Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Film Rembulan Tenggelam di Wajahmu Bakal Setia dengan Cerita Novelnya
Film Rembulan Tenggelam di Wajahmu Bakal Setia dengan Cerita Novelnya
A
A
A
Novel laris kepunyaan Tere Liye kembali bakal dibuat dalam format layar lebar. Kali ini yang dapat giliran adalah "Rembulan Tenggelam di Wajahmu" .
Ini adalah novel keempat Tere yang dibuatkan filmnya, Setelah "Hafalan Shalat Delisa", "Bidadari-Bidadari Surga", dan "Moga Bunda Disayang Allah". Kali ini, yang memproduksi adalah Max Pictures.
Mengadaptasi novel menjadi film tentunya gak gampang. Film harus tetap mempertahankan jati diri cerita yang sudah disampaikan lewat novel.
Karena ini juga, sutradara Danial Rifki serta penulis skenario Titien Wattimena dan Tere Liye memutuskan untuk patuh pada jalan cerita yang sudah ada dalam novelnya.
“Dalam proses adaptasi, kami sudah mencoba menyederhanakan. Hasilnya memang kami mencoba setia terhadap novelnya tanpa menghilangkan ruang kreativitas kami,” kata Titien Wattimena saat konferensi pers film "Rembulan Tenggelam di Wajahmu" di Epicentrum XXI, Jakarta, Senin (9/12).
Memang, cerita karya Tere Liye dikenal cukup kompleks dan punya banyak suplot dari berbagai aspek, mulai dari jalan cerita hingga genre yang bercampur aduk. Ini juga yang menjadi pertimbangan sutradara dan penulis skenario untuk memilih ikut dengan jalan cerita yang sudah ada.
Film "Rembulan Tenggelam di Wajahmu" bercerita tentang Ray. Sekarat saat usia sudah tua, Ray mengalami perjalanan kilas balik ke masa mudanya. Dia pun bertemu sosok misterius, yang mengajaknya mencari jawaban dari lima pertanyaan tentang hidup yang selalu dia pertanyakan.
Demi menjawab lima pertanyaan ini dan patuh pada jalan cerita novel, tim filmnya pun memutuskan untuk membuat filmnya jadi dua bagian.
"Ini kayak "The Godfather" origin yang punya detail cerita yang tak bisa dilewatkan," kata Danial Rifki.
Untuk menggambarkan masa lalu Ray, dipilih Semarang sebagai lokasi syuting karena kota ini masih punya banyak bangunan tua yang masih terawat baik.
"Rembulan Tenggelam di Wajahmu" bakal tayang di jaringan bioskop di Indonesia pada 12 Desember mendatang.
Alsifa Citra Aziza
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @alsifaca
Ini adalah novel keempat Tere yang dibuatkan filmnya, Setelah "Hafalan Shalat Delisa", "Bidadari-Bidadari Surga", dan "Moga Bunda Disayang Allah". Kali ini, yang memproduksi adalah Max Pictures.
Mengadaptasi novel menjadi film tentunya gak gampang. Film harus tetap mempertahankan jati diri cerita yang sudah disampaikan lewat novel.
Karena ini juga, sutradara Danial Rifki serta penulis skenario Titien Wattimena dan Tere Liye memutuskan untuk patuh pada jalan cerita yang sudah ada dalam novelnya.
“Dalam proses adaptasi, kami sudah mencoba menyederhanakan. Hasilnya memang kami mencoba setia terhadap novelnya tanpa menghilangkan ruang kreativitas kami,” kata Titien Wattimena saat konferensi pers film "Rembulan Tenggelam di Wajahmu" di Epicentrum XXI, Jakarta, Senin (9/12).
Memang, cerita karya Tere Liye dikenal cukup kompleks dan punya banyak suplot dari berbagai aspek, mulai dari jalan cerita hingga genre yang bercampur aduk. Ini juga yang menjadi pertimbangan sutradara dan penulis skenario untuk memilih ikut dengan jalan cerita yang sudah ada.
Film "Rembulan Tenggelam di Wajahmu" bercerita tentang Ray. Sekarat saat usia sudah tua, Ray mengalami perjalanan kilas balik ke masa mudanya. Dia pun bertemu sosok misterius, yang mengajaknya mencari jawaban dari lima pertanyaan tentang hidup yang selalu dia pertanyakan.
Demi menjawab lima pertanyaan ini dan patuh pada jalan cerita novel, tim filmnya pun memutuskan untuk membuat filmnya jadi dua bagian.
"Ini kayak "The Godfather" origin yang punya detail cerita yang tak bisa dilewatkan," kata Danial Rifki.
Untuk menggambarkan masa lalu Ray, dipilih Semarang sebagai lokasi syuting karena kota ini masih punya banyak bangunan tua yang masih terawat baik.
"Rembulan Tenggelam di Wajahmu" bakal tayang di jaringan bioskop di Indonesia pada 12 Desember mendatang.
Alsifa Citra Aziza
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @alsifaca
(her)
Explore More