Review Film The Offering: Teror Iblis Pemakan Anak Yahudi

Kamis, 02 Februari 2023 - 05:30 WIB
loading...
Review Film The Offering: Teror Iblis Pemakan Anak Yahudi
The Offering jadi tontonan pas bagi pencari adrenaline rush. Film ini penuh jump scare dari awal sampai akhir. Tapi, film ini tidak cocok bagi penikmat cerita. (Foto: Heaven of Horror)
A A A
Film horor penuh jump scare masih menjadi pilihan tontonan sebagian besar penikmat genre ini. Bagi yang suka, The Offering bisa menjadi pilihan menonton tontonan ini. Selama 1 jam 34 menit, penonton akan terus diajak menikmati ketegangan dan kekagetan dengan jump scare yang seolah tidak berhenti.

The Offering menyajikan cerita teror iblis pemakan anak di komunitas Yahudi, khususnya Hasidik. Film ini tampil dengan nuansa gelap dan tidak memberikan ruang banyak bagi penontonnya untuk bernapas. Tak hanya itu, film ini juga akan membuat penonton bertanya-tanya sampai akhir cerita, sebenarnya seperti apa bentuk iblis teror tersebut?

The Offering berkisah tentang sepasang suami istri, Arthur atau Art dan Claire. Mereka mengunjungi rumah ayah Arthur, yang merupakan pemilik rumah duka untuk kaum Yahudi. Claire dalam kondisi hamil, sementara hubungan Arthur dan ayahnya, Saul, tidak begitu baik.



Kedatangan Art dan Claire disambut hangat oleh Saul. Saat itu, rumah duka tersebut sedang menggelar upacara untuk seorang gadis kecil bernama Sarah yang ditemukan tewas setelah hilang selama beberapa hari. Malamnya, ayahnya menerima mayat seorang ilmuwan, Yosille, yang tewas bunuh diri setelah menusukkan pisau bermantra ke jantungnya.
Review Film The Offering: Teror Iblis Pemakan Anak Yahudi

Foto: High on Films

Kedatangan mayat Yosille ke rumah duka itu memulai segalanya. Ketika hendak memproses mayat itu, Art melihat sesuatu yang mengerikan dan menjatuhkan liontin yang dibawa mayat tersebut. Panik, Art membuang liontin itu ke saluran pembuangan air. Sejak mayat Yosille tiba, teror demi teror diterima keluarga Art.

Dari adegan pembuka film ini diketahui jika Yosille menjebak iblis bernama Abyzou di dalam tubuhnya. Iblis itu meminta Yosille untuk menumbalkan satu orang anak agar istrinya bisa hidup lagi. Tapi, Yosille menolaknya. Alih-alih, dia menjebak iblis itu di dalam dirinya sebelum akhirnya dibebaskan Art.

Dari adegan pembuka, film garapan Oliver Park ini tidak punya rem untuk menampilkan ketegangan kepada penontonnya. Para penonton akan terus diajak untuk deg-degan sampai akhir karena teror Abyzou ini. Iblis yang tidak punya wujud pasti itu membuat ketegangan kian meningkat karena orang tidak tahu apa yang sebenarnya meneror mereka.
Review Film The Offering: Teror Iblis Pemakan Anak Yahudi

Foto: YouTube

Di film ini, Abyzou digambarkan bisa berwujud apa saja. Bahkan, dia bisa berwujud seperti anak kecil dan bahkan orang yang terluka parah. Dalam mitos dan dongeng di Timur Dekat dan Eropa, Abyzou adalah nama iblis wanita. Dia dituduh menyebabkan keguguran dan kematian bayi. Iblis ini disebut dimotivasi rasa iri karena dia mandul.

Sayangnya, The Offering tidak terlalu mengeksplorasi iblis yang meneror itu. Film ini lebih berfokus pada adegan jump scare dan ketakutan yang dihadapi para tokohnya. Meskipun ada penjelasan, tapi penjelasan itu pun tidak terlalu gamblang. Ada banyak apa, mengapa, dan bagaimananya yang tidak dijelaskan dengan baik.

Ceritanya pun agak dangkal dan tidak menarik. Meski bertema pemakan anak, tapi, itu bukan fokus di film ini. Fokus film ini adalah Abyzou yang mencari wadah baru. Itu pun tidak langsung digambarkan dan ceritanya jadi ke mana-mana. Alurnya pun dengan mudah bisa ditebak dan plot hole-nya juga banyak.
Review Film The Offering: Teror Iblis Pemakan Anak Yahudi

Foto: Variety

Bagi pecinta jump scare, The Offering pasti jadi tontonan yang sangat cocok. Tapi, bagi yang mencari cerita, film ini bisa di-skip. Tidak banyak yang ditawarkan dari sisi narasi kecuali pendekatan kultural dari sudut pandang komunitas Yahudi, yang jarang ditampilkan.

The Offering sepertinya terlalu sibuk untuk memberikan jump scare sampai tidak terlalu memperhatikan aliran ceritanya. Sebagai sebuah tontonan horor, film ini memang menawarkan rasa ketakutan yang amat sangat. Tapi, untuk sebuah cerita yang seru, film ini biasa-biasa saja.



The Offering menjadi tontonan pas bagi penyuka adrenaline rush. Film ini penuh jump scare dari menit awal sampai menit akhirnya. Tapi film ini tidak cocok bagi yang suka menikmati cerita. Banyaknya plot hole dan penjelasan yang hanya sekilas-sekilas membuat film ini kurang bisa dinikmati.

The Offering sudah bisa disaksikan di bioskop kesayangan kalian di seluruh Indonesia. Jaga kesehatan! Selamat menyaksikan!

(alv)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1624 seconds (0.1#10.140)