan mental dalam melakukan tugasnya.
Foto: themendipschool.co.uk
Untuk penderita gangguan perilaku belajar, mengontrol impuls saraf yang kacau bisa dilakukan dengan kegiatan bermain musik secara ansambel. Sedangkan untuk mengembangkan keterampilan musik dan membangun rasa percaya diri, bisa dilakukan dengan melibatkan seseorang dalam aktivitas pertunjukan musik.
Untuk mengembangkan jangkauan kekuatan, ketangkasan atau keseimbangan, pola-pola pernapasan, dan relaksasi otot bisa dicapai dengan melakukan gerakan ritmis. Komponen ritmis ini bisa mendorong kita untuk meningkatkan motivasi, minat, perhatian, dan kegembiraan.
Foto: gsmd.ac.uk
Dalam perkembangannya, terapi musik juga sangat terkenal di berbagai negara. Dikutip dari buku "Terapi Musik" karya Dayat Suryana (2012), di Turki, gelombang dalam not-not musik dipercaya bisa memulihkan kesehatan tubuh seseorang.
Sementara di India, melodi klasik yang disebut raga diakui punya efek penyembuhan. Musik ini pun sudah sering digunakan sebagai alat terapi sejak dulu.
Tentunya, setiap sesi terapi musik berbeda dalam penanganannya, bergantung pada tujuan dilakukannya terapi tersebut.
GenSINDO
Aulia Damayanti
IISIP Jakarta
(her)